H04 - 10 Kondom

9.2K 123 2
                                    

                      

                      

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────

Ketukkan pintu yang terdengar jelas membuat gadis yang tengah tertidur lelap itu terganggu. Ia bahkan sampai menutup telinga nya, tapi ketukkan di pintu tak juga berhenti.

Dengan kesal ia bangun dari tempat tidur dan membuka pintu itu dengan kasar. Dan ia mendapati Kak Cintya yang tersenyum manis.

"Eh maaf Mika, gw cuman mau ngasi undangan ini. Temen gw ulang tahun, dan gw mau ngajak lo pergi kesana" ujar nya lalu menyerahkan undangan dengan nama dirinya.

Cintya berlalu begitu saja, "Oh ya, tolong nanti siang lo ke super market ya, bahan makanan udah habis. Kata mama kita harus nyetok, list barangnya udh gw taro di dapur. Gw ijin mo pilih dress dulu. Babay."

Mika menghela nafas kasar, ia menggaruk tengkuk lehernya dan menghembuskan nafas pelan. Sabar Mika, lo numpang disini jadi ga bisa seenaknya.

Dengan malas, Mika kembali ke dalam kamar nya dan bersiap - siap. Ngomong - ngomong, sekarang hari minggu. Mungkin dia akan lari pagi dulu sebentar baru mampir ke super market.

 ***

"Lo mau lari pagi?" tanya Candra kebetulan berada di depan pintu dengan tangan yang menyilang di depan dada.

Mika hanya mengganguk pelan, "Gw duluan."

Candra menatap Mika yang mulai berlari menjauh dari rumah nya, dia terlihat berpikir sebentar lalu masuk ke dalam rumah.

Dia pergi ke dapur dan membuka kulkas, rasanya hari ini panas. Cowok itu ingin minum air dingin.

Saat tangannya membuka pintu kulkas, ia melirik ke arah meja dapur. Terdapat sebuah catatan, tadi dirinya sempat mendengar percakapan kakaknya dan Mika. Pasti si bodoh itu melupakan list catatan belanja.

"Merepotkan tcih"

***

Mika menyeka keringat di dahinya menggunakan punggung tangan, dia baru saja lari di sekeliling perumahan disini.

Sekarang saatnya berbelanja.

Saat ia merogoh saku celananya, sebentar kenapa kosong?.

Mika panik dan merogoh kantong satu nya, shit tetap kosong. List belanja itu pasti tertinggal, antara dia lupa mengambil atau jatuh saat dia berlari.

Mika mengusap wajahnya kasar, "Sialan," ia menghembuskan nafas kasar.

Tiba - tiba bahunya ditepuk oleh seseorang, Mika menoleh dan mendapati Candra yang memakai masker hitam dengan tatapan datar seperti biasa.

"Ceroboh" gumam Candra yang masih bisa di dengar oleh Mika.

Mika yang mendenger itu, tanpa sadar memajukan bibirnya. Candra mendengus, dia menggandeng tangan Mika dan pergi ke arah supermarket untuk membeli kebutuhan di rumahnya.

***

Semua bahan yang dilistkan oleh tante Ayu sudah berada di keranjang belanja. Kini mereka tengah mengantri untuk membayar barang.

Mika tersenyum ketika melihat kasir di supermarket sini begitu tampan, bahkan tak jarang cewek itu dan kasir saling melirik satu sama lain.

"Kasi 10 bungkus kondom"

Suara bariton Candra membuat semua orang menaruh perhatian kepada anak SMP itu, bahkan Mika. Wajah dirinya sudah memerah seperti tomat, orang - orang pasti berpikiran yang jorok ketika mendengar permintaan Candra.

Oh aku mohon, ini adalah pertama dan terakhir kali berbelanja bersama Candra.

Satu tangan membawa bungkus plastik, sedangkan tangan yang menganggur menggenggam tangan Mika.

Bisa Candra deskripsikan bagaimana tangan Mika? Okey, tangan Mika lebih kecil dibandingkan tangan Candra dan memiliki jari yang mini - mini seperti bocah berumur 5 tahun.

Tapi, tangan kakak kelasnya ini sangat nyaman untuk digenggam atau mungkin dijadikan pacar, yeah.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
25 DAY'S [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang