Hari itu pun tiba, penyerbuan akan dimulai setelah matahari terbenam. Dan kini langit pun mulai berangsur gelap. Seluruh prajurit yang terdiri dari warlock, vampire dan manusia telah siap dengan senjata mereka. Sebagian manusia yang ikut dalam penyerbuan adalah yang terkuat dan sudah dilatih, sisanya mereka akan menjaga markas dan menjadi bagian tenaga medis, begitu juga warlock.Seluruh pasukan menggunakan baju serba hitam, menandakan ciri khas mereka dalam penyerbuan. Para Prajurit akan dibagi untuk berpencar, yaitu di wilayah selatan dan wilayah utara.
Penyerbuan akan dimulai sebentar lagi dan Lily terlihat tidak baik-baik saja. Hari ini ia berbohong pada bibinya untuk tidak pulang karena lembur, ditambah lagi kini rasa takut menyergapnya. Isabelle yang sedari tadi melihat Lily yang cemas pun menghampiri gadis itu.
"Jangan panik, Lily. Aku yakin kamu pasti bisa melawan mereka," ujar Isabelle dengan senyum percaya dirinya. Lily berusaha melunakkan wajah tegangnya.
"Kamu sudah siap, Alexander?" tanya Mike disampingnya. Pangeran itu terlihat siap dengan baju tempur yang serba hitam. Tak ketinggalan pedang dan beberapa pisau sudah tersimpan di pinggangnya.
Lily menghela nafasnya berat, lalu mengangguk pelan. Mike melihat kekhawatiran itu di wajah Lily.
"Isabelle benar, kita tidak boleh takut dengan mereka. Tetaplah di belakangku dan tunjukkan hasil latihanmu selama ini, oke?" Mike menepuk pundak Lily sambil tersenyum.Lily mengangguk, senyuman pangeran vampire itu membuatnya mulai percaya diri. Gadis itu menatap Mike sekali lagi. Ia kagum, bagaimana laki-laki itu bisa terlihat tenang walau perperangan sudah di depan mata. Seketika Mike menoleh kearahnya dan Lily buru-buru mengalihkan pandangannya kedepan.
"Kenapa menatapku seperti itu?"
"Aku hanya heran, kenapa pangeran masih bisa tenang dalam kondisi seperti ini?"
Mike menaikkan sudut bibirnya. "Ayahku mengajariku untuk tetap bersikap tenang sebelum mulai bertarung. Itu dilakukan agar kita fokus dalam menghadapi musuh nantinya. Tapi bukan berarti tenang itu membuat kita jadi tidak waspada."
Beberapa saat kemudian lolongan Serigala pun terdengar nyaring membuat bulu kuduk Lily berdiri. Ini pertanda bahwa penyerbuan telah dimulai dan pasukan vampire Vexonia pun berdatangan. Mereka melesat cepat seperti angin. Semua Prajurit mulai berpencar dan melawan.
Mike menarik lengan Lily dan melesat bersama prajurit lain. Tak lama langkahnya terhenti. Di barisan depan, Same, Lucas dan Grace mulai menyerang dengan senjata masing-masing di tangan mereka. Mike, Aiden dan Isabelle juga menunjukkan keahlian mereka pada beberapa prajurit vampire Vexonia yang datang.
Lily sempat menjauh, ia masih kaget dengan situasi disekelilingnya. Namun jika hanya diam tidak akan membuat para vampire itu pergi. Dan benar saja, dalam hitungan detik para vampire itu mulai berdatangan kearahnya dan menyerang.
Lily dengan sigap dapat menghindar dan menangkis gerakan vampire yang hendak menariknya. Kini Lily berhadapan dengan dua vampire sekaligus. Di depan, ia berusaha menangkis, dan dibelakang ia berhasil menendang satu vampire itu. Lily tidak percaya bisa melakukan itu pada dua vampire sekaligus.
Mike melirik Lily sekilas, mengawasi pergerakan gadis itu lalu tersenyum sebentar. Tapi dari kejauhan Mike melihat sekelompok vampire berdatangan kearahnya. "Lily, awas disana!"
Melihat itu, dengan segera Lily menyiapkan alat panahnya dan melepaskan anak panah itu kearah mereka sebelum mendekat. Beberapanya berhasil mengenai sasaran dan ada yang meleset.
Melihat vampire yang datang kearah Lily semakin banyak, Mike pun menghampiri gadis itu lalu melempar beberapa pisau belati miliknya. Kini mereka sudah di depan mata, Mike mengambil pedang dan mulai melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strong Girl Mate [Completed]
Fantasía[VAMPIRE-FANTASY-ROMANCE] Liviana Alexander atau gadis yang akrab dengan panggilan Lily itu selalu dihadapkan dengan segala sesuatu yang tak terduga setelah dirinya bekerja sebagai pelayan di istana kerajaan Vampire. Dengan waktu singkat, Lily menge...