Extra Part: two

180 14 0
                                    

"Aku hanya ingin menuruti permintaanmu Mike. Aku ingin hidup abadi bersamamu. Ini semua juga demi kebaikan kita dan keturunan kita nanti."

Perkataan itu terus berputar-putar di kepala Mike yang sedang duduk bersantai di taman depan istana. Memang benar, Mike menginginkan Lily menjadi Vampire sejak dulu. Tapi ia juga tidak mengira Lily akan seserius itu mengatakan padanya. Vampire itu tidak ingin membuat nasib hidup Lily berubah hanya kerena menuruti keinginannya.

Tak lama kemudian, kedua pundaknya di tepuk pelan seseorang dari belakang dan membuat ia sedikit terkesiap.

"Selamat pagi. Kenapa kamu sudah melamun pagi-pagi begini?" sapa Lily yang kemudian duduk di kursi sebelah Mike.

Mike memberikan senyum manisnya. "Selamat pagi Lily, bagaimana tidurmu? Nyenyak?"

Lily mengangguk, mengulas senym cerahnya. "Nyenyak, karena kamu selalu ada di kepalaku."

"Bagus. Sejak kapan kamu bisa menggombal?"

"Aku tidak menggombal kok, justru kamu yang sering menggombal," bantah perempuan itu sambil tersenyum jahil.

Mike hanya terkekeh.

"Tante Lily...! Om Mike...!" panggil seorang gadis kecil yang sedang berlari kearah mereka.

Lily dan Mike mengangkat wajahnya kedepan dengan terkejut.

"Halo Caroline, bagamana kabarmu sayang?" sapa Lily seraya merentangkan kedua tangannya untuk memeluk gadis kecil itu.

"Aku baik tante..."

"Halo, Caroline. Dimana Ayah dan ibumu?" tanya Mike.

Gadis kecil itu menunjuk kearah depan. Isabelle datang bersama Same dan sedang menghampiri mereka.

"Caroline rindu padamu Lily, Mike. Dia ingin sekali main kesini," tukas Isabelle melempar senyum ramahnya.

Lily membungkukkan tubuhnya lalu menatap Caroline gemas.
"Tante juga rinduu... sekali padamu, Caroline. Sudah lama kau tidak main kesini."

Caroline mengembangkan senyumnya. "Kalau begitu aku akan sering main kesini."

Lily mencubit lembut pipi gadis kecil itu sambil terkekeh. "Okey."

Same tersenyum menyapa, kemudian menatap wajah Mike dan Lily bergantian. "Apa kabar pengantin baru? ku dengar, kalian berdua akan pergi bulan madu ya?"

"Ya, Same. Kami berencana pergi besok," jawab Mike santai.

"Wah, benarkah? Kalian pergi bulan madu kemana?" tanya Isabelle semangat.

"Kami akan ke Mardieva. Kota peri itu sepertinya cocok kami kunjungi," jawab Mike seraya melirik singkat kearah Lily. Lily pun mengangguk mengiyakan.

Isabelle berdeham pelan seraya berpikir.
"Kau benar. Sekarang disana sedang musim semi. Suasananya pasti sangat indah."

"Ibu, ayah... bolehkah aku ikut ke Mardieva? Aku juga ingin pergi berlibur..." pinta Caroline dengan memelas..

Isabelle berlutut memandang wajah putrinya sambil tersenyum. "Caroline, om Mike dan tante Lily hanya pergi berdua. Lebih baik kita berlibur bertiga? bagaimana?"

"Kota Maldives?"

"Itu ide bagus nak. Kalau begitu nanti kita pergi kesana ya," ujar Same menyetujui.

"Benarkah ayah?" tanya Caroline tak percaya.

Same pun mengangguk mantap. Caroline lantas memeluknya karena senang.

____

Matahari perlahan tenggelam meninggalkan jejak keunguan yang indah disana. Langit mulai berangsur gelap dan Lily nampak menikmati suasana senja itu dari kaca mobilnya. Sudah sekitar 2 jam mereka menempuh perjalanan dengan mobil yang dikemudikan seorang supir.

My Strong Girl Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang