Extra Part: six

192 6 1
                                    

Malam itu, tepatnya pukul sepuluh Audrey mendengar klop pintu kamarnya yang dibuka. Seseorang yang muncul dibalik pintu itu adalah Arnold. Vampire itu dengan lelah berjalan menuju tempat tidur. Audrey yang sedang tiduran di kasur langsung bangkit dan duduk menyambut kedatangan suaminya itu.

"Malam Audrey. Apa Elena sudah tidur?"

Audrey mengangguk sambil tersenyum. "Dia ada di kamarnya. Bagaimana penjamuan di Othenwere? Lancar?"

Arnold mengangguk sambil melepas blezer coklatnya. "Ya. Walau sempat ada keributan sedikit."

Audrey mengerutkan dahi, "Keributan apa?"

"Beberapa omega bertengkar dengan kelompok manusia serigala asing yang datang. Dan Ashley nyaris saja tercakar oleh omega itu."

"Astaga. Lalu bagaimana kondisi Ashley? Apa dia baik-baik saja?" tanya Audrey khawatir.

Arnold mendengus pelan sambil tersenyum, "Adikku baik-baik saja. Dia dan James akan pulang kesini lusa."

"Ah, syukurlah. Kalau begitu aku akan menyiapkan jamuan untuk kepulangan mereka."

"Tidak usah. Biar pelayan saja yang menyiapkannya. Lagi pula James membawa beberapa pasukannya kesini. Pasti akan banyak tamu besok." Ujar Arnold.

"Baiklah. Kalau begitu." gumam Audrey. Lalu menatap wajah Arnold yang sedang berdiri dihadapannya yang juga menatapnya.

"Kau belum tidur?"

Audrey menunduk, "Aku tidak bisa tidur."

Arnold pun duduk di samping Audrey. "Kenapa tidak bisa tidur? Ini sudah larut malam. Atau.. kau menungguku untuk 'minum'?"

Audrey sontak menoleh, "Kau masih menginginkan darahku ya?"

Arnold memalingkan wajahnya menatap kesembarang arah. "Sebenarnya, darahmu itu sulit ditolak. Tapi aku sudah berjanji untuk tidak 'minum' lagi Audrey."

Ya. Itulah alasan Arnold mengapa ia tidak ingin 'minum' darah manusia lagi. Keputusannya itu sama dengan Mike yaitu memilih untuk tidak lagi memiliki seorang fana selamanya. Dan alasan Arnold adalah Audrey. Audrey kini telah menjadi istrinya. Walaupun Audrey tidak melarangnya sama sekali, namun Arnold tetap tidak ingin menyakiti hati Audrey atau membuat Audrey cemburu jika fananya adalah seorang gadis.

Audrey menatap wajah Arnold yang lelah dengan lekat lalu berkata dengan pelan, "Jika kamu ingin 'minum,' tidak apa-apa. Aku tahu kau pasti sangat merindukan darahku ini."

Arnold menoleh pelan kearah Audrey, "Kamu... Yakin tidak apa-apa?"

Audrey mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Arnold mulai mendekati lengkungan leher Audrey dan berbisik di telinga istrinya itu, "Hanya sedikit. Aku merindukan darahmu yang manis."

Wanita itu berdeham pelan menyetujui  lalu memejamkan matanya saat taring Arnold benar-benar sudah menancap di lehernya.

"Hei! Kamu tidur atau bagaimana?" tegur Audrey heran.

Mendengar suara Audrey, Arnold  mengangkat kepalanya dari pundak Audrey lalu duduk dengan posisi semula. Vampire itu mengusap bibirnya yang terdapat sisa darah.

"Terima kasih Audrey. Aku sedikit lelah."

"Kalau begitu istirahatlah,"

"Kenapa kamu tidak bisa tidur?"

Raut wajah Audrey kembali datar disertai memelas. "Apa boleh aku pulang ke Axnessia? Aku ingin bertemu ibuku."

Arnold terkekeh. "Jadi itu yang membuatmu tidak bisa tidur?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Strong Girl Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang