Pelampiasan

208 15 0
                                    

Seorang pelayan memasuki kamar Mike dengan membawa dua botol darah segar di nampannya. Setelah pelayan itu pergi, Mike dengan segera meneguk darah hewan itu dengan rakusnya.

Sudah seharian vampire itu hanya berada di dalam kamarnya dan menyendiri. Perkataan ayahnya, Raja Darius membuat Mike stres hingga merasa putus asa. Selama ini, ia hanya berusaha melakukan yang terbaik sebagai seorang Pangeran dan bertanggung jawab pada pasukannya.

Sorenya, seseorang mengetuk pintu kamarnya dan Mike sama sekali tak menyahut atau membukakan pintu. Akhirnya seseorang itu membuka pintunya yang tak dikunci. Seseorang dibaliknya adalah Lily. Gadis itu datang membawa nampan berisi 1 botol darah segar yang dingin.

Lily terkejut saat melihat Mike yang duduk di lantai dengan kedua taring yang sudah mencuat keluar dari mulutnya. Lelaki itu bersandar di dipan tempat tidur lalu menatapnya datar.

"Masuklah... dan tutup pintunya."

Lily pun melangkah perlahan menghampirinya. "Maaf aku... terpaksa membuka pintu kamarmu,"

Mike mengangguk singkat lalu mendongak. "Ada apa?"

"Aku hanya ingin mengantar botol ini untukmu, karena pelayan lain sedang sibuk." Liky pun meletakkan botol darah itu diatas nakas samping Mike.

"Mike...? Kamu tidak apa-apa?" Tanya Lily pelan, ia sedikit membungkukkan tubuhnya sambil menatap Vampire itu khawatir.

Tapi baru saja Lily bicara, Mike langsung mengambil botol darah itu dan meneguk cairan merah itu hingga setengah. Melihat itu Lily langsung menegakkan kembali tubuhnya dan melihat ke arah lain.

Mike mengusap sisa darah di mulutnya. Terlihat jelas kekesalan dalam wajahnya yang dingin itu.
Suasana hening. Mike belum menjawab pertanyaan Lily--membuat gadis itu semakin penasaran dan khawatir. Lily tahu kondisi Mike memang sedang tidak baik-baik saja.

Lily kembali membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan Mike. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya. "Apa yang sudah terjadi, Mike?"

Mike pun menunduk, menatap botol darah yang dipegangnya. "Raja melarangku untuk membahas rencana pencarian Crystal Clear. Aku memang sudah tidak dipercayai lagi disini."

Lily tertegun. Gosip yang dibicarakan para pelayan tentang Mike dan ayahnya yang sedang berseteru memang benar.

"Jangan berpikir begitu Mike. Keluargamu dan semua prajurit kerajaan sangat mempercayaimu sebagai Pangeran Achner."

Mike tersenyum kecut sambil mendengus. "Ya, terkecuali Raja."

Sejenak kembali hening sebelum Lily bertanya lagi.
"Lalu.. siapa yang akan memimpin pembahasan itu di markas?"

Mike tidak menjawab. Ia hanya mengendikkan kedua pundaknya. Lily terdiam, mungkin bukan waktu yang tepat untuk menanyakan tentang pasukannya saat ini. Lily sedikit merasa bersalah.

Mike pun kembali meneguk botol darah hingga habis di hadapan Lily.

Lily hanya menunduk, sambil sesekali menatap Mike diam-diam. Seperti ada yang mengingatkannya kembali bahwa Mike, kekasihnya itu adalah Vampire. Bangsa yang berbeda dengannya. Dan makanannya hanyalah darah. Hanya saja baru kali ini ia melihat Mike menenggak darah segar dihadapannya.

Yang dikatakan Audrey benar, pemandangan ini begitu menjijikan bagi manusia dan membuatnya mual. Namun Lily masih dapat menahannya.

Mike tidak peduli dengan siapa ia berhadapan sekarang. Amarah yang masih naik turun membuatnya merasa sangat haus sore itu. Satu botol darah dihabiskannya dalam sekejap. Perkataan ayahnya yang menyakiti hatinya terus terngiang dikepala Mike. Seketika emosinya makin tersulut.

My Strong Girl Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang