Uncovered Secret's

202 14 0
                                    


Lily, Grace dan Lucas memelankan langkahnya saat diam-diam mengikuti para prajurit yang membawa Louie ke kastil Argartha. Saat sudah dekat dengan area kastil, mereka bersembunyi dibalik benteng tua dan mengawasi prajurit itu dari kejauhan.

Yang dikatakan Lily benar, Lucas dan Grace melihat Louie tengah ditarik paksa ke hadapan Gery dan kumpulan prajurit di halaman kastil.

"Apa yang akan mereka lakukan pada adikmu?!" gumam Lucas heran.

"Aku harus menolong Louie." Saat Lily hendak melangkah kesana, Grace dengan cepat menarik lengannya.

"Tunggu dulu Lily. Kita harus cari waktu yang tepat atau kau bisa mati sia-sia oleh prajurit itu!"

"Tapi aku harus segera kesana Grace. Louie dalam bahaya..." elak Lily.

Mendengar suara erangan Louie dari dalam sana membuat Lily semakin panik. Tanpa berkata-kata lagi ia langsung pergi meninggalkan Grace dan Lucas. Lily berlari kecil menuju halaman depan kastil dengan anak panah yang sudah siap dilepaskannya.

"Lihat? gadis itu memang keras kepala!" desis Lucas kesal.

"Kita harus menyusulnya Lucas."

"Tidak." Ujar Lucas. "Kita akan memantaunya dari sini. "Siapkan senjatamu dan kita lihat apa yang dilakukan gadis itu disana," lanjutnya seraya menatap kearah halaman kastil yang terbuka.

Karena tidak ada yang menjaga gerbang kastil, Lily memutuskan bersembunyi dibalik gerbang sambil mengintip apa yang dilakukan mereka. Beberapa saat kemudian kedua mata Lily membelalak sempurna melihat apa yang hendak dilakukan Gery pada adiknya.

Kedua taring pemimpin Argartha itu sudah berada di dekat lengkungan leher Louie. Namun laki-laki itu hanya menutup matanya pasrah.

"Hentikan!!"

Seketika semua yang ada disana terkejut dan menatap Lily tajam.  Sebagian prajurit yang berada disana sudah mengangkat pedangnya kearah Lily. Gadis itu berjalan perlahan menghampiri Gery dan Louie.

"Kak Lily....?" Louie pun terkejut sekaligus heran.

"Tolong, jangan lakukan itu pada Louie!" seru Lily setengah memohon.

Gery pun sontak menegakkan lagi tubuhnya, menatap gadis itu lalu tersenyum menyeringai.
"Akhirnya... aku bertemu denganmu... Liviana Alexander. Benarkah itu nama lengkapmu?" Gery menaikkan satu alisnya.

"Ya. Aku Liviana Alexander. Sekarang lepaskan adikku!" tukas Lily dengan tegas.

"Dengar, gadis manis. Yang kau lihat semua ini demi kebaikannya. Adikmu tidak akan mati. Dia hanya akan terlahir kembali menjadi pemuda yang kuat seperti para prajuritku. Aku akan memberi kehidupan yang tenang dan bebas padanya. Jadi apa yang kau khawatirkan?!"

Lily terlihat kaget saat melihat kedua tangan Louie yang sudah diborgol besi, membuat emosinya kian meluap.
"Itu tidak akan terjadi! kau tidak akan bisa melakukan itu padanya!"

Lily bergerak cepat untuk membuka borgol besi di kedua tangan Louie. Namun sebelum berhasil membukanya, dua orang prajurit menarik tubuh Lily untuk menjauh dari adiknya. Lily dijatuhkan begitu saja ke tanah dengan kasar.

"Ka Lily!"

Gery pun berjalan mendekati Lily sambil membungkukkan tubuhnya agar sejajar menatap gadis itu. "Sepertinya kau belum menyadari tengah berhadapan dengan siapa gadis manis."

Lily spontan menghindari tatapannya lalu mengambil anak panahnya yang terjatuh dan segera berdiri. Tapi ia terkejut Gery tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Begitu Lily berbalik, Gery sudah ada di hadapannya dengan belati miliknya yang entah bagaimana caranya bisa berada ditangan pemimpin vampire itu.

My Strong Girl Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang