KH03: Teman

301 62 1
                                    

Aku menatap pria yang kini tengah menggunakan dapur rumahku seenaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap pria yang kini tengah menggunakan dapur rumahku seenaknya. Seorang pria yang keberadaannya tak pernah aku inginkan dalam lembaran kehidupanku, seorang pria yang katanya sudah dipasangkan denganku bahkan sebelum kami berdua saling bertemu dan bertegur sapa.

Bukan hal aneh bila aku dan pria ini dipasangkan dalam sebuah hubungan untuk menjaga relasi yang telah lama terjalin diantara kedua keluarga kami. Namun bagiku, hal itu terlalu kolot untuk aku yang tidak memercayai sebuah ikatan dalam hubungan. Bahkan jika hubungan itu telah dibuat entah secara paksa atau secara sengaja oleh keluarga kami.

"Pagi," sapanya dengan senyum cerah yang bahkan bisa membuat siapapun yang hidupnya terpuruk menjadi bersinar lagi.

"Kamu kenapa ada disini?" tanyaku sambil duduk dimeja makan.

"Paman bilang bahwa dia nggak bakalan pulang beberapa hari ini, memintaku untuk menemanimu," jawabnya sambil menyodorkan semangkuk krim sup kehadapanku, kemudian kembali berkutat kembali dengan masakannya yang lain.

"Kamu menginap?"

"Kamu mau aku menginap?"

"Nggak."

"Ya sudah."

Pria itu melanjutkan kembali acara memasaknya yang sebenarnya tak perlu dilakukannya. Ada Bibi Choi yang bisa memasak disini, tapi melihatnya repot-repot memasak membuatku tak ingin menginterupsinya.

Pria yang tampak cocok dengan apron coklat ditubuhnya itu adalah Cha Suho, putra dari pasangan Jenderal Angkatan Darat Korea Selatan dan pemilik perusahaan elektronik yang kini menjadi nomor satu di Korea Selatan ... serta calon suamiku dimasa depan. Suho adalah pria berhati lembut dan murah senyum, terlahir dengan sendok emas tak membuatnya merasa harus dilayani, justru dialah yang melayani banyak orang dengan mengikuti banyak kegiatan amal.

Semua orang akan menganggapnya sebagai pasangan sempurna untukku, putri Menteri Kelautan Korea Selatan yang tersembunyi dan dianggap sebagai permata tersembunyi sang Ayah hingga menutup diri dari publik. Namun bagiku, Suho terlalu sempurna untukku yang bahkan nggak memiliki keterikatan untuk hubungan apapun.

"Nah, ini ayam goreng kesukaanmu," katanya menyodorkan sepiring ayam goreng dimeja, kemudian membawa mangkuk krim sup untuk dirinya, dan duduk dimeja makan bersamaku. "Selamat makan."

"Krim sup dan ayam goreng itu nggak cocok," komentarku.

"Aku cuma masak makanan yang kamu suka kok, bukan yang cocok atau nggak."

"Kesini mau apa?" tanyaku sambil memakan sarapanku.

"Nemenin kamu."

"Disuruh Ayahku?"

"Iya."

"Besok-besok nggak usah dituruti."

"Aku juga kebetulan bosen di rumah dan jenuh buat ngurus perusahaan Ibu, gapapa."

ARJUNA [SVT] -Hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang