"Bego lu yah?"
Iya,
baru saja suapan soto dan nasi pertama saya masuk ke dalam mulut, tapi kalimat menusuk Zeline masih terus berlanjut menyapa indera pendengaran saya.Kurang lebih, Keanu sudah bercerita banyak hal di dalam mobil, walaupun isinya hanyalah menyindir saya dan mengolok-ngolok saya.
Belum sempat Zeline menimpali, mobil sudah sampai di tempat soto yang hendak kami tuju. Disini lah, Zeline langsung menusuk saya dengan kalimat-kalimatnya, bahkan hingga makanan datang.
"Lu juga dulu bego gara-gara naksir Keanu," timpal saya.
"Beda cerita!" bantah keduanya bersamaan.
"Ini gara-gara lu berdua udah pada nikah aja makanya ngomong begitu!" balas saya.
"Move on makanya," sindir Zeline.
"Nyium istri gua aja dulu lu bisa, kenapa move on aja susah banget?" sindir Keanu.
"Dia pernah nyium Ana?"
"Iya, pas saya masih hilang di laut dulu."
"Sumpah sih, lu pria brengsek."
"Iya, gua brengsek, makanya lu bisa cepetan nggak makan sotonya terus pulang?" omel saya. "Lagian lu juga ngapain sih ngajak Zeline?"
Saya masih bingung kenapa Keanu mengajak Zeline untuk mengomeli saya, walaupun saya tahu bahwa Zeline memang tahu sedikit tentang saya dan Hae karena gosip yang simpang siur di satuan dulu, tapi eksistensi wanita yang sudah keluar dari satuan militer setelah menikah ini tidak begitu penting dalam kasus perasaan saya.
"Biar lu sadar sedikit sama suara lantangnya," jawab Keanu. "Katanya saran wanita lebih masuk akal daripada saran pria kalo soal perasaan bimbang."
"Logika pria nggak jalan kalo soal perasaan," timpal Zeline, "contohnya lu."
Saya memutar kedua bola mata saya malas. "Terserah."
"Lagian lu tuh yah, terlalu lemah," ujar Zeline sambil mengunyah dengan mulut penuh. "Jelas-jelas nggak bisa kasih apapun, tapi masih sok berusaha jadi paling depan pas dia butuh, kenapa sih? Sadar nggak kalo itu malah buat dia lebih rapuh karena bersandar ke orang yang ternyata nggak sekuat itu?"
Saya diam,
mencerna baik-baik.Zeline tidak salah dibagian ini, dia benar soal bagaimana saya yang lemah tapi sok jadi sandaran orang lain, tapi di posisi ini pun saya bimbang untuk pergi karena adanya rasa bersalah yang ingin tebus semua rasa sakit yang saya tinggalkan padanya.
Hae,
kenapa kamu harus kembali disaat aku bahkan tak bisa memantapkan hatiku?"Udah sadar belum?" tanya Keanu.
"Brengsek, diem nggak lu?" omel saya. "Coba kasih gua tips."
Zeline menatap saya bingung. "Apaan?"
"Tips buat move on. Kan lu contoh berhasil."
"Nggak usah bahas masa lalu gua!" omel Zeline saat menyadari bahwa saya menyindirnya lewat kisahnya dengan Keanu dulu.
"Ya apa tipsnya, kasih tau."
"Mantapin hati dulu, baru boleh nanya."
"Dikasih tips kalo nggak dilakuin kan sama aja," tambah Keanu.
"Udah lah, gua males banget sumpah ngomong sama lu berdua!"
Sarapan soto itu akhirnya selesai dengan obrolan dan ledekan yang ditujukan pada saya, kemudian digantikan dengan adegan cekcok antara saya dan Keanu perihal siapa yang akan menyetir. Walaupun Keanu bilang dia akan mengantar saya ke markas dan menyuruh saya duduk manis saja, tapi saya enggan merepotkannya lagi, jadi lebih baik saya yang antar saja dia pulang dulu, kemudian Zeline, dan saya baru pergi ke markas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA [SVT] -Hiatus-
Fanfiction[Spin off of OCEAN] Misi mengawal Menteri Kelautan untuk menjalin kerjasama dengan Menteri Kelautan Korea Selatan, membuat Arjuna Pradiptanto bertemu dengan wanita kesepian yang hanya berusaha untuk hidup dengan lika-liku kehidupannya. Bertemu di pe...