Aku dan Suho benar-benar pergi ke Itaewon untuk pergi makan siang, walau Suho sendiri butuh ekstra hati-hati dalam setiap langkahnya untuk mengelilingi Itaewon. Semua orang mengenal siapa itu Cha Suho, jadi jika dia bepergian kemana saja, dia tidak lebih sama dengan idol-idol Korea Selatan yang hidup tanpa mengenal privasi.
Aku sendiri tidak suka dikenal sebagai putri perdana menteri ataupun tunangan Cha Suho, aku lebih suka dikenal sebagai diriku sendiri, itu sebabnya pergi bersama Cha Suho juga membuatku sedikit was-was. Orang-orang mudah menangkap hal-hal aneh, sehingga aku dan Suho harus bersikap biasa saja, namun rasanya sulit untuk bersikap demikian dengan adrenalin didalam diri kami yang takut untuk ketahuan publik.
"Kamu mau makan apa?" tanya Suho sambil membetulkan letak topinya.
"Aku mau ayam."
"Yang biasa kamu pesan?" tanya Suho sambil membenarkan letak topi karena angin yang berhembus cukup kencang.
Sikapnya memang layak disebut pria, sayangnya aku memang tak bisa menaruh hatiku padanya.
"Iya."
"Restoran ayam yang biasa kamu pesan agak jauh dari pusat Itaewon. Gapapa?"
Bukan hanya aku saja yang takut ketahuan, tapi juga Suho. Dia seringkali digosipkan dengan beberapa artis-artis ternama hanya karena mereka bertemu beberapa kali di pesta sosialita, jika media menemukan Suho pergi denganku yang identitasnya tidak diketahui, maka katakan selamat tinggal pada kehidupanku yang tenang.
Dan tentu saja, pernikahan kami akan digelar lebih cepat untuk menghindari gosip-gosip aneh. Aku akan dikenalkan sebagai tunangan rahasianya dan hidup sebagai boneka yang dipajang di lemari kaca keluarga Cha, bersama Suho.
"Gapapa."
Aku dan Suho berjalan seperti biasa, menyusuri jalanan Itaewon yang tak pernah sepi karena merupakan pusat dari bisnis makanan di Korea Selatan. Walau begitu, fokus pikiranku hanya satu; dimana Juna?
Aku hanya penasaran dimana pria itu berada hingga jadi pusat perhatian di media sosial, aku bahkan ragu jika pria itu tau bahwa dirinya telah terkenal dan mungkin saja akan dicari oleh agensi-agensi hiburan besar di Korea Selatan. Juna bukan tipe yang sadar akan dirinya tampan atau mencolok, dia mungkin tampak suka menggoda orang lain dengan wajahnya, tapi dia bahkan tidak pernah memanfaatkan wajahnya dengan sebagaimana mestinya.
Bicara soal Juna, aku cukup heran kenapa aku jadi bisa menebak kepribadiannya hanya dari beberapa kali pertemuan kami. Apa kami terlihat mirip satu sama lain? Dilihat dari kondisi kami, jelas bahwa kami berbeda, lalu kenapa rasanya membicarakannya jadi senyaman ini.
"Hei, ini minuman untukmu," ujar Suho menyodorkan gelas minuman berisi bubble tea untukku. "Aku memanggilmu sejak tadi, tapi kamu mengabaikanku dan terus berjalan. Apa kamu selapar itu?"
"Terima kasih," jawabku sambil mengambil bubble tea dari tangan Suho dan menyedotnya. "Aku hanya takut orang-orang menyadari kita."
"Sepertinya kebanyakan dari mereka fokus dengan makanan mereka. Kurasa mereka nggak akan sadar, tapi kamu memang selalu berhati-hati, jadi aku nggak akan protes soal itu."
"Kamu memang nggak pernah mau cekcok denganku yah?" cibirku.
Suho adalah pria yang selalu berusaha menyelaraskan dirinya dengan diriku. Saat aku marah, dia akan diam dan mendengarkanku. Saat aku kesal, dia akan berusaha bicara denganku secara lembut untuk membujukku. Dia tak pernah berusaha bertolak belakang denganku, seakan-akan dia adalah pria yang berusaha untuk mengertiku selama bertahun-tahun.
Namun hal itu tak membuatku ingin lebih dekat dengannya.
Aku tak suka hubungan yang sudah ditetapkan dan satu arah seperti sekarang ini. Kami tak pernah bertengkar, selain aku yang memulainya dan Suho hanya diam saja menyelaraskan emosinya denganku. Saat aku mereda, dia akan bicara pelan-pelan. Hal itu membuatku semakin kesal dan semakin tak ingin berhubungan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA [SVT] -Hiatus-
Fanfiction[Spin off of OCEAN] Misi mengawal Menteri Kelautan untuk menjalin kerjasama dengan Menteri Kelautan Korea Selatan, membuat Arjuna Pradiptanto bertemu dengan wanita kesepian yang hanya berusaha untuk hidup dengan lika-liku kehidupannya. Bertemu di pe...