Saya menutup buku novel berwarna biru laut dengan gambar jangkar yang ada ditangan saya setelah menyelesaikan bagian akhirnya.
Helaan nafas saya memberat ketika membaca dua paragraf terakhir dari novel itu.
Dia sudah pergi,
ke negeri jauh dengan memikul semua beban perasaan yang kami mulai bersama, bersamaan dengan rasa bersalah.Sedangkan aku memikul rasa rindu sendirian dengan sebuah alamat di secarik kertas yang menyisakan sedikit kehangatannya.
Salah satu dari dua paragraf itu adalah benar adanya.
Saya kembali ke negara yang saya bela dan saya jaga bentangan birunya yang luas dengan membawa semua perasaan saya dan dia yang sempat dimulai sebentar, serta rasa bersalah karena meninggalkannya dan juga rasa bersalah karena harusnya saya menahan diri saya agar tak membuatnya jatuh bersama saya ke dalam kubangan perasaan tak berdasar yang tak jelas.Sedangkan paragraf lainnya,
adalah satu kondisi tentang dirinya yang saya tak tahu selama 12 tahun lamanya.Saya berpikir dia pada akhirnya akan membenci saya dan membuang secarik kertas berisikan alamat markas yang saya tinggalkan karena enggan berhubungan lagi dengan saya, makanya saya perkenalkan dirinya sekali lagi pada Keanu malam itu. Nyatanya saya salah.
Dia justru mengirimkan beberapa paket ke markas dengan mengatasnamakan Keanu, minimal setahun sekali di bulan September. Jika ingin lebih, maka maksimal dua kali setahun di bulan April dan September.
Bahkan saat kami menjaga pengungsian dulu, paket itu tetap dikirimkan olehnya ke markas yang kemudian dikirimkan ke posko. Buku novel ini adalah salah satu dari isi paket 9 tahun lalu yang dikirimkannya pada saya.
Tiga tahun setelah saya meninggalkannya, novel yang dia kerjakan kala itu akhirnya dirilis. Namun saya tak tahu, jika novel yang dia kerjakan itu adalah tentang kisahnya dan saya.
Beberapa nama tokoh memang dipalsukan, seperti nama menteri Indonesia yang saya kawal kala itu, nama tunangannya, nama ayah mertuanya, serta nama perusahaan keluarga tunangannya. Satu-satunya yang tak dirinya palsukan adalah nama saya dan semua hal yang menyangkut diri saya, seperti nama Keanu.
Bahkan dalam novel dengan yang lebih sedikit dari 300 halaman itu, dia tak pernah menyebutkan namanya. Hanya nama penanya di halaman depan novel. Kae.
Mungkinkah dia mengubah isinya secara keseluruhan ketika akhirnya memasukkan saya ke dalam karyanya dan menceritakan kisah kami yang hanya sesaat itu? Saya tak tahu.
Ingin bertanya pun, harus bertanya pada siapa? Saya bahkan tak pernah membalas surat-surat yang selalu dia kirimkan di setiap paket itu dalam bentuk lipatan burung kertas, karena saya tak mau lagi membuatnya harus terus mengingat saya.
Butuh waktu lama,
sangat-sangat lama.Sampai akhirnya dia menyerah dua tahun lalu.
Tak ada lagi paket yang datang setahun sekali di bulan September, ataupun paket yang datang dua kali setahun di bulan April dan September.
Tak ada lagi caranya untuk menjangkau saya.
Saya membuka laci meja saya yang menyimpan setidaknya 15 lipatan burung kertas yang dia berikan pada saya dengan warna yang berbeda-beda. Lipatan burung kertas yang isinya selalu menghantui saya adalah yang berwarna biru laut, yang saya dapatkan 9 tahun lalu, saat di pengungsian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA [SVT] -Hiatus-
Fanfiction[Spin off of OCEAN] Misi mengawal Menteri Kelautan untuk menjalin kerjasama dengan Menteri Kelautan Korea Selatan, membuat Arjuna Pradiptanto bertemu dengan wanita kesepian yang hanya berusaha untuk hidup dengan lika-liku kehidupannya. Bertemu di pe...