Sebelum baca, jangan lupa follow akun ini dulu, ya🦋
Jangan lupa juga follow akun Instagram 👇
@ririii04
@ulva.zerinaa
@galen.azkalwafa_whrjThanks full All🦋
***
"LO ANAK CARAWALA, 'KAN? LO NGAPAIN DI SINI?!"
Bentakan itu keluar dari mulut salah seorang Geng Dangerous. Alfi sendiri masih diam di motornya, tak menghiraukan teman-temannya yang sedang menatap lapar Ulva.
Ulva tetap diam. Sampai satu orang mencoel dagunya. Ulva segera menepisnya. Gadis itu menatap sinis cowok yang berani menyentuhnya. Gadis itu berdecak. "Iya, gue anak Cakrawala, kenapa?"
Semua menatap geram pada Ulva yang dengan sengaja mengibaskan rambutnya. "Gue gak nyangka, Fi, kalau lo ketua Geng Dangerous. Karena apa? Ya karena menurut gue lo itu orangnya klemer-klemer. Kok bisa sih, mimpin belasan orang yang serem-serem kayak gini?" kekeh Ulva.
Seperti buta kondisi, gadis itu malah berani mengejek Alfi. Tentu saja membuat semua orang menatap tajam.
Satu di antaranya maju pada Ulva. "Berani banget lo ngejek Bos kita!"
Ulva tersenyum sinis. "Kenapa harus takut? Gue gak takut sama siapa pun." Gadis itu menatap sekilas jam tangannya. "Udah ah, gue mau pulang." Ulva berjalan melewati semuanya begitu saja.
"Gak bisa semudah itu." Seorang cowok bertubuh besar tiba-tiba saja menarik Ulva dengan kasar. Tak sampai di situ, cowok itu dengan langsung juga menyerang Ulva.
Dengan gesitnya Ulva terus menghindari serangan. Sampai-sampai cowok itu kewalahan karena tak bisa-bisa memukul Ulva. Hal itu membuat semuanya geram. Mereka semua langsung maju dan menyerbu Ulva begitu saja. Tentu saja hal itu membuat Ulva meneguk saliva dan bersiap siaga.
"Setop!" Namun, belum ada yang sempat memukul Ulva, Alfi dengan tiba-tiba saja berteriak lantang. Membuat semuanya menoleh pada cowok itu. "Siapa yang suruh kalian serang cewek ini?" tanyanya dengan suara dingin. Ulva sendiri sedikit dibuat merinding.
"Dia itu anak Cakrawala, Fi!" sosor salah satu temannya.
"Pertanyaan gue bukan itu," sanggah Alfi. "Gue tanya, siapa yang suruh kalian serang cewek ini?" Semua diam dan menunduk. "SIAPA?!" tanyanya berteriak. Namun, tak ada jawaban, semuanya hanya terus menunduk. "Gue gak kasih perintah untuk serang cewek ini."
Si bertubuh besar langsung mengangkat wajahnya. "Lo kok gitu sih, Fi? Anak Cakrawala itu musuh kita! Musuh kita, Fi! Terutama musuh lo!"
"Diam. Yang ketua di sini siapa?" tanya Alfi dengan tatapan menusuknya.
Semuanya menjawab kaku. "Lo, Fi."
Alfi mengangguk. "Denger gue. Di antara kalian, gak boleh ada yang sentuh dia sedikit pun. Sedikit pun," tekannya. "Paham?"
Semua menatap Alfi tak percaya.
"Kenapa gitu, Fi?" tanya salah satunya. "Jangan mentang-mentang dia cantik, lo jadi lupa sama dendam lo," ucap cowok itu.
Alfi langsung menatap tajam. "Gue bilang siapa yang ketua?! Kalian gak suka?! Tinggal keluar dari Dangerous!" bentaknya.
Semua langsung menunduk takut.
Alfi menghela napas. Cowok itu menatap Ulva yang sedang memainkan jari-jemarinya. "Semua anak Cakrawala musuh kita, terkecuali Ulva. Dia temen gue."
Ulva langsung menatap Alfi tidak percaya. Benarkah ia menganggap dirinya teman? Padahal belum berapa lama mereka akrab, tetapi Alfi langsung mengklaimnya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVA
Teen FictionUpdate | Selasa-Jumat-Minggu Cewek anti menye-menye? Di sini tempatnya! Seorang gadis yang terkenal anti meanstrim dan selalu melakukan yang jarang dilakukan perempuan membuat gadis ini mendapatkan julukan dari seorang cowok sombong, bermulut pedas...