GALVA

28

HALO GAES, AUTHOR COMEBACK!!!

Sebelum baca, jangan lupa follow akun ini dulu, ya🦋

Jangan lupa juga follow akun Instagram 👇
@ririii04
@ulva.zerinaa
@galen.azkalwafa_whrj
@alfi.dangerous

Thanks full All🦋

***

Seperti biasa, setiap pagi semua siswa SMA CAKRAWALA berkerumun di tengah lapangan. Ralat, di sekitar mobil Galen. Seperti biasa pula, Galen dengan sombong dan sifat pemarahnya itu mengusir semua siswa yang berbondong-bondong meminta foto dengan dirinya.

"Yaelah, Len! Sombong bener! Cuma minta satu foto doang gak akan bikin bulu ketek lo berkurang, 'kan?!"

"Foto lo bisa jadi cuan nih, Len!"

"Gece, Len! Panas nih!"

Semua mulai sahut-menyahut.

"Berapa kali gue bilang?! Gue gak mau foto sama kalian! Kalian terlalu bau buat gue, paham?! Gue gak pernah sudi untuk foto sama kalian! Dasar, sampah sekolah!" Galen mulai mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

"Hidih, kalau bukan demi cuan kita juga males panas-panasan sama orang sombong kayak lo!" sahut seorang siswi.

"Makannya jangan miskin, bego!" celetuk Galen dengan gampangnya. "Minggir, gue mau lewat!" teriaknya penuh kesal.

Tin! Tin! Tin!

Tiba-tiba saja ada suara klakson mobil yang begitu nyaring. Suara itu mampu mengalihkan perhatian siswa. Semua mulai membuka mulut lebar-lebar dengan mata yang tak kalah terbuka lebar.

"Mobil siapa itu, gila?! Cantik banget!"

"Itu mobil mahal banget, 'kan?!"

"Siapa yang punya gila!"

Tin! Tin! Tin!

Suara mobil itu kembali lagi, membuat semuanya tersadar dan memberikan jalan.

Dengan cepat mobil itu melewati kerumunan menuju parkiran.

Seperti sudah lupa dengan misi awal, semua siswa berbondong-bondong ke arah parkiran. Rasa penasaran begitu kuat.

Tak lama yang ditunggu akhirnya terjadi juga. Sang pengemudi keluar dari mobil indah itu. Mobil indah berwarna pink elegan.

Semua mulai melihat dari sepatu cewek itu yang berwarna abu. Semakin lama, semua mata mulai melihat ke arah wajah cewek itu. Wajah cewek dengan dikuncir dua juga kacamata yang terpajang.

"HA?! ULVA?!"

Semua teriak tak menyangka. Galen yang berada di sana pun tak kalah terkejut. Mulut dan mata cowok itu terbuka lebar.

Ulva? batin Galen mulai bertanya-tanya.

Ulva dengan elegannya melepaskan kacamata hitam yang dikenakan. Lalu ia tersenyum manis pada semuanya.

"Ulva? Lo?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Galen. Namun, Ulva tak menghiraukan. Ia langsung berjalan begitu saja.

"Va? Kok lo gak bilang-bilang, sih?" tanya Kamila.

Dengan jalan perlahan, Ulva balik bertanya, "gak bilang apa?"

"Gak bilang kalau lo itu kaya. Selama ini lo cuma pakai skateboard lo untuk ke sekolah, tapi ternyata lo punya mobil? Kenapa lo gak pakai mobil aja selama ini?"