"Jangan pergi" dua kata yang terucap dari lelaki yang tengah tak berdaya terbaring diatas tempat tidur dihadapan Yuri
Yuri mendekat kearahnya, melihat lelaki dihadapannya sedang menutup mata. "Apa dia mengigau" batin Yuri memperhatikan wajah Jungkook
"Oppa gwenchana ?"
Tidak ada jawaban apapun dari Jungkook, dia masih memejamkan mata seakan tidak kuat untuk membukanya.
"Aku akan mengambil air untuk mengkompres mu, badanmu sangat panas" tutur Yuri berharap Jungkook mendengar perkataannya
Tidak lama setelah menuju ke dapur, Yuri sudah kembali sambil membawa air dan kain untuk kompres. Dia tidak tau sebaiknya menggunakan air dingin atau hangat untuk orang yang sedang demam tinggi. Akhirnya Yuri memilih air hangat karena sempat teringat perkataan eommanya jika demam lebih baik kompres dengan air hangat.
Perlahan Yuri menempelkan kain itu diatas kening Jungkook, berharap agar demamnya bisa segera turun. Wajah Jungkook semakin pucat, suhunya sangat panas tetapi badannya menggigil.
*******
Yuri terkejut mendapati dirinya berbaring diatas kasur. Tidak sadar semalaman ini dia tertidur dikamar Jungkook. "Kemana dia" Yuri menoleh ke kanan ke kiri mencari keberadaan Jungkook tapi tidak menemukannya. Lalu dia beranjak keluar dari kamar.
"Sudah bangun" Suara Jungkook mengejutkan Yuri, dia baru saja keluar dari kamar mandi.
"Eo oppa, maaf aku ketiduran dikamarmu" jawab Yuri dengan penuh kecanggungan
"Gwenchana" Jungkook lalu berjalan menuju kamarnya
"Apa dia udah enakan" batin Yuri sembari melihat Jungkook dari pintu kamar.
Yuri menuju ke kamarnya, hari ini dia berniat untuk pergi ke kampus diingat bahwa Yuri sering absen beberapa hari ini. Namun pagi ini badannya begitu lelah, mungkin efek kehamilan dan kesibukan belakangan ini. Dia merebahkan dirinya terlebih dahulu sebelum berniat pergi mandi.
Yuri dengan reflek meraba perutnya yang masih rata. "Apa kau baik baik saja ?" Suaranya pelan, dia masih belum bisa merasakan kehadiran satu nyawa dalam tubuhnya. "Apa kita bisa bersama ?" ucapnya lagi mengingat entah apa keputusan Jungkook setelah nanti Yuri memberitahunya.
Tok tok tok
Dengan cepat Yuri menurunkan kaosnya kembali, lalu berjalan kearah pintu. Dia yakin bahwa Jungkook lah yang mengetuk
Klekk
Yuri sempat terkejut melihat Jungkook telah rapi memakai jas nya. "Mau kemana dia" batin Yuri
"Kau tidak kuliah ?" Jungkook membuka suara
"Oppa udah mau mulai mengajar ?" Tidak menjawab pertanyaan Jungkook justru Yuri melempar pertanyaan pada Jungkook.
Jungkook mengangguk
"Apa sudah baikan ? Semalam demamu tinggi"
"Gwenchana, aku gak bisa hanya terus dirumah" jawab Jungkook
Benar juga, jika terus berada di apartemen Jungkook hanya akan memikirkan hal yang baru saja pergi meninggalkannya. Namun mengajar dengan kondisi yang belum stabil juga bukan ide yang bagus, bagaimana jika keadaannya semakin parah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
with H!M
FanfictionMenikah diusia muda bukan suatu hal yang mudah, apalagi sebuah pernikahan yang sebenarnya tidak diinginkan. Menjalani hari-hari dengan seseorang yang asing, tidak ada rasa suka dan hanya kecanggungan yang mengisi setiap harinya. Perbedaan usia yang...