📒 10

4.2K 408 58
                                    

Enam bulan telah berlalu, perut Fiona semakin membesar. Namun yang membuatnya heran beratnya hanya naik beberapa kilo saja, tidak seperti ibu hamil pada umumnya.

Malam ini Fiona sedang membuat makanan untuk Jake, dan...juga Minjeong.

Entah datang darimana tiba-tiba saja Minjeong sudah berada di ruang tamunya dan berpelukan dengan Jake.

"Fi kamu juga makan" pintah Jake.

"Gak dulu, Fiona gak mood" tegas Fiona lalu berjalan dengan susah payah menaiki anak tangga rumahnya.

Ck Fiona...kamu kenapa buat saya khawatir terus sih? Gerutu Jake.

"Fio-"

"Udah sih Jake gakusah kamu peduliin, kalo dia gakmau makan tar yang sakit juga dia kok gakusah kamu ambil pusing"

"Gakusah ambil pusing kamu bilang? Terus kalau dia kesakitan gimana? Kalau dia drop gimana? Tentu saja berpengaruh sama kandungan dia, anak aku"

Minjeong terdiam dan sedikit menganga mendengar ucapan Jake.

Jake bangkit lalu mengambil sesendok nasi nasi goreng dan juga beberapa lauk seperti nugget dan lainnya untuk Fiona.

"Kamu mau kemana?"

"Kasih sarapan ke Fiona"

"Gakboleh"

"Do I care? Of course no" ketus Jake lalu berjalan menuju kamarnya dimana Fiona kembali satu kamar dengannya.

Tok Tok Tok

Setelah mengetuk pintu kamarnya, Jake membuka pintu kamar itu dan atensinya terfokus pada Fiona yang sedang menonton drama di laptopnya.

"Makan" ucap Jake dengan datar namun Fiona sama sekali tidak menggubrisnya.

Jake menutup kasar laptop Fiona yang membuat pemiliknya menatapnya tajam.

"Kamu pikir aku beli laptopo ini murah kak? No"

"Saya bisa ganti 10 truk yang isinya laptop kamu yang gak seberapa ini. Cepet makan"

"Serah"

Jake menghela nafasnya lalu membuka ponselnya. Fiona menatapnya penuh kebingungan.

"Saya sudah checkout iMac untuk kamu, biar nonton drama koreamu itu lebih bagus. Udah jangan ngambek sekarang makan"

"Seriuss?!!!" Jake mengangguk.

"Aaaaa makasih kak Jake" pekik Fiona lalu memeluk prianya dengan erat.

"Sekarang makan, ini perintah"

Fiona mengangguk lalu mulai memakan sepiring makanan yang diberi Jake. Fiona tampak sangat lahap sehingga membuat Jake tersenyum puas lalu tanpa sadar mengelus kepala Fiona.

"Eh maaf saya gak sengaja"

"Sengaja juga gakpapa kok.." kali ini Fiona berani bercanda dengan Jake.

"Udah makan cepet sebelum Minjeong dateng dan malah buat semua jadi kacau"

Wajah Fiona kembali masam.

"Fi..kamu yang sabar dulu, saya bisa pastiin kalau anak kita udah lahir saya bisa lepas dari Minjeong"

"Tapi aku gak yakin kak. Kamu kan terlalu khawatir sama kak Minjeong"

"Bukan gitu Fi saya cum-"

"Cuma apa kak? Kamu itu sebentar lagi bakal jadi ayah kak, harusnya kamu bisa memilih jangan labil kayak remaja. Aku aja yang masih remaja bisa milih kok"

fake love ; jake simTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang