📒 5

5.3K 468 188
                                    

"Fio kalo kamu kecapean kabarin mama sama papa aja ya sayang? Kamu lagi hamil cucuk mama jadi kerjanya gak boleh capek ok? Nanti juga bisa bilang ke mas Heeseung ya Fi?"

Jake menatap Dahyun tidak suka, "Mama. Ngapain harus ngadu ke mas Heeseung? Kan Jaeyun sebagai suaminya ada"

"Iyadeh iya.."

"Fi, mas mau minta bantuan kamu tapi agak berat sih. Nanti itu ada karyawan baru yang bakal ngelamar, umurnya 21 tahun jadi kayaknya kalo di interview kamu dia bakal lebih nyaman deh Fi"

"Cewek apa cowok?" balas Jake dengan cepat.

"Kalo cowok kenapa?" tanya Heeseung.

Jake terdiam lalu menatap Fiona yang kini sedang menundukkan kepalanya.

"Ya kan bisa kamu mas. Ngapain nyuruh Fiona segala, lagian dia kan baru kerja kalo belum ngerti gimana?"

"Itu tugasnya kalo jadi sekretaris, Fio ayo masuk ruangan kamu"

Jake benar-benar marah dengan Heeseung. Ia pun juga ikut masuk ke dalam ruang kerjanya dan menggerutu dalam hati.

Sedangkan di dalam ruangan Heeseung, Fiona sedang mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk calon karyawan itu.

"Fi, kamu masih kuat gak? Kalo capek bilang loh ya"

"Fio masih kuat kok mas. Oh iya mas, calon karyawannya itu lulusan mana ya? Kok di CV nya gak lengkap sih mas. Mana gak ada namanya juga, niat gak sih dia?"

"Oh hahaha kamu salah ambil cv Fio cantik...ini di meja mas CV nya"

Fiona terkekeh kecil lalu berjalan menuju meja Heeseung, ia segera mengambil CV calon karyawan tersebut.

Matanya membulat saat melihat isi dari CV itu.

"Park Sunghoon.."

Tok Tok Tok

Seketika jantung Fiona ingin berhenti berdetak. Sudah bisa diduga yang datang adalah Sunghoon.

"Buka Fi. Ah yaudah mas aja yang buka" Heeseung bangkit lalu membuka pintu ruangannya.

"Pagi pak Shim"

Itu suara Sunghoon, astaga gimana ini. Panik Fiona.

"Pagi Sunghoon, mari masuk. Sekretaris saya sudah siap untuk mewawancarai kamu"

"Baik pak terimakasih"

Sunghoon memasuki ruanh kerja Heeseung dan sempat tersenyum sampai akhirnya senyumnya luntur saat melihat Fiona yang juga sedang menatapnya.

"Silahkan duduk, ah iya kebetulan sekrataris saya adik ipar saya sendiri hehe"

"B-baik pak"

Sunghoon duduk tepat di depan Fiona. Bahkan tatapan keduanya tidak pernah lepas, Fiona benar-benar tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Sunghoon.

"Fi? Kamu diem aja sih, tanya dong yang tadi udah mas ajarin. Ohh kamu grogi ya? Emang sih si Sunghoon ini ganteng banget"

"Mas bukan gitu.."

"Yaudah Fi kamu istirahat aja, mas juga ngerti kok ibu hamil itu pasti mood moodan dan cepet capek"

Mata Sunghoon membulat dengan sempurna, It's my dream Fi. Punya anak sama kamu itu mimpi aku, mimpi kita.

"Mas..Fio..Fio mau ke toilet, permisi"

"Oke?? Yaampun keliatan panik banget dia kasian, kalo gitu saya yang interview kamu langsung ya Sunghoon. Kalau begitu kita mulai"






















fake love ; jake simTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang