📒 18

3.3K 287 30
                                    

Semenjak pertemuan malam itu, Fiona menjadi pendiam dan lebih banyak murung dirumah. Hal itu membuat Jake khawatir.

"Fio, ayo makan saya sudah masak buat kamu"

"Makasih kak. Tapi Fio belom laper"

Jake menghela nafasnya, "Makan. Dan ini perintah"

Fiona menatap Jake tidak suka. Setelah itu ia bangkit dan membawa Eunseol masuk ke kamarnya yang dulu sempat ia gunakan untuk tidur sebelum mengandung Eunseol.

"Fio! Saya gaksuka dibantah! Makan sekarang!"

"Aku juga gaksuka dipaksa dan dibentak! Denger gak?!"

"Apaansih kamu Fi? Kenapa jadi kekanak-kanakan gini hah? Karena kamu tau Sunghoon itu saudara tiri kamu? Gak terima? Ohh saya sudah paham, kamu galau karena itu kan?"

Fiona yang sudah kelewat emosi dengan Jake pun bangkit dan membuka pintu kamarnya dengan sangat kasar.

Dan masih sambil menggendong Eunseol.

"Puas? Puas fitnah aku? Udah puas? Hah?"

"Itu bukan fitnah, it's a fact!"

"Kamu selalu semena-mena! Kamu selalu nganggep ucapan kamu itu paling bener! Kamu egois! Kamu gakmau dengerin orang lain! Kam-"

"Stop! Kamu gak sadar udah bikin anak kamu ketakutan dengan teriakan kamu?"

Fiona menatap Eunseol yang terlihat ketakutan dan sebentar lagi akan menangis.

"Sayang maafin mama nak.."

"Ini gara-gara kamu Fi"

"Emang kepala batu, mulai malam ini aku kembali tidur disini. Jangan sekali-kali kamu masuk dan ambil Eunseol"

Brak!

Fiona mebanting pintu kamarnya lalu menguncinya. Jake benar-benar marah dengan Fiona.

Namun apa boleh buat? Ia tidak ingin putri kesayangannya menangis ketakutan seperti tadi.

"Ada apa sih sama Fiona? Saya cuma kasih dia makan dan responnya gak ngenakin sama sekali. Dan pasti dia masih mikirin bedebah itu, Sunghoon"

"Argh"

Jake kembali ke kamarnya dan membanting dirinya di kasur. Ia juga yang memakan makanan yang ia buat untuk Fiona.

"Besok ada masalah apa lagi?"


[Keesokan harinya]


Jake terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang sedang memuku-mukul wajahnya. Ternyata pelakunya adalah bayi yang sangat menggemaskan.

"Ppa ppa!"

"Iya papa bangun.."

Cup

Jake mengecup pipi serta perut putrinya berkali-kali. Jake sangat menyukai aroma khas bayi ditubuh mungil putrinya.

Menurutnya, aroma bayi sangatlah candu.

"Udah mam belum anak manis? Hm? Udah mam belum??"

Pintu kamar Jake terbuka dan terlihat Fiona yang akan mengambil alih Eunseol dari pangkuan Jake.

"Kemeja, jas, sama sarapan udah aku siapin semua. Ayo sarapan bareng dulu baru kamu mandi" ucap Fiona cuek lalu pergi ke dapur bersama Eunseol.

Jake menghela nafasnya lalu menyusul Fiona serta putrinya ke ruang makan.

Ruang makannya pun dijaga oleh pelayan dan bodyguard suruhan Younghoon. Terlebih lagi setelah Eunseol lahir pengamanan dirumah itu semakin ketat dan tidak sembarang orang bisa masuk.

fake love ; jake simTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang