E M P A T P U L U H S A T U

3.4K 216 8
                                        

"Ghava kenapa kau diam saja sedari tadi?" Tanya Bastian

"Tidak apa opa dua"  ujar ghava datar

"Lihatlah opa mu, dia menunggumu. Pergilah" ujar Bastian

"Iya"

"Yaampun cucu-cucu Oma, apa kabar?!" Tanya Lusi ketika melihat kedua cucunya

"Oma, i want  Go to school" ujar ghavi

"Kalian masih kecil" ujar Devan

"No uncle, aku tidak ingin sekolah, hanya dia yg ingin pergi ke sekolah" ujar ghava malas

Edward terkekeh"kenapa?, Kenapa tak ingin ikut bersekolah dengan kakak mu?" Ghava menggeleng

"Sekolah membosankan, aku tidak ingin bersekolah" ujar ghava tegas

"Masih lama kau bersekolah, jdi tenanglah boy, Tidak perlu marah" ujar Bagas yg Menggendong ghava

"Opa satu, apa mommy akan pulang?" Tanya ghavi

Bagas terdiam"kenapa kau menanyakan itu? Harusnya aku yg menanyakannya!"teriak ghava

"Sudahlah, kenapa kalian harus bertengkar seperti ini. Kau juga ghavi kenapa harus menanyakan itu?!" Tanya edward mengintimidasi

"Dad, apa kami tidak memiliki mommy, Kenapa? Aku bahkan belum melihatnya?!" Edward Menatap tajam ghavi dengan pertanyaan kurang ajar dari mulut bocah kecil itu

"Jangan ucapkan satu kata lagi Ghavi Jonathan alinsky!" Ujar edward marah

"Kenapa? Daddy bukankah kau tidak per-"

"DIAM GHAVI!"

"Edward tenanglah, jangan membentaknya, dia masih kecil" ujar Devan

Edward mengusap wajahnya gusar"maafkan aku" pria itu berdiri lalu pergi dari hadapan mertuanya, Edward lebih baik menenangkan diri di kamar Raina

"Maafkan aku Raina, aku membentak putra kita" lirih edward

Pria itu mengambil salah satu Poto Raina"disana kau merindukanku?, Raina bukankah kau sudah berjanji padaku, kau tidak akan pernah meninggalkan ku, tapi kenapa kau tidak tepati janji itu?, Raina aku ingin pergi bersamamu, apa aku harus menyusul mu bertemu dengan Tuhan?" Lirihnya

"Jangan gila edward" edward berbalik, dia melihat ibu mertuanya yg datang

"Bunda tau kamu belum ikhlas sama kepergian Raina nak, jangan  bebankan Raina di hidup kamu, fokus jaga anak Kalian" edward menundukkan kepalanya

"Bunda, aku lelah, aku ingin pergi bersama Raina" ujar edward

Lusi meneteskan air matanya lalu memeluk sang menantu"jangan edward, kalo gak ada kamu gimana nasib si kembar? Mereka pasti sedih" ujar Lusi

"Maaf"

"Udah, mending kamu istirahat. Kayaknya kamu kecapean, bunda turun dulu mau buat teh jahe biar kamu tenang"  Lusi pergi dari kamar Raina

"Aku terlalu mencintaimu, sampai aku lupa bahwa kita memiliki anak" gumam edward

***

CRUSH <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang