E M P A T P U L U H L I M A

3.1K 278 12
                                    

"apa kau suka?"tanya Edward pada jio

Bocah itu mengangguk "kita harus kembali ke ruangan mommy mu" ujar Edward lalu menggendong jio

Saat di depan ruangan Raina, Edward mengerutkan keningnya tatkala mendengar di dalam ada yg sedang mengobrol, pria itu dengan cepat langsung membuka pintu kamar Raina

"Raina?"

Serasa ada yg memanggil, Raina langsung menoleh "Edward" lirih wanita itu

"Kau sudah sadar honey" Edward menghampiri Raina dan langsung memegang pipi wanita itu

"Jio" Cicit Raina

Jio merangkak naik ke kasur di bantu oleh Edward, Raina memeluk jio dengan erat sembari mengecup kening bocah itu sangat lama, air matanya menetes Tanpa diminta

"Jio maafin bunda sayang" lirih wanita itu

"Honey jangan nangis" Edward mengusap air mata Raina

"Edward maafkan aku" Raina menggenggam tangan Edward

"Sudahlah, aku sudah bisa menerima semuanya" pria itu mengecup bibir Raina lama

"Edward ada jio sama arlo" ucap Raina pelan

"Jio kau pergi dengan uncle arlo, biarkan mommy dan Daddy berbicara oke?" Jio mengangguk lalu meminta arlo untuk menggendong nya

"Arlo pergi" titah edward

Setelah kepergian arlo dan jio, Edward melumat bibir Raina guna menyalurkan rasa rindunya selama bertahun-tahun, ditambah harus menghapus jejak Liam dari Raina

"Aku merindukanmu" bisik Edward

"Aku juga Edward, selama ini aku selalu berusaha untuk menemuimu, Namun hasilnya selalu gagal karena Liam, entah obat apa yg Liam berikan padaku hingga aku tidak mengingat identitas ku selama itu" jelas Raina

Edward mengelus rambut Raina"dia memberikanmu obat yg diracik khusus oleh orang suruhan Liam, dokter sudah menjelaskan jika kau harus setiap hari meminum susu kambing agar menetralkan obat itu di tubuhmu" ujar Edward

"Aku tidak mau" cicit Raina

"Kau harus meminumnya honey"

Raina mencoba untuk duduk, Edward membantu istrinya itu"Hug me" pinta Raina

Edward tersenyum lalu menuruti keinginan Raina untuk memeluk ny"jangan pernah untuk meninggalkanku lagi" Raina menggeleng

"Aku jga tidak mau hal itu sampai terulang" wanita itu mengecup pipi Edward singkat

"Edward aku mau tanya, ehmmm Liam?" Tanya Raina hati-hati

"Di penjara" Raina membelalak

"Dia pantas mendapatkan hal itu honey" ujar Edward

"Apa jio selalu menanyakan ayahnya?" Edward menggeleng

"Tidak, jio seperti menganggap ku ayahnya dan selama ini dia selalu menempel denganku. Walaupun awal bertemu dengannya aku sangat membenci anak itu Karena dia terlahir dari rahim istriku namun anak dari laki-laki yg aku benci" ucap Edward panjang lebar

"Maafkan aku karena sudah mengkhianati mu Edward" Edward menaruh satu jarinya di bibir Raina

"Itu bukan salahmu Raina, aku yg salah"

"Tadi kau darimana bersama jio?" Edward baru ingat jika dia baru pulang dari toko bunga

"Sebentar" pria itu keluar dari kamar Raina, untung saja bunga itu masih ada, jika tidak Edward akan repot membelinya lagi

CRUSH <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang