E M P A T P U L U H T U J U H

2.9K 273 18
                                    

Tepat satu bulan mereka tinggal bersama, Besok adalah hari ulangtahun anak kembar Raina dan Edward, dan sekarang keduanya tengah berada di pesawat yg akan membawa mereka pulang dari Swiss

8 jam yang akan mereka tempuh sekali, sedari tadi Raina memikirkan bagaimana reaksi keluarga mereka saat mengetahui jika Raina kembali, namun dengan anak orng lain

"Edward" lirih Raina

Edward yg mendengar panggilan Raina menoleh,"ada apa honey?" Tanya Edward

"Aku takut" cicitnya

Edward tersenyum, pria itu membaringkan jio lalu menghampiri Edward"takut kenapa?, Raina bukankah kau menginginkan ini?" Raina mengangguk

"Tapi edward, bagaimana jika ghava dan ghavi tidak menyukai jionaren?" Tanya Raina

"Aku tau mereka akan marah, tapi sepertinya tidak akan lama" ucap Edward

Pria itu menarik Raina dalam dekapan nya"tenanglah"

8 jam berlalu, kini Edward sampai di new York, Raina bersyukur bisa menginjakkan kakinya lagi di new York, negara dimana dia mendapatkan kebahagiaan

Sekarang di new York pukul 2 Dini hari, kenapa Edward memilih malam?, Agar tidak ada paparazi yg mengikuti mereka, dia tak mau jika Raina menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari mereka

"Kita ke hotel, besok tepat Dimana mereka merayakan ulangtahun ghavi dan ghava kita pulang" ucap Edward

"Iya"

Keesokan harinya, Raina dan Edward sudah siap untuk pergi mansion, sudah banyak hadiah yg Raina persiapkan untuk kedua putranya

"Nanti kau harus masuk kedalam kotak ini Raina" ucap Edward

"Untuk apa?"

"Kau bukan juga kejutan untuk ghavi dan ghava, tapi untuk seluruh warga new York" ucap edward

"Baiklah, aku mau" ucap Raina pasrah

Sedangkan di mansion, ghavi dan ghava menatap keluarganya, mereka sedih karena Edward lebih mementingkan wanita itu dibandingkan mereka

"Ghava apa Daddy tidak pulang?" Tanya ghavi

"Aku tidak tahu, sepertinya Daddy sudah tidak menyayangi kita lagi" lirih bocah itu

"Ghavi ghava kemarilah" panggil Devan

"Uncle, Daddy sudah tidak menyayangi kami, dia lebih memilih wanita itu" adu ghava

Lusi menghampiri cucunya"ghava, biarkan Daddy kalian memilih jalannya sendiri. Bukankah dia berhak bahagia?"

"Tidak nenek, Daddy tidak boleh bahagia di atas kesedihan mommy,  Daddy tidak boleh menikah lagi" ujar ghavi

Asley menatap iba ghavi"bukankah kalian ingin merasakan hari ulangtahun, ini hari ulangtahun kalian. Jangan bersedih"

Lusi mengangguk"dengarkan kata grandma kalian, tidak boleh bersedih" ucap Lusi

Bagas dan Levy menghampiri ghava dan ghavi, "lihatlah kakek dan grandpa mu sudah menyiapkan semuanya"  ujar Levy

"Kami tidak mau" tolak keduanya

"Kenapa tidak mau?" Ghavi dan ghava menoleh ke arah sumber suara

"Daddy" lirih keduanya

"Kemarilah"ujar Edward

Ghava dan ghavi saling pandang, lalu mereka menghampiri Edward"i Miss you" ucap Edward

"Hm" balas keduanya

"Daddy memiliki hadiah untukmu, kau mau?" Tanya edward

"Siapa yg akan menolak hadiah" ujar ghava

Edward gemas mendengar jawaban Ghava"baiklah-baiklah, aku akan memanggil hadiah mu" ucap Edward

CRUSH <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang