L I M A P U L U H D U A

2.9K 212 21
                                    

"hanya merayakan saja honey" ucap Edward

Wanita itu menatap Edward malas"aku tidak mau, kau tau? Jio , dan twins tidak akan pernah akur sampai kapanpun" kesalnya

"Ayolah Raina, bukankah ini yg kita tunggu-tunggu selama ini" ucap edward

"Tapi Edward"

"Tenang, mereka tidak akan berbuat ulah" ujar Edward

"Hm baiklah" Raina memberi persetujuan pada Edward

Edward mengecup pipi Raina"thanks honey"

"Hm"

Raina tersenyum lalu pergi dari kamar, dia harus mengambil pakaian kerja Edward di bawah, sebenarnya akhir-akhir ini dia sangat malas tapi tak apalah, dia tahu ini kewajibannya

"Nina apa kemeja Edward sudah kering?" Tanya Raina

"Sudah, anda akan mengambilnya?" Raina mengangguk

Nina memberikan kemeja Edward, setelah Raina menerima kemeja suaminya, dia kembali ke kamar. Tapi saat berada di pintu kamar nya dia mendengar umpatan kasar dari Edward

"Ada apa Edward?" Panik Raina

"Gatha tidak menjawab telpon ku" ucap edward

Wanita itu memutar bola matanya malas"Oh" lalu Raina menyimpan kemeja Edward di kasur

"Aku akan siapkan air hangat untuk mu" ucap Raina datar

Edward yg merasakan mood Raina berubah langsung memeluk sang istri"maafkan aku"

"Untuk apa?, Kau tidak salah. Hanya saja aku yg terlalu berekspetasi tinggi" ucap Raina membuat Edward semakin merasa bersalah

"Tidak honey" lirihnya

Raina yg merasakan punggungnya basah langsung menoleh ke arah Edward"Edward?"

"Hiks jangan marah padaku, aku mohon" Raina menatap edward yg matanya sudah basah karena air mata

"don't cry " wanita itu mengusap air mata suaminya

"Daddy apa kau menangis?" Tanya jio yg tiba-tiba datang

Edward Langsung mengusap wajah nya dan berpura-pura tegar"tidak aku tidak menangis, tdi mommy mu tak sengaja menyemprotkan parfum ke wajahku" elak Edward

"Tapi mommy tidak memegang parfum'' ujar jio membuat Edward memejamkan matanya

"Bukankah kau bilang laki-laki tidak boleh menangis dad, mengapa sekarang kau menangis?" Tanya bocah itu

Edward menghampiri jio lalu menggendong bocah Itu"Daddy tidak menangis" kekeuh Edward

"Hm terserah kau saja dad, aku tidak perduli" Edward membelalak, jika tidak perduli kenapa dia terus menanyakannya??

"Ada apa jio?" Tanya Raina

"Diluar ada orng yg mengantarkan paket, saat aku membukanya banyak sekali undangan, siapa yg akan menikah?" Tanya jio

"Tidak ada yg menikah, itu undangan untuk hari anniversary kita" ucap Edward

"Kau sudah membuatnya?" Tanya Raina kaget

Edward mengangguk"hm, dari satu bulan yg Lalu" ucapnya

"Kau terlalu niat Edward" kesal Raina

"Tidak apa honey"

"Dad turunkan aku"punya jio

"Kak ghavi dan ghava bukankah akan pulang? Kapan kalian menjemputnya?" Tanya jio

CRUSH <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang