~Part 5~

12.3K 878 6
                                    

Happy Reading

cukup merasa kaget


Carletta berjalan menyusuri koridor seorang diri, dengan menikmati setiap sesuatu yang ia lihat, mampu membuatnya menggumamkan kata 'wah'.

Gedung sekolah barunya begitu terlihat cantik dan megah, banyaknya pepohonan dan tanaman bunga membuatnya terlihat semakin hidup.

"Bagus banget gila!" saking fokusnya, carletta sampai tak menyadari bahwa adanya beberapa siswa yang sedang berjalan ke arahnya, serta memanggilnya, dengan panggilan'anak baru'.

"Woi anak baru!" panggilan dari seseorang berhasil menyita perhatiannya, menatap ke depan dimana terdapat sekitar empat laki-laki tampan yang mencoba untuk mencegatnya.

"Ada apa-" untuk sesaat carletta memberi jeda, menelisik ke empat laki-laki tampan tersebut karna bingung harus memanggil mereka dengan sebutan apa, dan berakhir memanggilnya "kak?" dengan sopan.

"Anak baru ya, mau gue anter ke ruang kepala sekolah?" tawar lelaki tampan dengan surai coklat serta kulitnya yang berwarna kuning langsat, dia bernama muhammad ibrahim.

"Gu-" belum sempat carletta menjawab, terlihat laki-laki lain yang ikut menyerobot masuk dalam percakapannya dengan bertanya hal-hal yang tidak penting.

"Lo udah punya pacar?" ciri-ciri pertanyaan buaya darat, pikir carletta yang kini terlihat berwajah masam dan kini menatap ke arah laki-laki yang dengan entengnya bertanya seperti itu, tidak tau saja carletta merasa sensitif jika di tanya sudah punya pacar, walaupun di kehidupan awal dirinya pernah ingin mempunyai pasangan, namun rasa malasnya lebih mendomanisi.

Satria yang merasa di acuhkan pun mendelik tak suka menatap teman-temannya yang malah bertanya akan hal-hal yang tidak penting.

"Lo ini beneran murid baru?" pada akhirnya satria kembali bertanya karna sempat diacuhkan, dirinya cukup merasa penasaran dengan adanya sosok murid baru yang sungguh terlihat sangat cantik.

"Nggak sih" carletta menjawab dengan seadanya, karna pada dasarnya ada beberapa siswi yang mengenal raga yang ia tempati, awalnya dia mengira jika banyaknya pasang mata yang menatap ke arahnya karna sudah mengenal dirinya, namun kini dirinya sadar bahwa mereka mengenal dirinya dengan status murid baru.

"Tunggu, tapi gue nggak pernah ngeliat lo deh?" bingungnya, karna mungkin jika memang dia bukan anak baru, pasti dirinya tau akan hal itu, namun ini tidak, ketos macam apa dirinya, sampai tidak mengetahui keberadaan gadis secantik carletta.

"Tampar gue sekarang!" teriakan yang begitu terdengar dramatis, dia juga salah satu teman dari satria bernama Reno sufano.

plakk...

"Kaget gue anj..!" laki-laki dengan surai coklat gelap itu bernama bagas sipanji, kebetulan dirinya memang tepat berada di samping reno.

"Sakit jancok, fuck you!" reno mengumpat seraya menatap ke arah ibrahim dengan pandangan nyalang, pipinya benar-benar terasa berdenyut sakit. 

"Lo belum jawab dengan jelas pertanyaan gue!" ucap satria tidak mengurusi teman-temannya yang terus saja beradu mulut, dirinya cukup merasa penasaran akan adanya siswi yang terbilang sangat cantik, namun tak pernah ia ketahui keberadaannya.

"Gua baru masuk sekarang" terlihat carletta mulai merasa jengah, dirinya ingin kembali menyusuri setiap jengkal sekolah sma bangsa yang menurutnya sangat mengagumkan.

"Kenapa baru masuk,apa lo-" belum juga satria menyelesaikan kalimatnya, sudah lebih dulu di potong oleh bagas, "Dia ketos, kalo lo belum tau" ujar bagas dengan tampang kalem sebab menyadari sikap tidak nyaman carletta.

"kalo lo bukan anak baru, seharusnya lo tau siapa gue?" kernyitan di dahinya tercetak jelas, sungguh satria memang tidak tau bahwa si yang katanya si, 'murid baru', memang sudah lama bersekolah di Sma bangsa.

jelas-jelas dirinya merasa tak terima, bisa-bisanya dirinya yang tampannya masyaallah, ketua osis dan juga most wanted sma bangsa, tidak di kenali oleh gadis cantik di depannya, terlihat carletta mulai menghela nafas pelan.

"Gini aj-" belum juga carletta menyelesaikan kalimatnya, lagi dan lagi, ucapannya harus terhenti karna kaget mendengar suara deheman seseorang yang berada di belakangnya dengan jarak yang begitu dekat dengan telinganya, dan berakhir dengan mengumpat.

"Asw, kaget gue bang-" ucapan yang terlontar dari bibir ranumnya seorang carletta, dengan reflek terjeda saat berbalik dan menemukan sepasang manik hitam legam yang kini tengah menatap ke arah manik hijauanya dengan tajam namun dalam. "Ke" lanjut carletta dengan mata yang mulai mengerjap beberapa kali.

Melihat reaksi keduanya yang malah saling menatap satu sama lain dengan waktu yang cukup lama, mampu membuat semua siswa maupun siswi yang menatap ke arah mereka sontak terkaget-kaget.

Semua murid yang masi berada di koridor menganga tak percaya, hampir saja mereka mengumpat karna saking terkejutnya dengan gadis cantik tersebut yang kelewatan berani berkata kasar bahkan kini saling memandang dengan laki-laki yang biasa di sebut sang Dewa kegelapan, bukannya marah para siswi malah merasa takut jika gadis itu malah akan di sakiti.

Semuanya terdiam mematung, tidak ada yang sanggup untuk membuka suara, mereka bahkan hampir menahan napas karna saking takutnya jika ketua dangerous tersebut merasa tersinggung.

carletta meringis melihat sekelilingnya yang ternyata tengah menatap ke arahnya dengan pandangan rumit.

"Mmm, sory banget, gue reflek tadi" ujarnya dengan tersenyum walau samar, setelah berhasil menguasai diri dari rasa kagum dan mungkin sempat di buat tak sadar oleh tatapan dalam dari laki-laki yang kini masih menatap tanpa mengalihkan tatapannya, seolah-olah carletta adalah sesuatu yang berharga.

Aura yang begitu mencekam sangat begitu terasa di koridor yang masi sunyi, carletta terdiam cukup lama menerima reaksi dari laki-laki tampan di depannya namun tak ada respon apapun membuatnya sempat bingung dan berakhir tanpa sadar mengerjapkan matanya beberapa kali.

Ares tetap diam menatap tajam pada carletta membuat kenan menepuk bahu Ares dua kali karna tak mampu menahan kejolak yang ingin memakan litta karna gemas.

"udah maafin aja" saran kenan agar memaafkan letta yang berani berteriak di depannya dengan mengumpat.

matanya masi menatap carletta dngan perasaan gemas.

"tu cewek perasaan nggk ada takut-takutnya ama si ares" bisik Iqbal pada kevin karna melihat bagaimana reaksi Letta ketika berhadapan dengan ares.

Karna biasanya setiap Ares menatap mereka tajam maka pasti mereka akan menunduk karna takut.

Tapi tidak dengan gadis satu di depannya ini yang malah balik menatap Ares secara terang-terangan.

"punya nyawa seribu kali" Celetuk kevin dengan asal membuat reyhan yang berada si sampingnya mendelik dan menabok kepala belakang kevin.

"sekate-kate lu ketek" kesal reyhan padahal suasana lagi tegang-tegangnya membuat teman-temannya yang lain hanya menggeleng tak paham.

"sakit...njing!" kesal kevin sambil mengusap kepala bagian belakangnya.

Tiba-tiba seringai tipis terbit di bibir seksi Ares, lalu bersuara dengan begitu tegas nan tajam menatap Letta dengan mengikis jarak di antara mereka.

"lo-" telunjuknya mengacung tepat di hidung mancung carletta tak lupa menekannya walau pelan namun mampu membuat rasa kesal carletta membuncah tanpa sadar.

"nggak akan pernah bisa lepas."

Setelah mengatakan kalimat yang membuat gempar satu sekolah Ares pergi meninggalkan mereka dan murid-murid yang mulai berbisik-bisik tentang Ares dan yang mereka kira murid baru itu.

Letta masi diam mematung sedangkan wakil dan inti dari geng motor Dangerous tersebut masi terdiam mencerna situasi apa yang baru saja terjadi termasuk kenan yang masi menatap Letta dengan pandangan rumit dan perasaan yang seakan tak terima.

.........................
thank you buat yang udah baca cerita aku

Transmigrasi CarlittaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang