~Part 19~

4.1K 344 9
                                    


Happy reading❤


Perihal hoodie🐣
---------------------


Suara kicauan burung di pagi hari ini terdengar begitu merdu, disertai embun-embun pagi yang masi terlihat, begitu terasa dingin, sinar mentari pun tak terlihat nampak sama sekali, di gantikan dengan Awan mendung yang terlihat menghitam membuat hawa dingin di pagi hari ini terasa beku dan menusuk.

Carletta di buat menggigil karnanya, gadis bermata unik itu pun terbangun menatap ke arah jam yang berada di atas nakas menunjukkan pukul enam pagi, tumben sekali, padahal cuaca masi pagi, namun carletta malah berniat untuk langsung membersihkan diri.

Mungkin pagi ini dia akan mandi menggunakan Air hangat, mengingat cuaca pagi ini, dirinya tak ingin sampai menjadi beku kalau saja harus mandi menggunakan air dingin.

Selesai dengan semua aktivitas paginya carletta langsung saja berangkat setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya yang masi terlihat enggan untuk beranjak dari sofa ruang tamu. Sibuk bermesraan, menghabiskan waktu berdua, membuat carletta mendengus karna geli.

Jalanan kota pagi ini lumayan padat walaupun matahari masi tertutup dengan awan gelap gulita, orang-orang seolah tak peduli dengan cuaca dan tetap melanjutkan rutinitas pagi mereka.

Tepat saat akan memakirkan motor sportnya, hujan pun kembali turun, di area parkiran yang sudah terlihat begitu banyaknya siswa siswi yang berlalu lalang, terpaksa harus melarikan diri untuk berteduh. hujan mengguyur kota jakarta dengan cukup lebat.

Berlari menuju ke arah gedung untuk berteduh dan menghindar dari derasnya hujan yang semakin melanda, namun sepertinya hal tersebut sia-sia carletta lakukan, melihat keadaan bajunya yang basah kuyup membuat carletta berdecak.

"Bisa-bisanya gue sampai basah kayak gini, padahal lari gue udah kenceng banget loh, kayak angin!" carletta terlihat mulai merasa menggigil saking dinginnya.

Carletta tidak mempunyai baju apapun atau baju olahraga di dalam lokernya, karna carletta lebih suka membawanya pulang, dari pada harus menaruhnya di loker, dan sekarang sepertinya carletta menyesal.

Menghela nafas kasar akhirnya carletta pasrah sudah jika nantinya dia akan sakit.

Tampak dari kejauhan, laki-laki berkulit putih pucat memperhatikannya dengan saksama, dirinya baru saja keluar dari toilet, ketika akan memasuki kelas, laki-laki tersebut lebih memilih memasuki toilet yang berada di lantai satu, dan ranselnya telah dirinya titipkan pada para sahabatnya untuk di bawa ke kelasnya yang berada di lantai dua.

Tanpa pikir panjang laki-laki tersebut memilih berbalik menuju kelasnya untuk mengambil hoodie hitamnya yang sengaja dirinya bawa karna sudah memperkirakaan akan turunnya hujan.

Bahkan laki-laki tersebut tidak menghiraukan para sahabatnya yang memandang dirinya dengan tatapan bingung.

"Lo mau kemana?" tanya laki-laki bertubuh lebih pendek dan imut secara bersamaan.

laki-laki itu tak menjawab melainkan langsung pergi menuju gadisnya yang kini telah sampai di lantai dua, laki-laki tersebut berjalan mendekat sembari membawa hoodie hitam yang selalu setia bertenjer manis di lengan kirinya.

Transmigrasi CarlittaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang