~Part 34~

1.2K 97 7
                                    


Carletta terus saja di buat pusing oleh tingkah ares, sedari tadi dirinya terus mengoceh entah karna apa, membuat carletta mulai merasa jengah karna ares malam ini begitu cerewet.

"Aku nggak rela ya kamu deket sama cowok lain lagi, apalagi tadi kamu sempet di sentuh sama dia, inget ya aku nggak rela!"

Iya, carletta cukup merasa gemas dengan tingkah ares, namun rasa kesalnya membuat carletta terus menghiraukan ucapan ares yang terdengar bagai suara burung berkicau di pagi hari.

"Sayangggg..." suara rengekan membuat langkah carletta yang ingin mengambil minum di dapur apartemen sang kekasih terhenti.

Rasa tak tega menyerang dirinya ketiga berbalik dan mendapati ares tengah menatapnya dengan air mata yang siap tumpah.

Carletta menghela nafas lelah, langkahnya pun kini mulai mendekati ares dan membawanya ke dalam dekapannya.

Ares pun tersentak dan tak lama terisak pelan, ares tak akan membiarkan carletta lepas malam ini, di rengkuhnya pinggang sang kekasih sedangkan carletta hanya mampu mengusap surai ares yang terasa begitu halus dan tebal.

"Nggak usah nangis, kan aku cuma milik kamu"

"Aku tau, tapi tetep aja aku nggak suka, nggak rela sayang~" carletta hanya bisa mengulum senyum mendengar pengakuan ares, jarang-jarang ares manja seperti ini.

"udah ya, kamu udah makan, kalo belum biar aku masakin hm?" tawar carletta namun ares malah mengangkat carletta ke dalam gedongannya ala koala menuju kamar.

"Kebetulan aku belum makan malam" bisiknya sensual di telinga carletta membuat bulu kuduk carletta meremang lantaran ares langsung mengecup tengkuknya.

"Nggak usah aneh-aneh" ujar carletta seraya memukul kepala ares cukup kuat membuat ares meringis dan kembali terisak ketika telah sampai di dalam kamar yang bernuansa hitam dan putih, serta aroma yang begitu maskulin khas seorang ares memasuki penciuman carletta membuatnya candu.

Mendapati ares yang kembali menangis membuat carletta memutar bola mata malas, akhirnya carletta lah yang berinisiatif menjatuhkan dirinya sendiri yang masi berada dalam gendongan sang kekasih.

Akibatnya ares pun yang belum siap merasa oleng dan ikut jatuh bersama carletta, tepatnya menindih tubuh carletta yang terlihat semakin kecil saja di dalam kungkungan seorang ares.

"Nakal" bisik ares menatap carletta dengan menyeringai tanpa sadar carletta meraup wajah tampan ares yang menurutnya begitu menyebalkan malam ini.

Di dorongnya ke samping tubuh ares yang begitu kekar dan berhasil, caretta pun berpindah dan menatap ares memberi kode untuk ikut berbaring seperti dirinya.

"Nggak usah banyak drama sekarang sini, waktunya bobo" jelas carletta bernada perintah menatap ares dengan tatapan mautnya membuat ares merasa ciut hanya karna tatapan sang kekasih yang membuatnya takut di amuk kembali.

"Iya tapi jangan gitu juga tatapannya ih, ares takut" carletta cukup merasa aneh malam ini.

Ares yang sekarang sungguh seperti bukan dirinya, ares yang sekarang persis seperti anak hilang yang sedang meminta belas kasih membuat carletta merasa bahwa ares mempunyai dua kepribadian.

"iya sayang sekarang deketan ke sini biar tidurnya juga nyaman" jelas carletta berusaha tersenyum menatap ares membuat ares mengangguk lucu.

Perlahan ares merebahkan kepalanya di lengan carletta, masuk kedalam dekapan carletta yang terasa hangat ares pun secara perlahan mulai memejamkan matanya.

"goodnight bebyboy" bisik carletta namun jawaban ares kembali membuatnya kesal. "Empuk" tanpa sadar carletta kembali menggeplak kepala ares dengan cukup kuat membuat ares tersentak dan kembali menangis.

Bahkan kali ini tangisannya cukup keras, sungguh rasanya carletta sedang menghadapi bayi besar yang sayangnya sangat membuatnya jengkel.

Bahkan kali ini tangisannya cukup keras, sungguh rasanya carletta sedang menghadapi bayi besar yang sayangnya sangat membuatnya jengkel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi CarlittaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang