~Part 14~

6.2K 496 8
                                    

Happy reading❤

Kenaan frederick

"Kenapa nggak bilang-bilang kalau ngilang?"

"Ya?" suara Ares terdengar lirih membuat carletta yang merasa bingung langsung terkesiap ketika suara isak tangis Ares mulai terdengar, bagai orang tolol carletta sungguh tak dapat mengerti apa yang telah terjadi.

Di tangkupnya wajah tampan Ares yang terlihat letih, matanya memerah dengan kondisi yang terlihat berantakan namun tetap tampan, "Ini kenapa?" bukannya bertanya pada Ares, tatapan carletta malah mengarah kepada inti dangerous yang masi menatapke arahnya tanpa berkedip.

"Kalian juga kenapa?" niat hati ingin menanyakan apa yang terjadi, carletta malah di buat terkejut dengan keadaan mereka yang sama berantakannya termasuk Arnold yang terluka tepat di sudut bibirnya yang masi mengelurkan darah segar. 

"Astaga!" di lepasnya rengkuhan Ares untuk sementara waktu lalu mulai melangkah menggapai wajah Arnold yang terlihat berantakan juga, "Siapa yang ngelakuin?!" carletta terlihat bertanya dengan mereka yang mengelilinginya, Ares terlihat cemberut karna carletta malah meninggalkannya, tidak adil!.

"Ada kabar, kalau semalam lo ngilang, lo kemana?" Kenan terlihat ingin mengambil alih perhatian carletta agar tidak terus memastikan luka yang Arnold dapatkan dari sang ketua.

"Gue?" carletta yang sempat hilang fokus, langsung tersadar saat Ares kembali membawanya mendekat ke arahnya, "Bikin semua orang khawatir, kamu kemana?" kali ini Ares yang bertanya dengan dagu yang di sampirkan pada bahu carletta membuat inti dangerous yang lain menatap ke arahnya dengan berdesis, dasar modus!.

"Aku di bawa ke mansion si, nggak tau punya siapa tapi yang punya rumah baik kok" dengan polosnya carletta menatap ke arah mereka dengan menceritakan kejadian tadi malam yang sempat terjadi, semuanya tanpa terkecuali, membuat mereka yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas lelah, namun langsung di buat terkesiap ketika carletta mengatakan jika ada sebuah geng yang mengejarnya. 

"Siapa?!" suara Ares terdengar dalam namun tegas.

"Apanya?" sungguh carletta yang sangat bolot, Ares yang menatap ke arahnya saja gemas apalagi yang lain, menggaruk tengkuknya yang tak gatal, carletta mengedarkan tatapannya menatap ke arah semua anggota dangerous dan black fire yang masi anteng menatap ke arahnya dengan pandangan yang penasaran, termasuk Allan dan Alex.

Bagaikan di sengat listrik, carletta begitu tersentak kaget lalu mengelus dadanya dengan begitu sabar untuk tidak mengumpat karna Ares membuatnya terkejut, bukan karna di bentak atau apapun, namun suara Ares yang begitu terdengar tegas mampu membuatnya terintimidasi.

"Siapa!" sekali lagi Ares bertanya dengan penuh penekanan, kini dapat carletta lihat perubahan Ares yang semakin menggelap dengan tangan yang terkepal kuat, nafasnya yang tak beraturan dengan sorot mata hitam pekat namun setajam elang, menatap carletta dengan begitu dingin namun sayang.

Melihat Aura membunuh yang Ares keluarkan membuat Letta menggeleng tak percaya, alih-alih merasa takut, carletta malah mengambil tangan Ares lalu mengenggamnya dengan begitu lembut dan tersenyum begitu hangat, Ares dapat merasakan darahnya yang berdesir hebat dengan tatapan dan senyuman yang begitu hangat carletta berikan.

"Semuanya udah beres, nggak perlu di pikirin lagi, lagian lihat, aku udah ada di depan kamu kan, apa lagi yang mesti di permasalahin hm" ujar carletta dengan tenang guna membuat amarah Ares menghilang, namun tak lama matanya malah mendelik menatap ke arah Kenan dengan sebal.

"Siapapun yang udah berani ngusik lo, berarti mereka juga cari masalah sama kita" ingin sekali carletta menonjok wajah Kenan yang tampan itu, niat hati tidak ingin membuat masalah semakin panjang namun Kenan malah semakin membuatnya runyam, carletta pun tanpa sadar memberikan Kenan senyuman yang sungguh menyilaukan mata lalu perlahan mendekat dengan jari-jemarinya yang bergerak menyentuh lengan kekarnya.

"Sayang, jangan ngebuat semuanya semakin ribet ya?!"carletta berbisik dengan sangat halus, sangat lembut dan mematikan membuat kenan nyaris terjatuh dengan lututnya yang terasa lemas, dan berakhir hanya bisa mengangguk. 

Carletta terlihat melangkah mundur lalu menangkup wajah Ares sekali lagi, "Udah ya stop marahnya, sekarang kita pulang yuk" Ajak carletta dengan suara yang sangat di lembutkan, dan menarik Ares menuju motornya, "Pulang bareng?" dengan polosnya Ares bertanya membuat carletta semakin gemas di buatnya.

"Udah ah ayo" Ares mulai menaiki kuda besi milik carletta lalu di ikuti carletta yang juga ikut menaiki motornya dengan Ares, namun bukannya melaju Ares malah berbalik lalu menatap ke arah langit, "Lang, bawa motor gue, kita ke markas sekarang!" teriaknya yang langsung mendapatkan sorakan dari para anggotanya.

Motor carlettapun melaju dengan para inti dan anggota dangerous yang lain mengikuti, tujuan mereka sekarang adalah ke markas dan carletta tidak mempermasalahkan Ares ingin membawanyaa kemana saja, yang carletta tau sekarang adalah rasa nyaman, memeluk pinggang Ares dengan erat, sedangkan yang lain hanya bisa menahan kecemburuannya, terlihat kenan yang menatap pemandangan itu dengan tajam.

Sedangkan anggota black fire tau diri, tidak mungkin juga untuk mengikuti mereka, jadilah sekarang mereka ikut kembali ke markas mereka masing-masing dengan Allan yang terus saja memasang wajah cemberutnya sepanjang jalan.

Transmigrasi CarlittaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang