Keyna berguling guling di ranjang, padahal sudah terhantuk kepala ranjang tetapi gadis itu tetap tak berhenti.
"Setan, gue pengen punya pacar baru."
Berkali-kali Keyna mengucapkan kalimat itu tapi tak ada satupun tanggapan dari si setan.
"Gue pengen punya pacar baik-baik, ganteng terus anak tunggal kaya raya. Pokoknya yang normal, Tan."
Keyna menopang kepalanya dengan telapak tangan, gadis itu menggoyang-goyangkan kaki sebagai tanda bahwa dirinya tengah kesal. Padahal dia ingin mengobrol santai dengan setan, tapi sepertinya makhluk itu tak mau menanggapi ocehannya.
"Segan makhluk ciptaan Tuhan paling ganteng, gue pengen ajak lo diskusi masalah masa depan gue sama lo. Muncul dong," rayu Keyna.
"Masa depan gue bergantung sama makhluk ganteng kayak lo," ucapnya sekali lagi. Namun tetap saja tak ada balasan, padahal biasanya setan itu sering muncul tanpa di minta.
"Jijik gue dengernya njir."
Keyna langsung menegakkan posisinya, senyum gadis itu merekah kala mendegar balasan Segan walaupun kalimat yang diutarakan lelaki itu tidak cukup enak untuk di dengar.
"Akhirnya muncul juga, gue pengen pacar baru dong. Cariin gitu," ucap Keyna cepat. Gadis itu tersenyum sampai matanya tak terlihat. Intinya rencana untuk bisa putus dari Nagam harus berhasil.
"Jangan aneh-aneh deh, Key. Lo belum kapok emangnya mancing emosi Anak gue?"
"Gue bukan mancing emosi, tapi lagi nyari cara buat lepas dari tuh orang gila. Mana betah gue kalau ancamannya mati mulu," sahut Keyna kesal. Tadi dirinya berusaha pulang tanpa ketahuan Nagam yang menunggunya di parkiran, untung saja ada Freya yang mau menolongnya untuk memberi tahu pada lelaki itu bahwa dirinya sudah tidak ada di kampus.
Kalau tidak, sudah dipastikan Nagam akan terus mengganggunya.
"Tinggal nurutin dia apa susahnya sih."
"Ngga bisa, Setan. Selain psikopat, anak lo itu mesum. Bisa belah duren duluan gue sebelum bisa balik ke dunia asli gue. Hih, bayanginnya aja udah bikin gue merinding."
"Yang dipake juga bukan badan lo, Key."
"Tapi jiwa tubuh ini gue, bego. Gue bisa ngerasain apa yang dia lakuin ke tubuh ini, pokoknya gue harus lepas dari anak sialan lo itu," geram Keyna.
"Padahal enak lho, Key."
Keyna mengusap dadanya, harus sabar. Tidak anaknya tidak bapaknya sama-sama mesum. Tiba-tiba terlintas sesuatu di pikiran Keyna, membuat gadis itu mendesis kesal.
"Lo kemarin tau darimana kalau gue ada di rumah Nagam?"
"Ya kan gue bisa ngeliat lo ada dimana."
"Jadi lo bisa ngeliat gue lagi ngapain gitu?"
"Ya bisa lah, kan gue punya mata."
Keyna memejamkan matanya, "Jadi kalau gue lagi mandi lo bisa ngeliat juga?"
"Ya bisa lah kan gue pu--EH NGGA BISA, KEY. SUMPAH NGGA BOHONG GUE!"
Keyna membuka mata. Gadis itu tertawa, "HAHAHA lo tinggal dimana, Njing?"
secepat kilat Ekspresi Keyna berubah, membuat Segan merinding disana.
"Beneran gue ngga bisa ngeliat lo mandi, soalnya gue nutup mata. Gue laki baik-baik, dosa ngintip lo mandi."
Keyna meremas sprei, "Gue nanya rumah lo dimana?"
"Rumah gue jauh. Lo ngga bakal tau, Key. Serius gue ngga bohong, paling cuma ngintip dikit, dikit doang."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYGAM (bahagia atau luka) [Hiatus]
Fantasy"Pokoknya lo harus bikin dia bahagia. Gue rela gantiin posisi Silsa buat bahagiain Nagam, sekalian tuh lo manfaatin nama gue yang lo tulis disitu." Dan petaka-lah yang menimpaku setelah melontarkan kalimat sialan itu.