Holaaa
Aku update lagiiii, seneng nggak nihh?
Untuk membalas hiatusku yang sudah berbulan-bulan, aku berusaha untuk update cepat.Semoga suka yaa.
Selamat membaca sayang sayangkuuu❤️
"Gue Keyna!" Spontan gadis itu berteriak. Pertanyaan Nagam berhasil memantik api ketakutan dalam dirinya.
Bagaimana jika Nagam tahu bahwa jiwa yang tinggal ditubuh ini bukan milik Keyna asli, bagaimana jika detik itu juga Nagam meminta Keyna untuk pergi dari tubuh milik "Keyna" asli ini.
Kalau saja ia tahu caranya, sudah sejak dulu Keyna memilih untuk kembali pada tubuh aslinya. Baginya saja ini sudah tak masuk akal, lalu berharap Nagam untuk percaya dengan ceritanya nanti?
"Respon lo buat gue makin ragu."
Keyna menarik diri. Berdekatan dengan Nagam membuat oksigen yang ia hirup semakin menipis.
"Kalau lo ragu, kita bisa tes DNA. Kalau emang menurut lo gue bukan Keyna, terus gue ini siapa?"
Nagam menyeringai, lantas menggeleng. Lelaki itu menatap Keyna lama sampai gadis itu gugup di buatnya.
"Lupain apa yang gue bilang tadi."
Bagaimana bisa lupa, keraguan yang di tujukan Nagam untuk dirinya tentu membuat Keyna ketar-ketir.
Cerita ini semakin rumit saja.
"Kenapa lo bisa mikir kalau gue bukan Keyna, Gam?"
Nagam berusaha menggapai tangan Keyna agar gadis itu mendekat namun Keyna memilih mundur, kakinya terasa lemas sampai harus bertumpu pada meja disebelahnya.
"Udah. Lupain, Key. Anggap gue ngga ngomong apa-apa."
"Mana bisa gitu!" Desis Keyna. "Pasti ada yang lo sembunyiin dari gue."
"Ngga ada."
"Pasti ada."
"Ngga ada, sayang."
"Pasti ada, Nagam."
Nagam memijat pelipisnya, kenapa gadis ini jadi semakin keras kepala.
"Lebih baik lo kesini, sebelum gue seret."
Keyna menggeleng, "ngga, gue mau pulang."
"Lo ngga khawatir sama gue?"
"Buat apa?"
"Lo yang udah buat gue kayak gini, sedikitpun ngga ada rasa bersalah lo ke gue?"
Kenapa pembahasannya jadi begini, jika di tanya tentang rasa bersalah sudah pasti rasa itu sedari tadi menggerogotinya sampai rasanya membuat frustasi.
"Kan lo sendiri yang minta gue buat nembak. Jadi bukan salah gue dong," ucap Keyna membela diri. Benar kata Segan, dirinya harus maju agar cerita yang sudah ia mulai bisa diselesaikan dengan cepat. Dan hal itu bisa dirinya lakukan dengan cara melawan Nagam, dengan pelan pelan.
Jika terus-terusan merasa frustasi bisa benar-benar gila dirinya.
"Jadi, kalau gue nyuruh lo buat terjun ke jurang, lo masih mau, Key?"
"Obat lo udah abis, Gam? Sampai konslet gini otak lo."
Sepertinya kesabaran Nagam sudah habis, lelaki itu bangkit dan dengan sekali hentakan ia menarik Keyna dalam dekapannya.
"Gue mau tidur."
Keyna menggeliat tak nyaman, pelukan Nagam pada tubuhnya terlalu erat.
"Tapi gue mau pulang, Nagam," rengek Keyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYGAM (bahagia atau luka) [Hiatus]
Fantasy"Pokoknya lo harus bikin dia bahagia. Gue rela gantiin posisi Silsa buat bahagiain Nagam, sekalian tuh lo manfaatin nama gue yang lo tulis disitu." Dan petaka-lah yang menimpaku setelah melontarkan kalimat sialan itu.