23. The Presence Of A Little Angel

5.9K 761 375
                                    

⚠ Warning ⚠

• Abaikan time stamps
• Criminal scene
• Foto yang aku share di sini berasal dari pinterest
• Jadi pembaca yang bijak ya!
• Komennya yang berkaitan sama alur ceritanya aja yaa!

Chapter ini diketik 8737 kata.

Happy Reading!

***

Alvaro saat ini tengah berkutat dengan berkas-berkas di ruangannya. Jam kerjanya sudah habis sedari tadi, tapi sepertinya Alvaro enggan untuk melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.

Tok!

Tok!

Tok!

Ayudia—sekertarisnya masuk dan memberi tahu bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengannya. “Maaf, Pak. Ada Pak Reinal yang ingin bertemu.”

“Suruh masuk saja, oh ya, kamu pulang saja Ayu, saya masih harus mengurus berkas. Jangan lupa siapkan presentasinya untuk besok, ya. Tolong suruh OB untuk bawakan minuman, juga ya.”

Ayudia mengangguk paham, “Baik, Pak. Saya permisi.” Ayudia pergi meninggalkan ruangan Alvaro dan digantikan dengan derap langkah Reinal.

“Udah jam berapa ini? Masih ngantor aja,” kata Reinal yang kemudian memilih duduk di sofa panjang.

Alvaro menutup berkasnya, lalu beranjak dari kursi menuju sofa sembari menggulung kemejanya. Duduk di sofa single, lalu menatap Reinal yang sedang bertandang ke kantornya.

“Lo juga jam segini masih pake pakaian kantor, lembur?”

Reinal menggeleng pelan, “Enggak, gue cuma kebetulan lewat sini, ternyata lo masih ada di kantor.”

Alvaro mendengkus, “Biasanya juga bablas lo, langsung ke apart Sarah.” Ucapan itu Reinal respon dengan kekehan kecil.

“Gimana bulan madu?” tanya Reinal to the point.

Belum sempat Alvaro menjawab, salah satu OBnya masuk membawakan dua cangkir kopi. Alvaro mengkode Reinal untuk minum, namun laki-laki itu justru menuntut jawaban atas pertanyaannya yang tadi.

“Ah, bulan madu? Biasa aja, emangnya apa yang lo harepin?”

Alis Reinal menyatu, “Just the same?” Alvaro mengangguk lalu menyeruput kopinya. “Wait, Are you happy with your marriage?

Of course, gue sayang sama Dara, and I'm happy with that.” Alvaro mengerutkan keningnya, “Lo ke sini cuma mau bahas itu?”

Sepertinya, Alvaro tahu kemana arah pembicaraan Reinal. Masih dengan topik masalah yang Alvaro ciptakan. Ketakutan-ketakutan laki-laki itu yang sebenarnya tidak perlu dan tidak harus ditakutkan.

“Pertanyaan gue masih sama, are you still not ready to have kids?

Alvaro mengangguk samar sebagai jawabannya. Entah mau sampai kapan pria itu siap. Tapi yang jelas, jika Dara tahu, ini akan berkali kali lipat menyakitkan dibanding saat Alvaro memutuskan hubungan mereka.

Aldara 2 [TAMAT - PINDAH KE FIZZO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang