"Kamu belajar dari mana menyajikan presentasi sebagus itu dan dengan menggunakan bahasa inggris." Sakti menggelengkan kepalanya kagum ketika ia mengingat aksi Alif ketika meeting di BKPM tadi sore.
"Saya mah otodidak aja Pak. Belajar itu bisa dari mana saja, asal punya kemauan dan tekad kuat." Alif berseloroh, kemudian ia menambahkan kembali, "saya kan cuma ngomong di awalnya aja Pak, cuma introduction di beberapa menit awal selanjutkan kan Bapak yang bicara di depan."
"Butuh keberanian bicara dalam bahasa asing di forum tingkat tinggi seperti tadi." Sakti menyeruput kopi hangatnya dan menonton gadis muda di depannya yang sedang menhabiskan makan malamnya dengan penuh semangat. Laki-laki itu menopangkan dagunya, sedikit bingung mengapa restoran cepat saji Korea yang dipilih Alif untuk mereka. Padahal Sakti sengaja menculik Alif dengan tidak menghadiri makan malam resmi sesudah meeting, Padahal makan malam resmi itu sangat penting apabila ia ingin memperluas jaringan ataupun sekedar melobby Kementerian lain. Tetapi Sakti lebih mementingkan Alif, ia ingin mempunyai waktu bagi mereka berdua berbincang secara pribadi.
Kalau kejadiannya seperti ini, seharusnya aku tidak menanyakan opsi pada Alif mengenai restoran favoritnya. Seharusnya aku membawa dia ke restoran Eropa favoritku di daerah Kemang dan kami akan lebih...
"Pak, mikirin apa sih?" Alif bertanya pada Sakti dengan menaikkan suaranya sedikit, karena restoran itu begitu bising karena musik dari pengeras suara.
"Nggak mikirin apa-apa. Kamu ngapain sih Lif milih resto kayak gini? Udah menunya fast food, plus berisik banget." Sakti juga setengah berteriak menjawab pertanyaan Alif.
Alif nyengir lebar-lebar, gadis itu mengunyah chicken ganjong kemudian minum soda yang berwarna pink dengan kecepatan yang membuat Sakti mengernyit karena takut gadis itu tersedak.
"Saya sudah lama pengen makan disini Pak. Terus itu tuh liat video klipnya...AHHH SUJUUUUUUUU " Alif menunjuk layar televisi besar yang tergantung di dinding di depan mereka, "Saya ngefans sama mereka Pak, resto ini background musiknya rata-rata lagu Suju."
Sakti menaikkan alisnya, terkesima dengan ekspresi Alif yang begitu heboh.
"AAAA.. Siwoooonnn. Duh gantengnyaaaa..." Alif menjerit histeris lagi dan kali ini membuat Sakti langsung tertarik. Laki-laki itu penasaran dengan definisi ganteng menurut versi Alif. Sakti menoleh dan memperhatikan layar televisi, wajah sang idola yang membuat Alif berteriak kembali membuat Sakti mengerjapkan matanya.
Astaga, ini definisi laki-laki menarik menurut Alif!
Sakti mengamati lekat-lekat wajah yang memang tampan tapi terlalu metroseksual, anggota boyband Korea yang menurut informasi dari Alif bernama Siwon.. yang membuat gadis itu berubah menjadi gadis remaja pada umumnya.
Sakti tersenyum miris, sepertinya ia memang salah menjatuhkan pilihannya, seharusnya ia menaruh hati pada wanita yang seumuran dengan dirinya, bukan dengan seorang gadis yang umurnya separuh dari usianya sendiri.
***
Berbekal dengan foto-foto Siwon yang mengenakan pakaian formal hasil mesin perambah data di internet, keesokan harinya Sakti mampir di salah satu departement store franchise dari Jepang. Menurut hasil pencariannya, pakaian-pakaian yang dijual di departement store itu yang menjadi trend-setter di negara Asia Timur Jauh. Ia meminta seorang pramuniaga mencari pakaian-pakaian formal yang mirip dengan foto-foto dibawanya.
Sakti menjilat bibirnya, ia memilih sejumlah celana pensil yang menurutnya tidak terlalu alay. Kalau ia mengikuti style sang idola Alif, ia akan mengenakan celana pensil berwarna lembut dan kemeja berwarna pastel, bahkan pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Bride
Romancekau tidak dapat mengatur hati untuk jatuh pada siapa.. PS. Semua part akan sy upload kembali secara bertahap... Happy reading!