Empat Belas

1.9K 221 28
                                    

Kini dua gadis sudah tertidur lelap dengan posisi saling berhadapan, pukul kini menunjukan jam 02.30.

"Ja-jangan bang, gw mohon ja-jangan pergi" ricauan Jenny dalam tidurnya yang membuat Amel terganggu dari tidurnya
"Gw cuma punya lo, jangan pergi!" Lanjutnya dengan air mata yang sudah mengalir

Amel pun langsung duduk, "Jen? Jenny, bangun jen" katanya dengan menepuk pipi Jenny pelan namun tak membuat sang empuh terbangun.

Kini sekarang tangan Amel digenggam erat oleh jenny, amel pun terus membangunkan Jenny.

"Bang, bertahan buat gw jangan pergi"

Amel terus menepuk pipi Jenny hingga terbangun. "Jenny bangun! Ayooo bangun"

Jenny pun membuka matanya dengan air mata yang masih berlinang, mata yang merah, dan tangan sudah gemetar.

Brukkkk

Jenny pun dengan cepat memeluk Amel dengan erat, amel pun membalas pelukan tersebut memberikan kenyamanan.

"Udah yaa, semua baik-baik aja. Itu semua cuma mimpi doang" kata Amel seakan tau apa yang akan di bicarakan oleh Jenny

Jenny hanya diam ia terus memeluk Amel dengan erat seakan tidak ingin melepaskannya.

"Minum dulu, abis itu kita tidur lagi" kata Amel melepaskan peluknya dan memberikan Jenny segelas air putih yang ada di kamarnya.

Amel menyuruh Jenny untuk berbaring, jenny pun menurut apa yang di perintahkan oleh Amel. Kini mereka sangat berdekatan, tangan Amel menjadi bantal bagi jenny. 

Jenny memejamkan matanya, sedangkan Amel kini sedang mengatur detak jantung yang sedari tadi seperti joging.

"Jen?" Panggil Amel pelan, namun tidak ada jawaban dari empuh

Entah angin dari mana, kini amel mengusap pipi Jenny dengan pelan dan lembut.

"Semua bakal baik-baik aja Jen"

Dan tiba-tiba secara perlahan sebelah
tangan Jenny menggenggam tangan Amel yang sedang mengelus wajahnya. Amel sempat kaget, lalu dia menarik tangannya kemudian menciumnya masih dengan mata terpejam.

"Let me hold your hand" kata Jenny sambil
tetap menggenggam lembut tangan Amel di depan wajahnya.

Dengan jantung yang berdegup kencang, amel berusaha untuk tetap tenang.

"Ya, Jenny" jawab Amel dan kembali memejamkan matanya.

*****

Keesokan harinya.....

Dua gadis tersebut masih tertidur dengan pulas, Jenny yang masih menggenggam tangan Amel.

Kringggg.....

Suara alarm yang sukses membangunkan Amel, Amel pun membuka perlahan matanya menyesuaikan sinar masuk dari jendela kamarnya.

Tok..tok..tokk

"Amel, jenny? Kalian ga kuliah?" Teriak julia dari luar kamar

"Iyaa ma, nanti kita turun" sahut amel

Orang di sebelah Amel pun juga akhirnya
terbangun. Amel hanya menatapnya melihat setiap gerak-geriknya.

Jenny mengerjapkan matanya beberapa kali dan balik menatap Amel.

"Mau sampe kiamat lo pegangin tangan gue terus?" tanya Amel

Dia langsung tersadar dan melepaskan
genggamannya.

"Jam berapa ini?" tanya Jenny.

"Jam 7."

Tempat Pulang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang