Dua puluh empat

1.8K 215 14
                                    








Selamat membaca....









Kini sudah hari ketiga jenny belum juga terbangun dari tidurnya dan tiga hari juga amel tetap berjaga menemani jenny.

Pagi yang cerah sukses membangunkan gadis yang tertidur di sofa, dengan selimut yang dibawakan oleh indra untuknya.

Amel mengerjabkan matanya lalu membuka matanya perlahan membiarkan sinar cahaya masuk ke kelopak matanya. Amel merenggangkan otot-ototnya sebelum melangkah ke kasur jenny.

"Selamat pagi sayang, ini udah hari ketiga loh jen. Kok kamu belum juga bangun sih. Kamu ga kangen sama aku?" Tanya amel lalu mencium kening jenny cukup lama

Saat sedang mencium amel merasakan tangan jenny bergerak menyentuh lengannya yang membuat amel terkejut lalu melihat tangan jenny, dan benar tangan jenny kini bergerak.

"Jenny kamu denger aku?" Tanya amel dengan menggenggam tangan jenny.

Dengan susah payah jenny membuka perlahan matanya dan sedikit merasakan sakit pada perutnya. Senyum bahagia amel terlukis di wajahnya setelah beberapa hari ini tidak melukis di wajah cantiknya itu.

"Jenny kamu udah bangun, kamu tunggu sebentar ya aku panggil dokter" ucap amel senang.

"Dokter...dokter jenny udah bangun" teriak amel dokter pun berlari mendekati ruang jenny dan memeriksa keadaan jenny

Amel begitu senang saat melihat jenny sadar dari tidurnya hingga membuat ia menitihkan air matanya. Amel pun segara menghubungi Indra untuk memberitahukan jenny sudah sadar.

"Keadaannya sekarang sudah mulai membaik, sekarang tinggal tunggu pemulihannya dan menunggu jahitan di perutnya kering lalu jenny boleh segara pulang" ucap dokter menjelaskan

Amel tersenyum lebar. "Baik dok, makasih"

"Kita permisi" kata dokter lalu keluar dari ruangan.

Amel dan jenny pun bertatapan, jenny merentangkan tangannya sebelah memberi syarat untuk memeluknya, dan kemudian detik amel berlari lalu memeluk tubuh jenny yang masih belum sepenuhnya bertenaga, jenny membAlas pelukan amel dengan sebelah tangannya.

"I miss u jen" bisik amel dengan suara serak, Jenny mengulum senyuman di bibir pucatnya lalu mengangguk.

"Aku juga" jawab jenny dengan suara pelan

"Awww. Ahsss" ringgis jenny saat lengan amel terkena di lukanya

"Maaf jenn maaf aku ga sengaja" ucap amel mengusap pelan perut jenny

"Ga, gapapa aku gapapa."  jenny menarik tangan amel untuk menciumnya amel merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya saat jenny mencium tangannya.

"Kamu masih cantik kayak kemarin" ucap jenny pelan sembari mengelus pipi jenny, amel pun mencium tangan jenny yang mengelus di pipinya.

"Emang kamu kemarin liat aku?"

"Liat, kan kamu nganter aku masuk mobil"  ucap jenny karena ia terakhir melihat amel saat dia ada dirumah amel.

"Kamu udah ga sadar 3 hari yang lalu" ucap amel mencubit hidung jenny gemas.

"Emang iya?" Tanya jenny dan di anggukan amel
"Berarti 3 hari yang lalu aku ga liat cantiknya kamu dong. Ya mubazir kan jadi cantiknya kamu"

"Kamu tu ya baru aja bangun udah gombal aja" ucap amel lagi-lagi mencubit hidung jenny gemas.

"Kamu mau ngapain?" Tanya amel melihat jenny untuk duduk lalu membantunya

Tempat Pulang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang