Tiga puluh tiga

1.7K 246 81
                                    

Selamat membaca....

Jenny yang masih terlelap dalam tidurnya, dengan suara gemuruh hujan yang kini sedang membasahi bumi.

"Eughhh" lenguh jenny karena merasa terganggu

Jenny membuka perlahan matanya menyesuaikan cahaya lampu tepat di atas matanya dan kepalanya terasa sakit. Jenny duduk dari baringnya, meregangkan otot-otot tubuh.

"Taraa....masakan udah selesai"

Jenny membelalakkan matanya saat melihat teman-teman sudah berada di apartemennya, bahkan amel pun berada di sana.

"Kalian kenapa ada disini?" Tanya jenny benar-benar terkejut karena kehadiran mereka

Aris, will, ody, ryan, lia, dan wina tersenyum saat melihat jenny, wina yang langsung melompat memeluk jenny.

"Astaga wina, lo ga kira-kira mau peluk gw" keluh jenny merasakan pengap saat wina memeluknya.

"Diem! Gw mau marah sama lo! Jahat lo ninggalin gw" lirih wina menangis di pelukan jenny.

Jenny menepuk pundak wina pelan. "Yaudah marah aja gapapa"

"Udah?" Tanya jenny saat wina melepaskan pelukan dan menghapus air matanya.

"Jahat lo!" Sarkas wina, jenny sedikit tersenyum.

"Gw ga jahat, buktinya gw balik" jawab jenny santai pandangan jenny melihat amel yang sedang berdiri di jendela menatap hujan yang turun.

Jenny mencoba untuk tidak memperdulikan hal itu lalu melihat kembali teman-temannya.

"Kalian ga kangen sama gw?" Tanya jenny pada aris dan yang lain.

Will, aris, ody, ryan memeluk tubuh jenny yang kecil itu. Hingga membuat mereka menitihkan air mata tak percaya saat gadis kesayangan mereka kembali.

"Kita sepi ga ada lo jen" ucap will
"Bunda pasti seneng kalo ketemu sama lo jen" lanjut aris
"He'em, bunda ga akan nyuruh kita lagi buat nyarih kakak" lanjut ryan
"Gw kira lo mati jen" sahut ody hingga membuat yang lain melepaskan pelukannya pada jenny.

Will dan aris mengambil bantal yang ada di sofa

Bughhh
Bughhh

Dua pukulan secara bersamaan tepat ke tubuh ody

"Lo kalo ngomong jangan ngang ngong ngang ngong ya!" Sarkas aris

"Lo ngomong kayak gitu lagi, gw patahi gigi lo!" Ketus will

Jenny terkekeh melihat ketiga sahabatnya itu, pandangan jenny melihat ke lia yang menatapnya sendu.

Jenny memberikan senyum tulus pada lia. "Give me hug?" Pinta jenny yang bisa di dengar amel yang membuat dadanya kembali sesak hingga menitihkan air mata tanpa sepengatahuan siapapun.

Lia melihat ke will seolah meminta izin, will yang mengerti hal tersebut lalu mengangguk. Lia tersenyum lalu berlari memeluk jenny dengan erat.

"Ma-maaf, aku ga bisa bantu kamu ma-"

"Gapapa, udah ga usah di bahas kan kita udah ketemu" ucap jenny memotong kalimat lia.

"Maaf jen" lirih lia

Jenny melepaskan pelukannya menatap lia, dan menghapus air matanya. "Gapapa, udah jangan nangis. Will" panggil jenny, will mengerti lalu mendekati mereka berdua

"Udah sayang, jenny gapapa kok. Kan kamu udah usaha buat jenny masuk lagi walaupun di tolak" ucap will, lia duduk di tengah antara mereka berdua

"Betul, gw gapapa kok. Udah jangan nangis" jawab jenny

Tempat Pulang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang