Empat puluh

1.4K 281 105
                                    

Aku nyerah tuhan, aku kalah pada takdirmu
.
.
.
.
.
.
~Manusia yang belum sempurna~


Selamat membaca.....





Di tempat lain.....

Amel berlari ke taman belakang gedung dengan air mata yang terus membasahi pipinya, sungguh melihat kejadian tadi amel sangat merasakan sakit di dadanya. Amel tak menyangka semua akan seperti ini.

Suasana malam yang kini mulai mendung menemani haru tangis.

"Aku mohon, sekali ini lagi kasih aku kesempatan memperbaiki ini semua" lirih amel dengan isak tangisnya

Duarrr

Gemuruh petir tak membuat gadis yang sedang menangis itu ketakutan, wajah jenny masih terbayang saat ia mencium wanita yang tidak dia kenal.

"Udah mel, jangan berlebihan. Jangan seolah kamu yang jadi korban disini" ucapnya membuat amel melihat ke sumber suara

"Je-jenny" panggil amel lirih

"Kenapa? Kamu sedih liat aku sama orang lain? Harusnya dari kemarin aku bawa dia ke depan kamu! Biar kamu tau rasa sakit aku selama ini."

"Dan harusnya aku ga menjadikan kamu sebagai tempat pulang." Jenny menghentikan kalimatnya menghapus kasar air matanya.

"Aku ga nyesel kenal kamu, tapi aku nyesel cinta ke orang yang salah."

"Jen.."

"Stop disitu! Jangan pernah deket, jangan kasih aku sayang kamu yang kosong itu!" Ucap jenny menghentikan langkah amel.

"AMEL...."

Mereka berdua pun melihat ke sumber yang berteriak dari jauh. Jenny memicingkan matanya dan tersenyum sumrigh saat melihat orang itu mendekatinya.

"Pacar kamu dateng" bisik jenny pada amel.

"Kenapa?" Tanya jenny dengan tatapan dingin pada pria di depannya.

"Beraninya lo buat dia nangis"

Bughhh

Cairan darah keluar dari mulut Jenny hingga membuatnya mundur beberapa langkah saat daniel melayangkan pukulan di perut jenny.

"Jenny!" Teriak amel

"Stop! Ga usah deket! Gw bisa sendiri!" Ucap jenny menahan rasa sakit di perutnya.

Dengan susah payah jenny berdiri, berjalan dengan menahan rasa sakit diperutnya.

Bughhh

Kali ini jenny tidak mempunyai tenaga untuk melawan daniel, lagi-lagi sudut bibir jenny mengeluarkan dari segar.

"Jenny" amel mendekati jenny yang kini tak berdaya, jenny mendorong tubuh amel saat dia mendekatinya.

"Lo mau dia?! Ambil! Bawa pergi!" Ucap jenny dengan susah

Daniel mendekati jenny. "Gw peringati lo sekali lagi! Kalo lo ganggu hubungan gw sama amel, gw bakal buat lo lebih dari ini! Inget kata-kata gw!" Ucap daniel menarik amel meninggalkan jenny.

"DANIEL LEPASIN!" Ucap amel berontak tapi pegangan daniel sangat kuat hingga sulit bagi amel. Dia terus melihat ke belakang melihat jenny yang terbaring.

Jenny tersenyum menatap buram amel dan daniel yang kini tengah menjauh, jenny mengeluarkan pistol dari punggungnya dan menepatinya pada daniel dan amel secara bergantian.

Dengan tangan yang bergetar hebat memegang pistol tersebut, jenny mematik pistol itu dengan deru nafas memburu. Jenny meneteskan air matanya saat melihat keduanya sudah menjauh, dengan tenaga yang sudah tidak banyak jenny menjatuhkan pistol itu.

Tempat Pulang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang