EXTRA PART 1

1.9K 262 130
                                    


Selamat membaca.....

Alan memapah keranda dengan air mata yang terus mengalir deras, dia masih belum rela melepaskan kepergian anak perempuannya,bahkan Hans dan semua teman cowoknya memapah keranda jenazah itu, sedangkan Indra? Dia kesulitan untuk hadir karena habis menjalankan operasi.

Semua orang mengiringi kepergian jenny dengan air mata, semua orang sangat tidak rela dengan perginya jenny. Amel yang kini membawa foto jenny, sesak di dada terus terasa sangat hebat.

Tepat di tanah yang sudah di gali begitu dalam, Alan, dan Hans kini turun kebawah menyambut jenazah anak sekaligus yang sudah di anggap adik. Air mata tidak dapat di tahan, saat mereka meletakan jenazah jenny tepat bertemu dengan tanah.

Satu per satu papan menutup manusia yang berbalut kain putih itu, menimpanya dengan tumpukan tanah hingga menutup kembali lobang tersebut.

Semua orang terduduk menaburkan bunga di atas tanah, tanah sudah di hiasi dengan berbagai bunga dan batu yang bertuliskan

JENNY DAVIRA WIJAYA
BINTI
ALAN WIJAYA.

Dan kemudian semua orang berdoa, agar beliau di tempatkan di surganya Tuhan. Di ampuni semua kesalahannya, dan di jauhkan dari siksanya neraka.

Setelah selesai berdoa, semua orang kini meninggalkan makam.

"Maafin papa ya, papa sudah terlalu kasar sama kamu...papa ga pernah melihat sisi baik kamu" ucap alan lalu mencium papan nisan

"Yang tenang ya sayang di sana" lanjut Hanna

"Jen, sampaikan pada Tuhan. Terima kasih sudah menciptakan makhluk yang belum sempurna ini ke bumi. Tunggu gw di sana ya" ucap will mencium papan nisan

"Istirahat dengan tenang ya jen, kalo nanti lo di ciptakan kembali. Gw mohon jadilah adek gw" ucap aris menghapus air matanya

"Makasih jen atas semua waktunya, terima kasih atas semua kisah suka duka nya. Lo akan selalu jadi tokoh utama yang bakal gw ceritain ke anak gw nanti" ucap wina bergetar

"Selamat jalan Jen" ucap lia tak bisa berkata-kata lagi.

"Selamat tinggal jen, selamat tinggal gadis perkasa, semoga tenang di alam sana" ucap ody

"Dek, gw mau marah ke lo." Ucap wina menahan isak tangisnya aris memeluk pacarnya itu.

"Je-jenny ninggalin kita"

"Udah sayang udah"

Aris merangkul wina untuk pergi dari sana, semua sudah pamit pulang setelah mengucapkan selamat tinggal. Dengan rasa terpaksa mereka harus mengikhlaskan kepergian jenny.

Jasmine yang kini tengah memeluk ibunya bi ina, menangis tak percaya secepat ini jenny meninggalkannya. Jasmine melepas pelukannya dan mendekati batu nisan jenny.

"Kak jenny, kenapa tinggalin..aku kak? Kakak ja-jahat...kakak ga mau tunggu aku besar..hikss..hikss..siapa nanti yang main sam aku lagii..."jasmine terus memukul tanah makam jenny, bi ina pun mendekati anak nya

"Sudah sayangg...biarin kak Jenny tenang di sana" ucap bi ina dengan bergetar

Jasmine memberontak. "Ga..kak jenny ga boleh pergii...kak jenny harus tetep disini..temeni aku" teriak jasmine bi ina mengendong anaknya dan meninggalkan makam itu.

Amel terharu melihat anak kecil itu, anak sekecil itu pun merasa sangat kehilangan sosok yang sudah di anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Kita pulang duluan ya mel" ucap hans
"Kamu harus ikhlas" lanjut robert
"Doai dia semoga tenang di sana" ucap julia mengelus pundak amel, dan meninggalkannya

Tempat Pulang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang