𝓣𝓲𝓰𝓪𝓫𝓮𝓵𝓪𝓼

1K 138 21
                                    

Tidak ada sangkut-pautnya dengan realita kehidupan karakter

Hanya fiksi belaka
.

.

.

.

.

Watanabe Haruto
Kanemoto Yoshinori

.

.

.

.

.

BxB
A/B/O [Omegaverse]
Typo(s)


Objek yang sama mereka pandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Objek yang sama mereka pandang. Dua pasang mata tanpa bosan ditemani berbagai obrolan dalam diam. Tiba-tiba saja sekolah kedatangan siswa baru di akhir semester awal kelas sebelas; bukan biasanya. Banyak yang berasumsi dikeluarkan oleh sekolah lama akibat terjerat kasus parah, atau anak dari orang tua kaya yang suka nomaden karena alasan pekerjaan.

"Katanya dia beta." Celetuk Riki sembari memakan kacang rebus yang dia bawa dari rumah.

Tiada deret kata yang harus Haruto keluarkan untuk membalas ucapan sangat kawan. Ia hanya bergumam dan mengangguk-ngangguk. Kerutan di dahi mereka semakin menjadi kala mendapati gadis cantik dari kelas mereka, Miihi namanya, berbicara kepada Jeongwoo.

"Wah. Gila. Dia bisa ngegaet Miihi."

Kedua bola mata Haruto berotasi. Riki dan mulutnya seperti bencana. Kendati banyak omong, yang keluar dari mulut temannya bukan hal yang perlu ditindak lanjuti karena nyatanya Riki pula kembali fokus pada makanannya.

"Dijaga bicaramu. Kalau ada yang salah ambil kesimpulan bisa jadi ketua gosip kita." Ucap Haruto. Nadanya lembut juga datar seperti tidak merasa tertarik.

"Tapi Haruto, Jeongwoo untuk umumnya beta dia agak manis ya."

Ah. Mana Haruto peduli. Di otak anak itu hanya Yoshinori, Yoshinori, dan aroma Yoshinori. Ia sudah mabuk bak ikan yang terjerat kail pancingan, tidak bisa lepas kecuali berani terluka. Payahnya merajut benang di atas status adik-kakak antara mereka.

Namun begitu, Haruto memperhatikan Jeongwoo dari jauh untuk memvalidasi pernyataan yang diujarkan Riki. Tinggi mereka hampir setara, semua yang ada pada Jeongwoo bisa dikatakan maskulin walaupun Haruto mengakui ada satu titik yang membuat si pemuda Park terlihat manis. "Hm. Tapi toh, banyak juga beta yang manis."

"Iya. Maksudku, kamu tidak tertarik?"

Cukup bagi Riki dan mulutnya yang mampu membuat nyawa Haruto melayang konyol tersedak kacang rebus. Si Nishimura bahkan tidak serius menanggapi dua mata temannya yang mendelik garang. Alih-alih asik mengunyah kacang sembari lanjut menyanyi dengan gumaman. "Melalui radarku, kalian akan cocok menjadi pasangan. Akhir-akhir ini kamu sering melamun, kali saja dengan memiliki gandengan bisa membantu kewarasanmu. Park Jeongwoo itu anaknya pintar dan bisa diandalkan di samping memang agak culun. Sudah begitu, dia lebih nyaman mengobrol dengan kamu. "

Haruto tidak tahu temannya dari orok itu berbicara sungguhan atau hanya celetukan ngawur seperti kebiasaannya. Pasal Jeongwoo nyaman mengobrol dengannya, memang Haruto akui. Karena dari total anak kelas, yang Jeongwoo sering ajak bicara adalah dirinya ditambah tempat duduk mereka berdekatan. Tapi, kedudukan Yoshinori masih menjadi paling utama bagi si Watanabe. Belum bisa ia melupakan bagaimana sikap perhatian dan kasih sayang Yoshinori tercurah untuknya (padahal hanya sebatas adik-kakak), lalu seberapa kacau dirinya hanya karena menghirup aroma melon bercampur vanilla dari tubuh sang kakak.

Apalagi ia dan Jeongwoo belum sama-sama dekat. Mana bisa dua orang asing baru mengenal, tanpa ada kasih di hati menjalin hubungan asmara. Haruto masih jatuh ke dalam pesona dan pribadi Yoshinori bahkan sampai tidak bisa menyangkal bayang-bayang si sulung dari pikirannya, mengenyahkan rona merah muda jikalau dilempar senyuman hangat nan manis, perasaan berdebar apabila kulit mereka saling bersentuhan, juga otaknya yang kian koslet menjadi maniak aroma Yoshinori.

Memang tidak (belum) bisa seseorang menggantikan posisi Yoshinori bagi Haruto.

"Alih profesi menjadi tukang dukun sana."

"Ah, kamu. Aku bertaruh soal ini. Yakin seratus persen. Lihat saja nanti, Haruto."

■□■□■□■□■

"Yoshi~"

Semenjak diperkenalkan oleh Noa, mereka jadi lebih sering bertemu di area kampus—setidaknya begitu menurut Yoshinori. Padahal nyatanya, Junkyu memang sengaja berkeliling kampus kalau sudah tidak ada kelas alasan pemuda Kim untuk bisa bertemu dengan Yoshinori.

Pertama kali setelah Noa memperkenalkan Yoshinori kepada Junkyu, ia praktis jatuh hati pada si surai cokelat madu itu. Manis dan benar-benar menenangkan. Begitu kesan pertama yang Junkyu dapati. Sampai ia harus iseng-iseng bertanya kepada Noa tentang pemuda yang ia temui di tepi danau kampus. Tidak bisa bagi Junkyu mengalihkan atensi apabila di sana ada Yoshinori. Aura positif serta senyum pemuda itu menjadi yang paling menyejukkan hati. Berapa kali Junkyu harus bilang ia amat menyukai pemuda bertahi lalat di dagu itu.

Ada saja tindakan yang diambilnya manakala berada di dekat Yoshinori. Seperti sekarang, diam-diam ia berlagak membenarkan tatanan rambut si omega sembari memasang senyum paling ramah yang ia miliki. Yang menjadi hobinya yaitu menyelipkan helaian rambut Yoshinori dibalik telinga; surai itu panjang sampai menutupi kepingan cokelat gelap sang empunya.

"Kamu tidak ada kelas, Junkyu?"

"Sudah selesai~" Bohong. Junkyu melewatkan satu kelas hanya karena kata Noa jadwal Yoshinori sudah habis.

Senyum Yoshinori merekah. Junkyu tidak kuasa dengan debaran yang hadir. "Aku mau makan siang di tempat makan depan kampus. Mau ikut?"

"Ay ay captain!!" Begitu. Junkyu juga suka respon Yoshinori ketika ia tengah berkelakar konyol.

Bahkan Junkyu gemas akan kecerobohan Yoshinori. Pemuda itu hampir terjatuh akibat menginjak tali sepatu sendiri dan Junkyu dengan senang hati berjongkok menali sepatu itu dengan benar. Setelah berdiri, tidak tahannya sampai tangan Junkyu harus melayang mengusak-usak surai cokelat Yoshinori.








...
Nggak tau ini aku nulis apaan 😭
Udah lama banget ninggalin pekerjaan ini. Minta maaf banget
Rl-ku lagi kacau banget tahun lalu, jadi baru bisa nerusin tulisan ini
Makasih banget yang udah nunggu lamaaaaa ampek sebel kali ya. Pokoknya makasih banget 🤧<3<3

Salam SanRot ✌

Pimpernel || HaruNori ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang