𝐖𝐚𝐢𝐭𝐬"Abang kenapa sih masih cuek aja sama daddy?" mark terdiam, ia menatap jeno yang sedang menatapnya juga.
Tadi, usai berpelukan, sekarang beomgyu ada dikamar mark. Katanya ingin bermain video game. Tak lupa beomgyu mengajak Jeno juga.
"Nanti juga kamu tahu gyu, jangan kepo." Jeno yang menjawab, ia kemudian kembali fokus dengan game yang ada di depannya.
"Iih! Gyu mau ngambek aja." jung beomgyu, anak kesayangan daddy & bubu nya, menjadi adik kesayangan mark & jeno juga.
"Jen, ayo beli eskrim."
"Abaaaang!"
Yah, begitulah keseharian 3 bersaudara Jung.
𝐖𝐚𝐢𝐭𝐬
"Naeun mengandung anak ku." gerakan taeyong terhenti, menatap jaehyun tak percaya.
"Dan selama hamil, naeun minta tinggal disini"
"Silahkan"
"Kau... tidak marah?" jaehyun menatap taeyong yang membuka lemari.
"Untuk apa? Toh sudah terlanjur, kan?" sambil membawa baju dari lemarinya tadi, ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Bohong kalau taeyong sudah merelakan jaehyun sepenuhnya, bohong kalau dirinya sudah tak mencintai jaehyun. Saat tadi suaminya mengatakan kalau wanita itu mengandung anaknya, taeyong kaget, taeyong ingin berteriak, taeyong ingin protes, tapi ego menyuruhnya untuk diam.
"Sudah berakhir, ya?"
"Tahan sebentar taeyong... Ayo bertahan sebentar lagi." setelah itu, taeyong menenggelamkan dirinya di bathtub. Berharap jika dengan begini, ia terbangun dari mimpi buruk nya.
Tapi sepertinya, harapan taeyong yang terlalu tinggi. Karena ini semua ril, ini semua nyata, bukan mimpi buruk nya.
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬
"GYUU! JANGAN PERGI SENDIRI, MINTA TEMENIN ABANG SAYANG.""IYA BUU! BANG JENOOO, AYOO!"
Taeyong tersenyum melihat anak bungsunya yang sekarang sudah berada di kelas 12, sedangkan kedua kakaknya sudah memasuki semester 3 tahun ini. Anak-anak yang dulu masih digendong dan harus dibacakan sebuah dongeng sebelum tidur, kini semuanya sudah beranjak dewasa.
Ah... Taeyong jadi ingat saat pertama kali jaehyun menggendong si kembar, saat itu jaehyun menangis haru, tak percaya jika dirinya sudah menjadi seorang ayah. Taeyong ingat betul bagaimana jaehyun menemaninya saat itu, mengelus surainya dengan sayang, memberi kecupan dan kata penyemangat.
Senyum Taeyong memudar saat mengingat jaehyun membuahi orang lain. Berarti, kasih sayang itu sekarang akan diberikan untuk dia dan anak mereka kelak, kan? Lalu bagaimana dengan anak-anak nya? Taeyong hanya bisa pasrah saat ini, biar takdir saja yang menjawab.
Kepala taeyong menoleh mendapati mark yang menepuk bahunya.
"Mark ingin bicara bu." jantung taeyong memompa lebih cepat, biasanya kalau mark sudah begini sesuatu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬. (jaeyong)
Teen Fiction[Hurt] [jaeyong] Awaits. Taeyong yang berusaha bertahan demi anak-anaknya akhirnya menyerah. Dia pergi membawa mereka menjauh dari kehidupan sang suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.