Hari demi hari berlalu, sekarang sudah lewat dua minggu lebih sejak jaehyun tinggal di Jepang. Ia sudah tidak lagi tinggal di rumah Yuta, ia sudah pindah ke apartemen di sebelah taeyong.
Taeyong dan kedua anak kembarnya biasa-biasa saja mengetahui hal itu, yang tak Terima itu hanya beomgyu. Beomgyu yang dulunya sangat menyayangi sang ayah mungkin sekarang berubah menjadi anak yang membenci ayahnya? Bahkan jaehyun sendiri bingung ingin meluluhkan hati beomgyu dengan cara bagaimana lagi. Hati anak itu sudah sekeras batu.
"Selamat pagi" jaehyun menyapa taeyong yang membawa kantong plastik berukuran cukup besar, jaehyun tebak itu adalah plastik sampah dan taeyong hendak membuang nya.
"Pagi" sapaan taeyong membuat jaehyun tersenyum, meski sapaan itu terkesan cuek.
"Sudah sarapan?"
Anggukan yang diperolehnya. Setelah itu tak ada lagi yang bicara, keduanya diam sambil berjalan kembali.
Siluet tajam jaehyun menangkap sesuatu yang tak asing baginya, ia melihat cincin di tangan sebelah kiri tepat pada jari manis milik istrinya itu.
Jaehyun tak bodoh, ia bisa tahu kenapa cincin itu bertengger manis disana.
"Kau menerima lamaran mingyu?"
Suara itu terdengar sendu, ia menatap manik bulat milik taeyong yang teduh.
"Ya..." taeyong melihat cincin itu, mengusapnya pelan lalu tersenyum lembut.
"Bagaimana dengan anak-anak?" jaehyun menunduk, ia tak bisa melihat wajah cantik itu dengan waktu yang lama. Itu membuat dadanya semakin nyeri.
"Mereka menyetujui itu, -
Jadi.. Kau atau aku yang mengurus surat cerainya?"
Benar, jaehyun lupa kalau mereka masih menyandang status suami istri sampai saat ini.
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬
"Awasi terus, jangan sampai lengah." suara tegas dan tajam itu mampu membuat beberapa orang disana mengangguk patuh.
Yunho memijat pelipisnya yang merasa pusing. Akibat perbuatan anaknya dulu, ia jadi harus sering mengontrol emosi nya.
Naeun, wanita itu mengalami depresi berat karena anak nya luruh, ditambah lagi jaehyun yang pergi meninggalkan nya disaat-saat seperti ini. Kemarin wanita itu mencoba kabur, tapi berkat penjagaan bodyguard keluarga Jung yang kehebatannya tak perlu diragukan lagi, rencana itu gagal.
Naeun seperti terobsesi dengan anaknya, beberapa dokter disana mengatakan bahwa Naeun mengalami gangguan jiwa. Tapi itu belum dipastikan, pasalnya wanita itu masih bisa diajak bicara dan melakukan kegiatan manusia pada normalnya.
Ia mendapat laporan dari orang kepercayaannya disana bahwa Naeun akan membunuh menantu kesayangannya karena menurutnya taeyong sudah mengambil jaehyun darinya, itu yang membuat Yunho menjadi lebih was-was saat ini.
Ia juga sudah mengutus bebrapa orang untuk menjaga menantu dan cucu-cucunya disana. Yah... Setidaknya rasa khawatir yang Yunho dan istrinya alami sedikit berkurang.
"Jika kau kembali tidak dengan menantu dan cucu-cucu ku awas saja." Yunho mendengus keras, ia kembali memfokuskan dirinya ke koran yang ia baca saat ini. Sang istri baru saja datang membawa secangkir teh, tentu saja dengan beberapa camilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬. (jaeyong)
Teen Fiction[Hurt] [jaeyong] Awaits. Taeyong yang berusaha bertahan demi anak-anaknya akhirnya menyerah. Dia pergi membawa mereka menjauh dari kehidupan sang suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.