eight.

13.2K 1.2K 53
                                    


𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬.


"Kak mark.." haechan berkata sambil memeluk taeyong, ia khawatir kalau mark sampai kelepasan.

"Sialan." mark menghempaskan kerah baju jaehyun dengan kasar, matanya beralih ke arah taeyong yang sedang dipeluk haechan.

Tanpa ragu mark berjalan ke arah sang bubu dan mengambil alih pelukannya.

"Bubu ga papa??" mark berkata khawatir sambil mengelus punggung bubu nya.

"Mark.. Ayo pergi,, bubu ingin pergi, tapi bagaimana dengan beomgyu nanti?" taeyong berkata lirih, wajahnya masih ia sembunyikan di dada anak sulung nya.

"Berikan bubu pada daddy, mark"

Sebelum mark membantah perkataan ayahnya, sang kekasih lebih dulu memegang tangan mark membuatnya menoleh ke arah sangat kekasih.

Haechan mengangguk pelan, tersenyum kecil membuat mark bimbang. Ia harus apa?

"..... Daddy akan membiarkan kalian pergi, tapi sebelum itu biarkan daddy menghabiskan waktu sebentar dengan bubu." kata jaehyun final.

"Bu?" mark berkata bingung saat taeyong melepas pelukannya dan mendekati jaehyun.

"Sebentar saja kan?" jaehyun mengangguk ragu, jadi taeyong benar-benar ingin pergi dari kehidupannya?

Mengangguk pasrah, jaehyun kemudian mengikuti langkah taeyong.

"Chan.. Kakak takut"

"Noo, biarin mereka berdua untuk sekarang. Mungkin om jaehyun kangen sama bubu tae? Kan kalau waktunya udah abis.. Kak mark bisa bawa pergi bubu, Jeno dan gyu kan?" mark mengangguk pelan walau ia masih agak ragu.

"Ayo nyusul jaemin sama Jeno kak, biarin om jaehyun sama bubu tae berdua buat hari ini" haechan menarik tangan mark untuk ikut dengannya, yang ditarik mau tak mau ia mengikuti keinginan haechan.

𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬.

"Tiga hari jaehyun, setelah itu biarkan aku dan anak-anak pergi."

"Empat hari.. Bisakah?"

"Tiga hari."

"Hum.. Apa boleh buat" ia mengangguk sambil menatap taeyong yang menatap keluar balkon, "boleh aku memelukmu?" biasanya jaehyun akan langsung memeluk taeyong tanpa izin dari sang empu, tapi sekarang berbeda. Ia harus meminta izin dulu sebelum memeluk istri tercintanya itu.

Taeyong tak menjawab, dengan ragu jaehyun memeluk taeyong dari belakang. Tersenyum senang saat tak ada sama sekali pemberontakan dari taeyong, yah.. Walau taeyong hanya diam tanpa ekspresi.

Ponsel jaehyun berdering, dengan terpaksa ia melepas pelukannya dan mengambil ponselnya. Jaehyun sedikit menjauh dari taeyong untuk mengangkat telefon nya. Matanya membulat sempurna, raut kepanikan terpampang jelas di wajahnya.

"Baik," ia menutup telefon nya, beralih menatap taeyong yang kebingungan menatap wajah suaminya yang terlihat panik.

"Naeun kecelakaan, aku akan kesana. Kau ikut?" gelengan yang taeyong berikan pada jaehyun, tanpa ada rasa ragu jaehyun mengambil jaket serta kunci mobilnya dan berlari keluar.

𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬. (jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang