𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬"Apa kau sudah menemukan dimana keluarga ku?"
"Belum tuan, semua aksesnya telah diblokir sehingga kami tidak bisa melacak keberadaan mereka." pria berbadan besar itu menunduk bermaksud meminta maaf pada atasannya lalu izin pamit untuk pergi.
Ini sudah 6 bulan lebih dari kepergian taeyong dan anak-anak mereka, itu membuat jaehyun frustasi. Selama enam bulan ini ia habiskan untuk di kantor, penampilannya acak-acakan. Kumis dan jenggotnya pulai tumbuh di sekitar mulutnya, rambut yang mulai memanjang, yang lebih parahnya lagi pria itu bisa makan setelah dua hari. Tubuhnya semakin hari semakin kurus, terbukti sejak kepergian istri dan anaknya ia tak bisa mengurus dirinya sendiri, jaehyun butuh mereka, jaehyun butuh taeyong untuk menata kembali hidupnya.
Naeun? Wanita itu 2 bulan lalu sudah dikirim entah kemana oleh Yunho. Tujuan Yunho memang memisahkan jaehyun dan naeun, apalagi jaehyun yang meminta sendiri ingin naeun menjauh dari hidupnya dan akan fokus pada keluarganya sekarang. Jahat memang, tapi itu jalan satu-satunya agar keluarganya kembali seperti semula.
"Bodoh"
"Aku terlalu bodoh.. Kembalilah sayang.... Aku ingin memelukmu.."
Dadanya sesak, ia kembali menangis.
"Tuhan.. Jaga istri dan anak-anak ku di manapun mereka berada, aku memohon padamu." jaehyun mengepalkan tangannya memohon pada Tuhannya, matanya terpejam, bibirnya bergetar menahan tangisannya.
Saat selesai berdo'a, notifikasi di handphone nya membuat ia menoleh.
Kemudian ia tersenyum begitu cerah tak lupa dengan bersyukur. Jaehyun segera bangkit lalu mengambil jas yang sempat ia lepaskan dan berlari keluar ruangannya dengan senyum mengembang.
"Tunggu aku sayang, aku datang."
"Jae-" gerakan Johnny berhenti saat ia melihat jaehyun berlari dengan wajah senangnya, dengan cepat ia menarik lengan jaehyun untuk menghentikan pria itu.
"Kau kenapa?" dengan map ditangannya, ia menatap jaehyun bingung,
"Aku menemukan mereka. Aku menemukannya johnn!! Oh god, aku tak percaya ini.." Johnny sedikit terpaku mendengarnya, apa yang jaehyun maksud itu taeyong dan anak-anak mereka? Tapi bagaimana bisa? Sedangkan semua akses mengenai taeyong dan anak-anak nya sudah ia tutup dan memastikan tak ada yang akan bocor.
"Menemukan apa?"
"Jangan lemot! Aku sudah menemukan dimana taeyong dan anak-anak ku dimana!"
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬
Taeyong terkekeh saat ia melihat anak bungsunya terus-terusan digoda pendek oleh kakak-kakaknya. Sekarang mereka sedang berkumpul di halaman belakang mansion na, semua anggota keluarga na berada di sana juga. Taeyong, mingyu, taehyung, kai, jungkook, winwin, yuta, ten, dan anak-anak juga ikut berkumpul, sangat ramai.
Hidup mereka selama setengah terakhir ini baik-baik saja. Seringkali Taeyong harus menahan gejolak rindu yang ada dihati kecilnya, ia merindukan jaehyun, sangat. Apa suaminya itu makan dengan baik? Apa suaminya itu istirahat dengan cukup selama ini? Apa ia menjaga kesehatannya? Setiap ia menanyakan itu pada hatinya, otak lah yang akan menjawab.
'Dia bisa tanpamu. sudah ada wanita itu, taeyong'
Yah.. Ia merindukan seseorang yang menurutnya tak akan pernah merindukannya.
"Taeyong-ie" suara merdu jungkook membuyarkan lamunannya, ia menatap pria itu dengan senyum canggung.
"Ada apa? Kenapa melamun?" tanya jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬. (jaeyong)
Teen Fiction[Hurt] [jaeyong] Awaits. Taeyong yang berusaha bertahan demi anak-anaknya akhirnya menyerah. Dia pergi membawa mereka menjauh dari kehidupan sang suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.