𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬
Hari ini adalah hari persidangan mereka berdua. Dengan wajah pucat nya jaehyun keluar dari ruangan bernuansa putih itu diikuti dengan taeyong.
Ya, mereka resmi bercerai hari ini.
"Taeyong-ie..."
Pemilik nama itu menoleh, ia menatap jaehyun yang juga menatapnya dengan tatapan teduh.
"Maaf atas semua kesalahan yang ku perbuat, maaf untuk luka yang aku beri selama ini. Jaga kesehatan mu dan anak-anak, aku menitipkan mereka padamu dan... Suamimu nanti."
"Boleh aku memeluk mu?"
Tak ada jawaban, jaehyun kemudian menghela mafasnya dan kembali tersenyum, "untuk terakhir kalinya, aku janji."
Jaehyun mendekat ke arah taeyong, ia menarik mantan istrinya itu ke pelukannya, merasa tak ada pergerakan memberontak dari taeyong kemudian jaehyun memeluknya dengan erat.
Taeyong tahu kalau jaehyun menangis. Terbukti baju bagian bahu nya basah, tempat jaehyun menaruh kepalanya.
"Aku sudah memaafkanmu. Tapi luka yang kau buat belum kering, jaehyun."
"Apa kau tak makan dengan baik belakangan ini?" pertanyaan yang taeyong tahan akhirnya keluar, ia khawatir dengan kondisi jaehyun yang tampak lebih kurus di banding sebelumnya.
Jaehyun tersenyum, ia mengangguk saat pelukan mereka terlepas.
"Aku terlalu sibuk untuk makan saat ini"
"Sempat-sempat kan lah untuk makan sesibuk apapun dirimu, jangan buat orang lain repot kalau kau masuk rumah sakit" taeyong terkekeh berusaha mencairkan suasana.
"Apa kau mau repot untuk ku kalau aku masuk rumah sakit?"
"Tentu, kau ayah dari anak-anak. Mereka masih membutuh kan nafkah darimu"
"Haha.. Baiklah, aku akan menjaga kesehatan ku."
Bohong.
Dia berbohong.
Dengan mata sembabnya, taeyong melihat jaehyun dari jendela pintu ruangan itu. Bau obat sangat menyengat di indra penciuman nya.
Jaehyun yang kemarin-kemarin berusaha untuk kuat, hari ini masuk rumah sakit. Beberapa alat itu mendampingi jaehyun untuk tetap bernafas.
Pernikahan?
Mareka sepakat untuk membatalkannya mengingat kondisi yang tidak menguntungkan untuk itu.
"You're lying.."
Ia melihat anak-anak nya yang berada di kursi tunggu di dekat ruangan dimana jaehyun di rawat. Beomgyu sudah tertidur dipangkuan Jeno, mungkin karena lelah menangis.
"Bubu saja yang masuk, kami akan menunggu disini"
"Bubu takut.." taeyong meremat keras gagang pintu itu, berharap mengurangi nyeri di dadanya.
"Bu.."
Pada akhirnya taeyong tahu, hatinya hanya untuk jaehyun seorang, lelaki jangkung itu seolah mempunyai mantra kuat untuk membuat ia tetap mencintainya.
"Hai...."
"Kenapa kau menahan rasa sakit ini sendiri?"
"Kau jahat jaehyun.. Kau jahat.."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐰𝐚𝐢𝐭𝐬. (jaeyong)
Teen Fiction[Hurt] [jaeyong] Awaits. Taeyong yang berusaha bertahan demi anak-anaknya akhirnya menyerah. Dia pergi membawa mereka menjauh dari kehidupan sang suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.