22. Harapan

135 32 4
                                    

Happy reading!

Di Pagi hari, seperti biasa Taehyung akan mengarahkan semua ksatria untuk berlatih sebelum menjalankan tugas, selama yang lain berlatih tentu ada beberapa ksatria yang ditugaskan untuk menjaga kerajaan lebih dulu. Setiap ksatria mempunyai jadwalnya masing-masing, tentu itu telah disepakati bersama oleh para ksatria terutama oleh kapten utama mereka.

"Ulang tiga puluh kali lagi," teriak Taehyung.

"Siap Kapten." Teriak semua ksatria yang sedang berlatih, mereka semua tentu akan menuruti perintah Taehyung.

"Kamu yang dibelakang sana, lakukan gerakannya dengan benar. Dan kamu lagi, sudah aku katakan berapa kali, fokus ke depan," ucap Taehyung.

Mereka yang ditegur lantas menunduk dan mulai mempraktekkan gerakannya dengan benar, Taehyung menggelengkan kepalanya, ini masih pagi tapi ada saja ksatria yang membuatnya tidak habis pikir. Mata tajam Taehyung menatap ksatria satu persatu, Taehyung merupakan orang yang paling teliti, meski tidak ditatap, tapi Taehyung bisa melihatnya dari sudut pandang matanya.

"Jimin, kenapa berhenti?" tanya Taehyung.

"Sebentar Kapten, sepertinya aku salah memakai kaus kaki," jawab Jimin.

Mendengar perkataan Jimin, lantas para ksatria menatap kearahnya lalu tertawa.

"Yak! Siapa yang menyuruh kalian untuk tertawa," teriak Taehyung.

Seketika, mereka terdiam, Taehyung kembali menginstruksi mereka untuk terus berlatih. Mereka lantas kembali berlatih, mereka tidak mau dapat teriakan macan dari Taehyung.

Saat Taehyung sedang mengawasi para ksatria, Suga datang dengan terburu-buru dan menghampiri Taehyung. Melihat Suga menghampirinya, lantas Taehyung menatap Suga bertanya-tanya.

"Kapten, Baginda Raja menyuruh anda untuk segera menemuinya," ucap Suga.

"Ya, tolong awasi mereka," ucap Taehyung.

"Siap Kapten." Suga menunduk hormat.

Mendapat panggilan dari Seokjin, Taehyung tentu akan segera datang. Namun, Taehyung bertanya-tanya ada apa Seokjin memanggilnya di pagi hari, sepertinya ada hal penting yang raja ingin sampaikan. Sepeninggalan Taehyung, kini Suga yang menginstruksi ksatria yang lain.

Taehyung berdiri di depan pintu ruangan Seokjin, Taehyung mengetuk pintunya lalu masuk ke dalam. Taehyung melihat Seokjin yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan sebuah buku yang sedang dia pegang. Melihat kedatangan Taehyung, Seokjin lantas menatap kearahnya, Taehyung mendekat lalu menunduk hormat.

"Baginda raja," ucap Taehyung.

"Aku menyuruhmu ke sini untuk membicarakan hal penting," ucap Seokjin.

Taehyung menatap kearah Seokjin, Seokjin menatap Taehyung dengan tatapan mengintimidasi.

"Apa benar rumor itu?" tanya Seokjin.

Taehyung tentu merasa terkejut, namun Taehyung mampu menyembunyikan keterkejutannya dengan baik. Sudah Taehyung duga, cepat atau lambat berita itu sampai kepada raja, meski Taehyung belum tau siapa orang yang berani menyebarkan rumor itu.

Melihat Taehyung hanya diam, Seokjin semakin menatap Taehyung tajam. "Kamu tau Taehyung, aku sangat tidak suka seorang pembohong," ucap Seokjin.

"Maaf Baginda Raja, saya tidak tau rumor apa yang anda bicarakan. Apa itu tentang pernikahan Tuan Putri Pertama atau rumor tentang masyarakat," ucap Taehyung.

"Ini rumor tentang hubungan kamu dengan Irene," ucap Seokjin.

"Mohon maaf Baginda Raja, anda sendiri tentu tau, saya telah mengabdi kepada kerajaan dan tak mungkin sempat untuk menjalin hubungan dengan wanita, terlebih lagi jika itu Tuan Putri Pertama," jelas Taehyung.

FROM THE FUTURE (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang