39. Pilihan

129 28 15
                                    

Happy reading!

SinB baru saja selesai sarapan pagi bersama dengan Seokjin dan Irene, setelah sarapan, SinB memilih kembali ke kamarnya.

SinB masuk ke dalam, lalu berjalan menuju jendela, SinB membuka jendela yang memperlihatkan pagi hari. SinB duduk di jendela dengan tangan yang menyangga dagunya, tatapan SinB menatap kearah sekitar, SinB mengeluarkan napasnya dengan berat.

Belum apa-apa, SinB sudah merasa berat untuk menjalani hari, pengaruh kepergian Jungkook begitu berpengaruh dengan mood yang SinB rasakan.

"Sedang apa yah dia?" monolog SinB.

SinB lebih takut jika ternyata Jungkook mendapat hukuman karena telah pergi meninggalkan utara, bagaimana jika itu benar, lalu bagaimana juga kondisinya sekarang. SinB mengerutkan bibirnya, andai dia tau jika Jungkook akan pergi, SinB saat itu mungkin akan berusaha mencegah kepergian Jungkook.

SinB seketika ingat dengan perkataan Juyeon, sebelum pergi Juyeon sempat mengatakan sesuatu.

"Benar, ini pasti ulahnya," kesal SinB.

SinB yakin Juyeon yang sengaja melapor dan akhirnya Jungkook harus kembali, Juyeon benar-benar mengesalkan, seharusnya Juyeon tak melaporkan Jungkook kepada Minhyun.

SinB lagi membuang napasnya dengan berat, SinB jadi ingat saat dia bertemu dengan Jungkook. Saat itu SinB berniat untuk kembali dengan cara menenggelamkan dirinya di danau, tetapi SinB tidak jadi tenggelam karena Jungkook yang mengganggunya. Jungkook saat itu meniup sebuah kerang yang membuat SinB berontak dalam air lalu bangkit kembali, saat itu pertama kalinya SinB dan Jungkook saling bertatapan.

SinB kira mereka tak akan bertemu lagi, namun nyatanya akibat dari pertemuan mereka, Jungkook dikira sebagai penculik dan akan di hukum mati. SinB yang jelas tau jika Jungkook tidak menculiknya tentu membela, bahkan saat itu juga pertama kalinya SinB merendahkan dirinya sendiri, SinB berani berakting sedih di depan semua orang. Mengingat itu SinB tertawa kecil, SinB bergidik ngeri, dia ternyata bisa akting tapi itu sungguh memalukan.

Dari sana, SinB banyak bertemu Jungkook bahkan Jungkook menjadi ksatria pribadinya. Segala hal yang terjadi diantar mereka sangat SinB ingat sampai di detik ini, bagaimana semua hal yang dia rasakan saat bersama dengan Jungkook. Kini SinB hanya sedang bertanya-tanya, apa dia telah menyukai seorang pria yang tak sengaja dia temui di dunia aneh ini, jika benar, SinB bingung harus merespon seperti apa.

Ini bukan dunia aslinya, bagaimana bisa SinB menyukai seseorang di sini. Belum lagi SinB tidak tau apa dia akan selamanya berada di sini, ataukah pada akhirnya dia bisa kembali. Meski kembali, SinB juga tidak tau bagaimana kehidupannya nanti, apa akan sama seperti sebelumnya atau ada hal yang berubah.

"Tuhan, bagaimanapun nanti, aku akan menjalani takdir yang telah engkau buat," monolog SinB.

SinB telah menanamkan sebuah doa, dia akan menerima apapun yang menjadi jalan takdirnya. Jika memang SinB akan terus hidup di sini, maka SinB akan menikmati waktunya di sini. Namun, jika SinB ditakdirkan akan kembali, SinB tentu merasa sedih, dia telah lama di sini dan banyak mengenal orang baru, tetapi sedari awal SinB memang ingin kembali ke dunia asalnya.

Ada beberapa hal yang membuat SinB ingin kembali, pekerjaannya, teman-temannya terutama keluarganya. SinB merindukan eomma, appa juga oppanya, SinB yakin jika mereka tau SinB di sini, pasti mereka tak akan menyangka apa yang telah SinB lalui.

Tidak ingin terus merasa sedih, SinB seketika ingat dengan Eunchae, SinB lantas bangkit dan akan pergi menemui Eunchae. Dari pada SinB terus memikirkan Jungkook, lebih baik SinB pergi dan bermain dengan Eunchae.

SinB keluar dari kamar lalu pergi secara diam-diam dari kerajaan, SinB tentu tidak akan di izinkan keluar, apalagi jika sendirian. SinB berjalan cepat, jangan sampai ada yang sadar kepergiannya juga kedatangannya dilingkungan rakyat kerajaan kim selatan.

FROM THE FUTURE (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang