Day 9!
Adel'
"Bangun oi bangun!" Suara itu sekali menganggu tidurku. Aku menggeliat sebentar untuk mengambil bantal dan menutup telinga. Tapi seseorang itu menarik bantal yang kugunakan untuk menutup telinga dan berikutnya kudengar suara bedebum. Sepertinya orang ini ngelempar bantal itu asal.
"Lo juga bangun! Bangun! Bangun! Bangun!" teriaknya lagi.
"Astaga! Lo bisa diem nggak?" Itu suara Bianca. Suaranya rada serak tanda baru bangun. Aku berbalik dari tidur tengkurapku dan berusaha membuka mata. Disana berdiri Rebecca dengan berkacak pinggang sudah siap dengan setelan olah raganya.
"Ayo kita jogging!" katanya bersemangat. Aku dan Bianca mendesah kesal.
"Bec, kemaren kita baru tidur jam satu malam loh," kataku memperingati. Semalam, Rebecca ikut tidur dikamar kami dan malah cerita ngarul ngidul. Udah kaya pajama's party aja. Cuma, kami engga pakai baju piyama seperti seharusnya. Baju tidur biasa aja, engga lebay.
"Mau tidur jam berapapun, pagi tetap jogging!" katanya sambil menghentak-hentakan kaki di lantai. Wait, itu bunyinya kok?
"Astaga! Lo makai sepatu dikamar kami!" teriakku mulai bangun sepenuhnya. Aku ini memang bukan miss clean yang harus bersih dimana-mana, tapi kalo ada orang yang megotori daerahku, aku akan menjaganya!
"Loh, ini baru gue pake dua hari kok!" jawabnya polos sambil menggerak-gerakkan kakinya.
"Dua hari itu kotor Becca!"
"Uh! Bilang aja ga mau ikut joghing! Yaudahlah!" Rebecca menghentakan kakinya sebelum keluar kamar. Sukses membuatku menganga. Itu namanya menyengajakan kekotoran!
"Sudah, sudah. Lanjut tidur lagi!" Bianca menepuk pundakku tiga kali lalu dia sendiri kembali tidur bergelung selimut.
Yasudahlah ya, nanti bisa dibersihkan juga. Lanjut tidur..
***
Rebecca'
Nah, mereka memang bukan teman! Huh!
Setelah keluar dari kamar Adel dan Bianca, gue menuju kamar Alvano dan Brian. Mengetuk pintunya pelan-pelan.
"Vano, Bri, jogging yuk?" kata gue diselingi ketukan lagi.
Tidak ada jawaban. Gue ulangi lagi mengetuk dan teriak lebih keras membangunkan mereka. Ga butuh waktu lama gue mendengar teriakan balasan dari Brian, "berisik!"
Huh sialan kuadrat!
Gue melirik jam karet putih yang melingkar ditangan gue. Pukul 6. Er, gue engga mungkin jogging sendirian mengingat om-om gatel itu, hari juga masih gelap. Hii, nanti ada yang jahatin gue gimana? Kalo harus tidur lagi, gue engga bisa! Kalo udah bangun mah ya bangun aja. Gue engga bakal bisa tidur kaya orang-orang ini lagi!
Gue menoleh ke lantai dua, satu-satunya harapan gue. Alex.
"Lex, lo udah bangun?" kata gue sambil mengetuk pintu kamarnya pelan. Gue denger gumamam kecil dari dalam. Kayanya dia udah bangun deh.
Ketika gue mau ketuk lagi, perlahan pintu terbuka. Kepala Alex muncul disusul tubuhnya yang..
"Woi pake baju dulu napa?" Gue balik badan membelakanginya. Yaampun, ternyata pria ini tipe cowo ga suka pake baju kalo tidur.
"Kenapa?" tanyanya dengan suara serak khas baru bangun tidur dan itu, ehm, seksi.
"Gue mau minta temenin jogging. Diluar masih gelap. Engga mungkin gue jogging sendirian kan. Gue kan cewe juga. Kalo ada yang gangguin gue gimana? Eh tapi kalo lo ga mau ikut gapapa sih. Gue bisa jogging di.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX!
Teen FictionSaling tidak mengenal, saling tidak peduli, dan saling tidak acuh. Lalu apa yang terjadi jika mereka diharuskan berkumpul dalam satu tempat yang benar-benar hanya ada mereka saja? Apakah akan terbentuk satu hubungan baru? Pertemanankah? Persahabatan...