***
{ Raffa si Cowok Playboy}
***(◕ᴗ◕✿) Happy Reading (◕ᴗ◕✿)
Seorang pria terlihat sedang berlari di koridor sekolah. Napasnya tidak teratur, sepertinya ia terlambat lagi hari ini. Entah hukuman apa lagi yang akan ia dapatkan. Padahal, sekarang ia telah duduk di bangku kelas XII yang sebentar lagi akan dipertemukan dengan berbagai macam ujian. Seharusnya ia bisa mengatur waktu supaya tidak terlambat, sedangkan di ruang kelas. Seorang guru wanita sedang berdiri di depan kelas sambil menyapa murid-muridnya.
"Pagi, Anak-anak!" sapa guru itu.
"Pagi Bu!" jawab semua murid dengan semangat yang terdengar sangat jelas.
"Di mana Raffa?" tanya Bu Virla melirik ke arah bangku yang terlihat kosong.
"Permisi, Bu. Saya telat," seru Raffa dengan napas tak teratur berdiri di ambang pintu.
"Masuk!" tegas Bu Virla dengan tatapan tajam ke arah Raffa. "Ini sudah jam berapa?"
"Jam 08.00 WIB," jawab Raffa santai seperti tidak melakukan kesalahan apa pun.
"Kenapa kamu bisa telat?!" ujar Bu Virla dengan nada suara yang meninggi beberapa oktaf.
"Itu, Bu. Ta-tadi saya terjebak macet," ujar Raffa mencoba mencari alasan.
"Bohong, Bu. Palingan dia telat karena merayu cewek di jalan!" seru ketua kelas yang bernama Dita.
"Iya, Bu. Benar!" Gadis dengan rambut di kuncir satu di sebelah Dita ikut menyahut. Dia adalah sekretaris kelas ini, panggil saja dia Friska.
"Woy! Enak aja lo. Bu jangan percaya sama mereka. Mereka cuman fitnah saya Bu!" seru Raffa.
"Huft ... alasan," gumam gadis dengan rambut pendek sebahu. Gadis itu terlihat sedang memain-mainkan pulpennya. Panggil saja dia Rissa, gadis cantik blasteran Indonesia-Korea. Memiliki sikap yang sangat dingin dan kasar terhadap semua pria. Raffa melirik ke arah Rissa.
"Bu, saya duduk, ya. Jangan kasih hukuman dong, sekali ini saja. Saya janji nanti nggak bakalan telat lagi," ujar Raffa menampakkan wajah memelas sambil mengucapkan janji yang entah akan di tepati atau tidak.
"Ya sudah. Ibu pegang janji kamu, tapi kalau besok kamu terlambat lagi. Ibu akan hukum kamu lebih berat dari yang kemarin!" ujar Bu Virla mencoba mempercayai ucapan Raffa.
"Oke, Bu!" sahut Raffa beranjak dan duduk di kursi miliknya. Ia beberapa kali melirik ke samping, melihat tetangga yang berada di sebelahnya sedang fokus mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Ibu Virla.
"Ehm." Raffa berdehem membuat siswi yang berada di sebelahnya melirik.
"Apa?!" Merasa terganggu dengan sikap Raffa siswi itu hanya menjawab ala kadarnya.
"Jangan jutek dong, Riss. Cantiknya makin nambah," ucap Raffa. Rissa yang berada di samping Raffa hanya memutar bola mata malas, tiada hari tanpa rayuan garing Raffa.
"Dih, garing banget, sih!" ujar Rissa sambil mengalihkan pandangannya.
"Nanti malam mau nonton nggak?" tanya Raffa.
"Nggak!" tolak Rissa cepat. Siswi dengan rambut sebahu itu mencoba untuk tetap fokus mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Bu Virla.
"Yah ... padahal filmnya seru lo," ujar Raffa lagi.
"Bodo amat," gumam Rissa kecil.
"Raffa!" seru Bu Virla dari depan. Muridnya yang satu ini selalu membuat tensi darahnya naik. Raffa Wiliam -- siswa yang selalu mencari perhatian para siswi di sekolah dengan gombalan-gombalannya. Karena sikapnya itu tidak jarang membuat sebagian guru kesal karena cowok itu tidak mempedulikan kondisi untuk melontarkan rayuannya. Seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )
RomanceTidak ada kisah cinta yang semulus kaca. Hanya ada kisah cinta yang berliku-liku. Begitupun kisah cinta Raffa dan Rissa. Raffa Wiliam, pria Playboy yang sangat menyukai Rissa, ia bahkan rela diumpati Rissa dengan kata-kata kasarnya, saat mencoba mer...