[ 22 ] Keegoisan

59 54 91
                                    

***
{ Keegoisan }
***
(ʘᴗʘ✿) Happy Reading (ʘᴗʘ✿)



Tangisan Rissa semakin kencang. Ia  tidak tau apa tindakannya itu benar atau tidak yang jelas saat ini ia benar-benar hancur. Tiba-tiba seseorang datang dan memeluk Rissa.

"Menangislah, sampai lo puas Riss. Keluarin rasa kekesalan lo, gue akan ada buat lo," ujar seorang pria yang kini sedang  memeluk Rissa.

"Apa yang lo lakuin Al?” tanya Reno. Ia  kaget melihat Alby  memeluk Rissa yang kini tengah menangis dalam dekapan Alby.

Dengan cepat Rissa melepaskan pelukan Alby dan langsung menghapus air matanya.

"Lo berani meluk  Rissa di belakang Raffa, Al lo sahabat macam apa!" bentak Reno  menatap tajam ke arah Alby.

"Gu-gue."Alby  terlihat berpikir saat Reno mengatakan hal itu.

"Al gue kecewa sama lo," ujar Reno.

"Ren, gue hanya ingin nenangin Rissa. Lihatkan dia lagi nangis. Kalo lo jadi gue lo pasti akan ngelakuin hal yang sama," ujar Alby.

"Serah lo," ujar Reno sambil  melangkah pergi.

"Riss, sorry tadi gue main peluk lo," ujar Alby.

"Gak pa-pa," balas Rissa. Setelah itu ia melangkah pergi.

***

Di sisi lain Raffa  kini telah tiba di sebuah rumah sakit di mana Shera di rawat. "Lo Raffa ‘kan?" tanya Sena. Raffa mengangguk.

"Sudah gue duga, lihatlah. Shera  dia butuh lo," ujar Sena. Perlahan Raffa melangkah masuk ke dalam ruangan ia menatap wajah Shera  yang pucat, tangannya terulur menggenggam sebelah tangan Shera.

"Bangunlah," ujar Raffa lirih. Ia benar-benar tak kuasa melihat Shera terbaring lemah tak berdaya.

"Aku janji akan merawatmu sampai sembuh. Seperti dulu kau merawatku, hingga aku sembuh, bangunlah Shera,” ujar Raffa tanpa sadar meneteskan air mata.

Raffa mencium kening Shera, ia benar-benar menangis karena bagaimana pun dia pernah mencintai Shera. Sebelum ia kenal dengan Rissa
"Raffa,” ujar Shera lirih  mencoba membuka matanya secara perlahan dan menggerakan jarinya.

"Shera.” Raffa  merasa bahagia saat melihat Shera sadar.

"Kamu ada di sini?”

"Iya, kenapa kamu tidak bilang kalo kamu menderita leukimia? Seenggaknya aku bisa rawat kamu seperti kamu dulu rawat aku," ujar Raffa. Shera  menampilkan senyumnya.

"Tidak usah, kau harus memikirkan Rissa. Jangan merawatku," ujar Shera.

"Tidak. Kau butuh diriku  dan aku janji akan terus ada di sampingmu," ujar Raffa.

"Lalu bagaimana dengan Rissa?” tanya Shera lirih.

"Sudahlah, Rissa pasti mengerti lagi pula dia bukan siapa-siapa aku. Jadi dia gak mungkin melarang aku," jawab Raffa. Shera terdiam menatap Raffa.

"Terima kasih karena kau mau merawatku, tapi aku tidak apa-apa, di sini ada suster yang akan merawatku," ujar Shera.

"Tidak, aku akan tetap di sini menjagamu, aku janji.”

"Baiklah, terserah kamu," ucap Shera.

Kesalahan pertama, Rissamerelakan Raffa begitu saja. Kesalahan kedua Raffa lebih memperdulikan Shera dibanding Rissa, dan kesalahan ketiga Raffa dan Rissa sama-sama egois dengan perasaannya masing-masing. Dan ini akan sulit keadaan  keduanya.

"Raff!”  panggil  Shera lirih.

"Iya?" jawab Raffa.

"Jika nanti aku tiada apa kau akan melupakanku?" tanya Shera. Raffa terdiam.

"Jawablah, aku butuh jawaban kamu.”

"Tidak aku akan selalu mengingatmu," jawab Raffa.

"Benarkah?” Shera merasa bahagia.

"Iya, tapi kau harus sembuh demi aku. Kau harus melawan penyakitmu," ujar Raffa.

"Iya, aku akan berusaha," ujar Shera sambil tersenyum.

"Ternyata mereka saling menyanyangi. Aku bahagia, semoga kau bisa sembuh Shera," ucap Sena dari luar. Akan tetapi, Rissa juga sedang memperhatikan Shera dan Raffa dari luar, tanpa ia sadari air matanya menetes namun dengan cepat Rissa kembali menghapusnya agar ia terlihat tegar di mata orang lain.

“Rissa ada di sini? Sejak kapan?" tanya Sena yang baru menyadari kehadiran Rissa.

"Baru saja, aku datang," jawab Rissa.

"Ayo kita masuk ke ruang rawat. Mungkin Shera ingin bertemu kamu," ujar Sena.

"Tidak usah. Besok saja hari ini aku ada urusan aku harus buru-buru," ujar Rissa ia  melangkah pergi dengan terburu-buru.

*"* To be Continued *"*

Kasihan Rissa😭

Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang