[ 6 ] Tantangan Berujung Hukuman

88 87 140
                                    

                               ***
  { Tantangan Berujung Hukuman}
                               ***
    (≧▽≦) Happy Reading (≧▽≦)

"Lo apa apaan, sih? Raff  lo mau gue mati? Untung gue cuma keselek. Lo ganggu aja, sih," ujar Reno kesal. Raffa menyengir kuda

"Sorry, lagian, sih lo ngapain mesra-mesraan di kantin? Menurut gue nih, mending lo mesra- mesraannya di gudang,"  ujar Raffa.

"Dih. Lo mau ngejerumusin gue? Emang lo yang mau nyium Rissa di gudang? Geser otak lo," ucap Reno sambil terkekeh.

"Kok, lo tau kalo gue mau nyium Rissa? Lo ngintip ya? Dihh ... mau tuh mata bintitan gara-gara ngintip orang yang mau ciuman?”

"Gue emang jomblo Raffa, tapi gue nggak mungkin lah ngintip orang yang mau ciuman. Kalo mau nih cewek banyak, tinggal gue cium susah amat," sahut Reno.

"Yaudah gue tantangin lo cium Dita, kalo lo berhasil lo boleh deh kasih gue tantangan, tapi kalo lo gagal siap-siap traktir gue selama satu bulan, gimana?" tantang Raffa.

"Lo gila apa gimana? Gue di tantang cium Dita? Lo tau ‘kan dia itu super duper nyebelin, mana jutek abis, susah nggak mau gue!" tolak Reno. Raffa menarik tangan Reno menjauhi Fany.

"Ren, ayolah. Lo harus pake taktik dong buat cium Dita. Apa susahnya coba? Masa cowok playboy kalah sama cewek jutek? Dihh lo kaya banci tau nggak?" ejek Raffa. Reno  mengembuskan napas panjang.

"Oke gue mau dan kalo gue menang gue tantang lo cium Rissa. Di depan umum," ujar Reno.

"Oke gue setuju. Deal yah?"

"Deal," jawab Reno.

"Mulai beraksi sana," ujar Raffa.

"Okey!" jawab Reno ia melangkah pergi di ikuti Raffa dari belakang

***

"Dita!" teriak Reno sambil menghampiri Dita.

"Apa? Lo mau ngerayu gue lagi? Dih sorry, nggak mempan!" ketus Dita. Reno dengan cepat menarik tangan Dita menuju koridor sekolah yang terlihat sepi.

"Ngapain lo bawa gue ke sini?!" ketus Dita.

"Syuttt!" Reno menempelkan jari tangannya di bibir Dita. Dengan cepat Reno mendekati Dita, Reno sedikit memiringkan wajahnya. Deruan napas yang sangat dekat membuat Dita sulit untuk bergeming.

"Reno!" teriak Bu Virla yang melihat Reno ingin mencium Dita. Dengan cepat Bu Virla menjewer telinga Reno.

"Duh, Bu sakit!" ringis Reno saat Bu Virla menjewernya dengan sangat kencang.

"Kamu apa apaan, hah?! Ini sekolah bukan tempat ciuman. Kamu Ibu hukum bersihin toilet setelah itu push up seratus kali!" bentak Bu Virla.

"Hahahaha." Raffa tertawa puas melihat telinga Reno dijewer oleh Bu Virla. Bu Virla beralih menatap Raffa yang sedang mematung dari balik tembok.

"Raffa! Ke sini!" teriak Bu Virla dengan sangat kencang.

"I-iya, Bu," jawab Raffa sambil berjalan menghampiri Bu Virla.

"Kenapa kau tertawa? Sekarang Ibu hukum push up 50 kali!" bentak Bu Virla.

"Tapi ‘kan, Bu. Saya nggak salah, kok saya di hukum?" ujar Raffa tidak terima.

"Push up atau Ibu tambah hukumannya!" bentak Bu Virla.

"Baik, Bu!" jawab Raffa dan Reno  setelah itu mereka mulai melakukan push up.

"Ibu nggak ngerti sama kalian, kok bisa kalian itu bandel? Apa kalian nggak dididik sama orang tua kalian?!"

"Dididik kok, Bu," jawab Raffa.

"Lalu kenapa kalian masih bandel? Sekarang kalian selesaikan push up-nya dan kamu Reno jangan lupa bersihin toilet!" seru Bu Virla setelah itu beranjak pergi.

"Uluh kasian," ejek Dita sambil terkekeh kecil.

"Ngapa lo ketawa?" sahut Reno sambil melakukan push up.

"Ya, bebas dong nggak ada larangan buat tertawa. Makannya, jadi orang jangan mesum, dasar Playboy mesum sama Playboy cap gorengan," ujar Dita sambil  tertawa puas.

"Lo tau nggak? Rissa punya panggilan baru buat Raffa yaitu Playboy cap gorengan soalnya, kata Rissa gombalan Raffa itu kriuk! kriuk! Kayak gorengan, haha." Dita tertawa kemudian beranjak pergi.

"Dih ini semua gara-gara lo,"ujar Raffa.

"Lah, kok nyalahin gue, sih? Ini ‘kan tantangan lo, ngapain coba ngasih tantangan yang kaya tadi? Memalukan," ucap Reno.

"Emang lo punya malu?" sahut Raffa sambil ngos-ngosan.

"Dah lah capek gue," ucap  Reno membaringkan tubuhnya di lantai.

"Huh ...." Raffa mencoba mengatur napas. Ia membaringkan tubuhnya di lantai.

*"* To be Continued *"*

Makanya Raff, Ren. Jangan mesum
(๑´•.̫ • '๑).  Ini yang dinamakan tantangan berujung hukuman. Haha ... tunggu kelanjutannya ya (◍•ᴗ•◍)✧*。

Semoga yang baca jadi terhibur. Dan semoga suka dengan apa yang Raisa tulis ❤️. Ini hanya karangan Raisa ya. Kalau ada kesamaan atau ada nama karakter yang sama Raisa minta maaf (@_@;). Karena Raisa juga manusia biasa, nggak bisa buat yang terlalu berbeda ❤️🙈. Itu aja dulu, takut kepanjangan hehe. Makasih yang udah baca komen dan vote ❤️❤️

Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang