***
{ Rencana Rissa Berhasil! }
***
(◕ᴗ◕✿) Happy Reading (ʘᴗʘ✿)Kini Rissa sudah sampai di depan rumahnya. Ia mengatur napasnya seelah itu ia menekan bel. Tidak lama kemudian, Micha datang membukakan pintu.
"Rissa, gimana udah beli pesanan Ibu?" tanya Micha. Rissa mengangguk, kemudian ia mengangkat sebuah kantong plastik berwarna hitam ke hadapan Micha.
"Udah ini, Bu," jawab Rissa sambil menampilkan senyumnya. Untung saja ia tidak lupa membelikan barang pesanan Ibunya. Jika lupa mungkin ia akan menerima ocehan pajang kali lebar dari mulut Ibunya.
"Yaudah. Ayo masuk. Ibu sudah buatin makanan kesukaan kamu," ujar Micha sambil mengambil kantong plastik tersebut dari tangan Rissa. Rissa mengangguk, kemudian ia mengikuti Ibunya dari belakang sampai ke ruang makan.
"Wah ... makanannya enak semua," ujar Rissa ketika melihat berbagai macam menu makanan yang ada di meja makan. Kemudian melahap semua makanan yang ada di dekatnya.
"Huftt kenyang. Makanannya enak semua. Oh ya, Bu ada ice creem nggak? Kayaknya aku lagi pengen ice creem," ujar Rissa.
"Ada tuh di kulkas," jawab Micha. Dengan cepat Rissa beranjak ke kulkas dan mengambil semua ice creem yang ada di sana. Setelah semua ice creem masuk ke tangannya, Rissa segera pergi ke lantai atas menuju kamarnya.
"Yah, ada apa dengan Rissa? Kenapa tingkahnya aneh?" tanya Micha heran. Ia tahu putrinya itu sangat menyukai ice creem, tapi ia tidak pernah melihat Rissa mengambil begitu banyak ice creem sekaligus.
"Mungkin Rissa tadi masih lapar, makannya kayak gitu. Sudahlah jangan di bahas ini sudah malam," ujar Azka.
"Humm iya."
***
Pagi ini, mentari bersinar dengan sangat cerah. Kini Rissa telah sampai di depan gerbang sekolahnya. Terlihat beberapa siswa-siswi yang lain sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
Ada yang sedang duduk-duduk santai di dekat taman, ada yang sedang sarapan dan lain-lain. Rissa terus berjalan sampai ke koridor sekolah. Matanya berkeliling, menatap satu-persatu kelas yang ada di hadapannya.
"Di mana kelasnya ya?" Rissa sambil clingak-clinguk mencari keberadaan kelasnya.
"Rissa!" sapa seorang pria berjalan menghampiri Rissa. Rissa menoleh lalu bertanya.
"Eh, Raffa. Rissa mau tanya kelas Rissa di mana ya? Rissa lupa?" tanya Rissa.
Raffa terkejut ketika mendengar Rissa tidak mengetahui kelasnya sendiri. Setelah itu Raffa menarik tangan Rissa menuju kelasnya.
"Itu kelas kamu," ucap Raffa menunjuk ke arah depan kelas Rissa.
"Makasih," ujar Rissa kemudian ia berlari menuju kelasnya.
"Kenapa Rissa terlihat aneh?" pikir Raffa bingung.
***
Rissa kini sedang berjalan sambil memainkan ponselnya. Namun, tiba-tiba kakinya terpeleset dan menabrak seseorang. Rissa meringis kemudian bangkit menatap sambil laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )
RomanceTidak ada kisah cinta yang semulus kaca. Hanya ada kisah cinta yang berliku-liku. Begitupun kisah cinta Raffa dan Rissa. Raffa Wiliam, pria Playboy yang sangat menyukai Rissa, ia bahkan rela diumpati Rissa dengan kata-kata kasarnya, saat mencoba mer...