[ 24 ] Maukah Kau Menjadi Pacarku?

56 49 85
                                    

***
Maukah kau menjadi pacarku?}
***
>.< Happy Reading >.<

Rissa sedang duduk melamun di balkon kamarnya, sesekali ia melihat ke langit.

"Langit aku ingin bertanya, apa dia mencintaiku?” ujar Rissa  sembari menatap langit. Entah kapan air mata itu luruh di pelupuk matanya.

Apa aku harus melupakannya, tapi itu sulit. Jujur aku tidak ingin melupakannya walaupun sekecil apapun itu.’

Tok! Tok! Seseorang mengetuk pintu dari luar dengan cepat, Rissa beranjak dan membuka pintu tersebut.

"Raffa?” Rissa terkejut ketika melihat Raffa sedang  berdiri di hadapannya. Tanpa pikir panjang lagi, Raffa langsung memeluk Rissa dengan erat, entah kenapa buliran bening menetes di pelupuk mata Raffa.

"Aku sadar selama ini aku sering membuatmu menangis, aku selalu mengecewakanmu, dan aku ingin memperbaiki semuanya aku ingin kamu menjadi salah satu wanita yang aku cinta. Kamu kan menjadi pacarku?" tanya Raffa. Rissa terdiam, air katanya luruh seketika.

Entah itu adalah tangisan bahagia atau sebaliknya yang jelas ia tidak bisa mengungkapkannya untuk saat ini. Dengan cepat Rissa melepaskan pelukan Raffa.

"Maaf, tapi aku tidak bisa menerimamu," tolak Rissa.

Kemudian memalingkan wajahnya, mungkin karena terlalu kecewa atau karena tidak ingin menyakiti Shera.

"Kenapa? Apa karena Shera?" tanya Raffa. Rissa kembali terdiam seketika setelah itu ia melangkah masuk dan menutup pintu. Sementara Raffa masih mematung di depan pintu rumah Rissa.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau menerimaku Riss. Aku akan tetap di sini," ujar Raffa. Rissa hanya bisa menangis, ia menjatuhkan dirinya di depan pintu, keadaan ini sungguh membuatnya bingung.

"Aku akan menunggu sampai kau mau menerimaku, walupun aku harus menahan dingin di sini," ujar Raffa sambil melangkah beberapa langkah dari pintu rumah Rissa.

***

Rissa menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur pikirannya kalut. Ia sesekali melihat ke arah jam yang sudah menunjukan pukul sebelas malam, bahkan hujan kembali turun untuk yang kedua kalinya dengan suara gemuruh di langit. Rissa  melangkahkan kakinya ke arah balkon, ia mencoba mencari keberadaan Raffa.

Benar saja, Raffa sedang berdiri di tengah derasnya air hujan dengan pakaian yang basah, tapi tidak Rissa tidak menghiraukannya. Ia tahu jika Raffa akan lebih memilih pulang daripada menunggunya. Rissa kembali beranjak dari balkon menuju tempat tidur ia mencoba menutup matanya, namun ia tidak bisa tidur. Karena sangat mencemaskan Raffa. Akhirnya, Rissa mengambil sebuah payung dan beranjak ke luar untuk menemui Raffa.

Rissa langsung berlari ke arah Raffa ketika melihat tubuh pria itu jatuh ke hamparan tanah.  “Raffa!” ujar Rissa sambil  memegang pipi Raffa. Raffa mengulurkan tangannya  memegang tangan Rissa.

"Apa kau mau menerimaku?" tanya Raffa dengan suara seraknya rasa dingin mulai menusuk ke dalam tubuhnya bahkan saat ini kondisi tubuhnya melemah.

"Kenapa kau lakukan ini," ujar Rissa lirih.

"Aku sudah bilang, kalau aku tidak akan pergi sebelum kau menerimaku," ujar Raffa sambil menatap wajah Rissa yang tengah menangis.

"Tapi kau akan sakit," ucap Rissa.

"Tidak peduli, aku akan lakukan apapun sampai kau mau memaafkanku dan merimaku," ucap Raffa  dengan tangan yang mulai bergetar karena udara yang sangat dingin. Rissa menangis melihat keadaan Raffa. Mungkin merasa bersalah akan hal ini.

"Aku mau jadi pacar kamu dan aku sudah memaafkan kamu, jadi kumohon berhentilah melakukan ini. Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa," ujar Rissa diiringi tangisannya. Raffa tersenyum.

“Terima kasih, sekarang aku tidak akan mengecewakanmu lagi."

*"* To be Continued *"*

Yeee Raffa dan Rissa resmi pacaran 🎉🎉

Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang