***
Bagian : 8 { Terpaksa }
***
(✿ ♡‿♡) Happy Reading (✿ ♡‿♡)"Rissa pulang!" ujar Rissa sambil membuka pintu rumah. Ia melihat Alex sedang duduk bersama kedua orang tuanya.
"Ngapain dia di sini?" gumam Rissa.
"Sayang ... kamu sudah pulang sini duduk," ajak Micha. Rissa pun duduk diantara Micha dan Alex.
"Lo ngapain ada di sini?" tanya Rissa sambil menatap kesal ke arah Alex.
"Sayang nggak boleh gitu. Yang sopan kenapa? Dia ‘kan ke sini cuma mau ngajak kamu jalan," sahut Micha.
"What?! Jalan? Nggak, Rissa nggak mau!" tolak Rissa.
"Jangan begitu. Kalo kamu nggak mau mau, Ayah hukum. Alex jauh-jauh ke sini terus kamu nolak dia?" ujar Ayah Rissa, namanya adalah Azka.
"Hukum aja. Daripada jalan sama dia, Rissa nggak mau!" ketus Rissa.
"Yaudah, mulai besok Ayah sama Ibu nggak akan kasih kamu uang jajan," ujar Azka santai.
"Kok gitu, sih? Ini ‘kan namanya nggak adil. Pokonya Rissa nggak mau,” ujar Rissa kesal.
"Yaudah. Om, Tante. Kalau Rissa nggak mau, nggak apa-apa saya pulang saja," ujar Alex.
"Nggak usah Alex, kamu ‘kan udah jauh-jauh ke sini. Rissa kamu harus mau jalan sama Alex,” ujar Azka sambil melirik ke arah Rissa.
"Issh ... kenapa, sih Ayah nggak mau ngertiin aku?!" ujar Rissa kesal.
"Rissa, sekali ini saja turutin permintaan Ayah. Jangan ngebantah, kamu mau jadi anak durhaka?" Rissa mengembuskan napasnya kasar.
"Oke. Rissa mau jalan sama Alex. Puas kalian?!" ketus Rissa. Setelah itu ia beranjak pergi untuk bersiap-siap.
Tak lama kemudian, Rissa selesai. Setelah itu, ia berangkat bersama Alex. Di perjalan Rissa terus saja merasa badmood karena duduk bersampingan dengan Alex. Alex yang sedang fokus menyetir mobil. Juga hanya terdiam, sesekali ia melirik ke arah Rissa.
"Lo kenapa? Haus ‘ya atau lapar? Kalo lapar kita ke cafe aja?" tanya Alex sambil melirik ke arah Rissa.
"Nggak usah sok peduli. Siapa juga yang lapar!” ketus Rissa sambil memalingkan wajahnya.
"Berhenti!" teriaknya membuat Alex mengerem mobilnya secara mendadak.
"Ada apa, sih, Riss? Ngapain berhenti ‘kan kita mau ke mall," ujar Alex.
"Lo ‘kan dokter yang harusnya lo itu urusin pasien bukan ngurusin gue!" ketus Rissa kemudian ia keluar dari mobil Alex dan beranjak pergi dengan cepat Alex memegang tangan Rissa.
"Kalo lo pergi. Gue akan kasih tau sama Om Azka kalo kamu kabur," ancam Alex.
"Apaan, sih? Kayak bocah aja lo main kasih tau orang!" bentak Rissa semakin kesal.
"Riss, dengar ya, gue ini di tugaskan sama Om Azka buat jagain lo. Jadi gue nggak akan biarin lo kenapa-napa,” ujar Alex.
"Dihh ... lo makin seenaknya aja ya. Lo kira gue takut? Denger ya gue udah punya pacar dan pacar gue itu jauh lebih tampan dari lo. Lo nggak usah urusin gue, urus aja hidup lo sendiri," ujar Rissa sambil melipatkan tangannya di dada.
Ia melirik ke arah Raffa yang sedang asik main skyboard di tempat bermain skyboard. Dengan langah cepat Rissa berlari menghampiri Raffa. Namun, Alex juga tidak menyerah, ia juga Rissa. Dengan ikut berlari di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )
RomansaTidak ada kisah cinta yang semulus kaca. Hanya ada kisah cinta yang berliku-liku. Begitupun kisah cinta Raffa dan Rissa. Raffa Wiliam, pria Playboy yang sangat menyukai Rissa, ia bahkan rela diumpati Rissa dengan kata-kata kasarnya, saat mencoba mer...