[ 2 ] Playboy Cap Gorengan

118 92 138
                                    

                             ***
Bagian : 2 { Playboy Cap Gorengan }
                                ***

Rissa menjatuhkan dirinya di atas kasur. "Dasar playboy! Gombal mulu kerjaannya, sampe  bosen dengernya, tapi." Rissa  menggantungkan ucapannya sembari tersenyum mengingat Raffa.

“Issh apaan, sih?  Nggak! Pokoknya gue nggak boleh baper. Bisa-bisa gue disakitin kayak mantan-mantannya."

                                 ***

Mentari mulai bersinar. Tampak seorang pria tengah mengutak-atik laci meja yang  ada di kamarnya.

"Di mana, sih? Kok, nggak ada?" Raffa terus mencari sesuatu yang sangat berharga baginya.

"Lo nyari apaan?" tanya Reno masuk ke kamar Raffa dengan gaya  yang sok keren.

"Kepo lo," sahut Raffa masih fokus mencari benda tersebut.

"Lo nyari apaan, sih? Sini biar gue bantuin, bentar lagi jam 08.00 WIB lo mau telat?" tanya Reno.

"Nah ...  ini dia!" ujar Raffa sambil  memegang sebuah kalung yang memiliki liontin.

"Jadi lo dari tadi nyari itu?" tanya Reno tak percaya.

"Iya," ujar Raffa.

"Emang kalung itu dari siapa, sih? Kok, kayanya berharga banget?" tanya Reno penasaran.

"Kepo deh, lo. Yuk berangkat!"ajak Raffa beranjak pergi di ikuti Reno dari belakang.

"Nih, kuncinya," ujar Raffa sambil memberikan kunci motornya pada Reno.

"Maksud lo, gue yang nyetir?"

"Nah, tu bener!"

"Nggak nih," ujar Reno kembali memberikan  kunci motor tersebut pada Raffa. "Gue nggak mau nyetir, lo aja. Gue duduk di belakang."

"Awas ya lo," ujar Raffa sambil menatap kesal Reno.

"Berangkat!" seru Reno sudah stand bay duduk di belakang Raffa.

                                 ***

Tidak lama kemudian. Akhirnya,  Raffa dan Reno sudah sampai di parkiran sekolahnya.

"Turun!" tegas Raffa.

"Ya elah, gue juga mau turun kali biasa aja. Jangan ngegas," ucap Reno beranjak turun dari motor Raffa.

"Serah gue dong!" seru  Raffa melirik ke arah Rissa yang baru saja sampai di sekolah bersama Dita dan Friska.

"Pagi gadis-gadis cantik!" sapa Raffa.

"Pagi, Rissa!" Reno ikut menyapa.

"Lo apa apaan, sih? Kok ngikutin gue segala? Sana pergi!" usir  Raffa.

"Bebas dong, gue 'kan juga pengen ngerayu Rissa," sahut Reno. Raffa menatap tajam ke arah Reno.

"Woy! Bisa nggak, sih kalian gak usah berantem?!" bentak Rissa

"Tau tuh, pagi-pagi udah ribut segala. Dasar cowok-cowok playboy," sahut  Dita.

"Riss, mau ke kelas 'kan bareng yuk!" ajak Raffa.

"Biar sama aku aja Riss. Kalo sama Raffa kamu bisa dikeroyoki sama pacarnya," seru Reno sambil  memegang tangan Rissa. Raffa dengan cepat melepaskan tangan Rissa dari pegangan Reno.

"Rissa milik gue. Jadi lo nggak usah rebut dia dari gue!" seru  Raffa menatap horor ke arah Reno.

"Hoho, ayolah, Raff, gue ini sepupu lo. Masa lo gini amat sama gue? Baik dikit napa?"  Raffa mengangkat sebelah alisnya kemudian menarik tangan Rissa.

Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang