[ 10 ] Ketiduran di Taman?

59 70 13
                                    

                                 ***
             { Ketiduran di Taman? }
                      ***
       (≧▽≦) Happy Reading (≧▽≦)

"Yah! Rissa nggak ada di kamarnya," ujar Micha panik.

"Masa, sih tadi ada, kok," ujar Azka.

"Nggak ada. Barusan Ibu ke kamarnya. Ini semua pasti gara-gara Ayah. Ayah terlalu keras sama anak kita. Sekarang liat dia kabur dari rumah. Ibu nggak mau tau, pokoknya Ayah  harus cari  Rissa sampai ketemu," ujar Micha.

"Tapi, Bu ....”

"Nggak ada tapi-tapian. Ini semua gara-gara Ayah yang  terlalu maksa mau menjodohkan Rissa sama Alex.’Kan kamu tau Rissa itu nggak suka di kekang, apalagi di jodoh-jodohkan kayak tadi."

"Yaudah aku cari Rissa dulu," ujar Azka beranjak pergi.

***

Keesokannya, Raffa  terbangun ia melirik ke arah sekitarnya.

"Taman?" Setelah itu ia melirik ke arah Rissa yang tengah tidur menyender di bahunya.

"Apa yang terjadi semalam? Apa gue sama Rissa ketiduran di sini? Kasihan dia pasti kecapekan makannya ketiduran," ucap Raffa sambil mengelus lembut pucuk rambut Rissa. Ia menatap wajah manis yang tengah tertidur itu.

"Kapan kamu bisa terima aku, Riss?” gumam Raffa sambil menatap wajah Rissa.

"Hoamm!" Rissa perlahan membuka matanya.

"Lo sudah bangun?" tanya Rissa.

"Iya," jawab Raffa.

"Ini dah jam berapa?" tanya Rissa. Raffa melirik ke arah jam yang ada pergelangan tangannya.

"Hah! Riss  kita telat ini sudah jam 07.00 WIB," ujar Raffa bangkit dari duduknya.

"Whatt? Terus gimana dong? Masa kita nggak sekolah?" sahut Rissa.

"Eh, tapi tunggu bukannya hari ini, hari Minggu ya?" ujar Raffa. Rissa dengan cepat mengecek ponselnya.

"Iya bener, untung aja hari Minggu. Kalau tidak abis kita," ucap Rissa. Raffa melirik ke arah Rissa. Kali  ini tatapannya sangat aneh.

"Semalam kamu mau nyosor lagi?" tanya Raffa.

"Issh ... ge-er siapa juga yang mau nyosor?" sahut Rissa.

"Itu gue  semalam kayak ngerasain napas seseorang gitu, seperti dekat banget," ucap Raffa.

‘Gawat! Apa semalam Raffa ngerasain napas gue? Duh ... tapi, untungnya gue nggak jadi mesum. Kalo nggak bisa abis karna malu gue,’ batin  Rissa merasa panik sekaligus merasa tidak enak.

"Palingan itu cuma karna lo abis mabuk kali," ucap Rissa. Tiba-tiba melirik ke arah tukang ice creem yang tak jauh dari taman tersebut.

"Raff!" panggil Rissa.

"Hmm?" Raffa hanya berdehem.

"Ada tukang ice creem beliin dong," ujar Rissa sambil menatap ke arah Raffa.

"Kamu suka ice creem  ya?" tanya Raffa.

"Iya. Ayo!" Rissa menarik tangan Raffa.

"Pak! Pesen ice creem  dua yah," ucap Rissa.

"Nih Neng," balasnya bapak tersebut  menyodorkan dua ice creem.

"Ni uangnya.” Rissa memberikan uang tersebut. Setelah itu Rissa dan Raffa  kembali duduk di bangku yang tadi. Rissa mulai menikmati ice creem-nya. Raffa  melirik ke arah Rissa, ia mencolekan sedikit ice creem  di hidung Rissa.

"Raffa!" geram Rissa kemudian membalas dan mencolekan ice creem di pipi Raffa.

"Nah! Rasain!” ucap Rissa  terkekeh sambil menikmati ice creem-nya.

"Gue juga bisa," sahut Raffa kembali mencolekan sedikit ice creem di wajah Rissa. Tentu saja Rissa kesal dan kembali membalas Raffa. Akhirnya, mereka saling mencolekan ice creem  di wajah keduanya. Bukannya habis di makan, ice creem  tersebut malah habis di colekin ke wajah. 

"Raff, lo ngeselin tau!" ucap Risa tetap saja menyerang Raffa dengan ice creem miliknya.

"Lo juga," balas Raffa pasrah karna saat ini wajah Raffa sudah di penuhi ice creem.

"Riss, udah dingin tau!" ujar Raffa menghentikan aksi Rissa saat akan menggoleskan kembali ice creem  ke wajahnya. Rissa tertawa puas melihat wajah Raffa yang di penuhi ice creem. Namun, Raffa hanya bisa pasrah saat Rissa menertawainnya.

"Bagus! Jadi semalaman kamu sama Pria ini hah?!" bentak seorang pria paruh baya yang sudah berdiri di hadapan Raffa dan Rissa.

"Ayah?" Rissa kaget melihat orang tuanya ada di sini.

"Ayo pulang!" ajak Azka menarik tangan Rissa.

"Dan kamu jangan dekatin anak saya lagi. Kalo enggak kamu habis di tangan saya!" bentaknya menatap sinis ke arah Raffa.

"Ayah lepas! Rissa nggak suka di tarik-tarik," ujar Rissa.

"Masuk!" bentak Azka sambil  mendorong Rissa agar masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu ia melanjukan mobilnya dengan kencang.

***

"Hahahaha!" tawa Reno membuat Raffa kesal.

"Lo ngapin ngetawain gue?!" ketus Raffa sambil mengelap wajahnya dengan tisu.

"Lo habis ngapain, sih Raff? Semalaman nggak pulang. Nah, sekarang wajah lo penuh sama ice creem, Parah lo," ujar Reno terkekeh kecil.

"Biasa lah ini kerjaan Rissa," jawab Raffa yang masih fokus mengelap wajahnya.

"Ren, lo  bisa bantuin gue nggak?” tanya Raffa.

"Emang apa?" jawab Reno.

"Bantuin cari air mineral kek, lengket nih wajah gue. Nanti semut pada nyamperin gue lagi," ujar Raffa.

"Yaudah tunggu," balas Reno lalu melangkah pergi.

"Etdah ni masih aja lengket, Reno mana sih lama banget!"

"Hay! Ganteng!" sapa beberapa wanita yang tengah lewat di hadapan Raffa. Dengan sigap Raffa berdiri dan membalas sapaan mereka.

"Hay! Cantik!” jawab Raffa sambil mengukir senyumnya.

"Eh buset! Cantik bener dah tu para cewek. Ya  ‘kan semua cewek juga cantik masa ganteng? Banci yang ada,” ujar Raffa pada dirinya sendiri.

"Woyy! Gila lo!" teriak Reno sambil membawa air mineral di tangannya.

"Ngomong sendiri lagi? Kegigit semut lo?"

"Yang ada semutnya gue gigit. Masa iya wajah tampan kayak gini di gigit semut," balas Raffa setelah itu ia mencuci mukanya dengan air meneral.

"Hahaha kirain di gigit semut," ujar Reno tertawa.

"Dah. Yuk  pulang!” ajak Raffa.

"Oke lah," balas Reno.

*"* To be Continued *"*

Haha ... Raffa mau gigittin semut 🤣 emang bisa, Raff? Nggak yakin wkkwk. Makasih ya yang udah mampir ❤️❤️

Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang